PENGARUH GETARAN DAN KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA AWAK KAPAL IKAN TIPE POLE AND LINE

  • Monalisa Manuputty Universitas Pattimura
Keywords: Getaran, Kebisingan, Kelelahan Kerja

Abstract

Abstrak Getaran yang dirasakan oleh awak kapal adalah getaran seluruh tubuh yang dihasilkan karena getaran yang terjadi saat mesin beroperasi. Getaran frekuensi rendah dapat mengakibatkan mabuk, ketidakstabilan tubuh dan kelelahan. Kebisingan adalah segala bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan dan  kesejahteraan seseorang maupun populasi. Kebisingan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada pekerja seperti auditorial (daya dengar pekerja menurun) serta dampak non- auditorial berupa kelelahan kerja pada tenaga kerja yang terpapar. Kebisingan di kapal dihasilkan oleh mesin utama dan mesin bantu seperti generator listrik dan mesin tambahan untuk menggerakkan derek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara getaran dan kebisingan dengan kelelahan kerja pada awak kapal ikan tipe pole and line yang berpangkalan di desa Tulehu.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2018. Faktor pada lingkungan kerja yang diukur adalah tingkat kebisingan dan getaran. Sampel pada penelitian ini adalah awak kapal tipe ikan pole and line yang berjumlah 40 orang. Variabel atau kontruks dalam penelitian ini adalah kebisingan, getaran, kelelahan kerja. Kebisingan diukur dengan sound level meter, getaran dengan vibration meter, dan kelelahan kerja dengan kuesioner KAUPK2 (Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja). Analisis data menggunakan analisis PLS (Partial Least Square). Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui secara signifikan getaran dan kebisingan berpengaruh terhadap kelelahan kerja sebesar 42,2 % dan 57,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariani Diah Novita. 2009. Skripsi: “Tinjauan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kelelahan”. Depok; Fakultas Kesehatan Masyarakat; UI
Carter, T., & Schreiner, A. (2014). 19.2 Vibration on Board Ships. Textbook of Maritime Medicine. Tersedia: www.textbook.ncmm.no
Effendi, M. (2015). Partial Least Square (PLS). Tersedia: masud.lecture.ub.ac.id
ILO. (2013). “Seafarers bill of right”, Guidance on health and Safety. Tersedia: www.itfglobal.org
ILO. (2014). Safety and Health in The use of Chemicals in The Workplaces. International Labour Organization. Tersedia: http://www.ilo.org
Lang, M. (2011). An Investigation of Organizational Culture and Job Satisfaction on board Industrial and Cruise Ships. Trondheim: Thesis, Department of Psychology, The Norwegian University of Science and Technology (NTNU). Tersedia https://brage.bibsys.no
Lubis H. S. .2009. Skripsi: “Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Operator Antara Shift Pagi Dan Shift Malam Di SPBU 14203163 Tanjung Morawa”. Medan; Fakultas Kesehatan Masyarakat; USU
OSHAnswer. (2012). “Mental Health - Psychosocial Risk Factors in the Workplace”. Tersedia: https: //www.ccohs.ca
Ramdan, I. W. (2017). Dampak Giliran Kerja, Suhu dan Kebisingan terhadap Perasaan Kelelahan Kerja di PT LJP Provinsi Kalimantan Timur. Tersedia: www. researchgate net/publication /265274799
Setyawati, Lientje. (1997). ”Kelelahan dan Permasalahannya”. Tersedia: http:/www.Cermin Dunia Kedokteran.com/2004/intisari/bising.htm
Suma'mur, P., 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto
Published
2019-07-10
How to Cite
Manuputty, M. (2019). PENGARUH GETARAN DAN KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA AWAK KAPAL IKAN TIPE POLE AND LINE. ALE Proceeding, 2, 39-44. https://doi.org/10.30598/ale.2.2019.39-44