KARAKTERISASI BAMBU LAMINASI SEBAGAI BAHAN PEMBANGUNAN KAPAL PERIKANAN

  • Akhmad Basuki Widodo Universitas Hang Tuah
Keywords: Laminasi Bambu, Ruas bambu, kelelahan material, beban dinamis

Abstract

Penggunaan bambu dibidang konstruksi sampai saat ini masih sangat terbatas dan hanya digunakan pada struktur ringan. Pengembangan penggunaan bambu dibidang struktur, khususnya dibidang pembangunan kapal, dapat dikatakan masih belum tersentuh. Dengan adanya teknologi laminasi dan dengan perlakuan tertentu, diharapkan pemanfaatan bambu dapat diperluas pada penggunaan struktur dan dibidang perkapalan, khususnya kapal non baja. Dari hasil penelitian dan pengujian ditunjukkan bahwa komposit kayu jati dan/atau bambu betung mempunyai sifat fisis dan sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan kayu jati yang selama ini digunakan sebagai bahan pembangunan kapal kayu. Sebagai bahan pembangunan kapal kayu, komposit bambu mempunyai kerapatan (density) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kayu jati solid dan komposit lainnya. Kerapatan bahan sangat berpengaruh terhadap berat kapal yang akhirnya akan berpengaruh pula terhadap ruang muat (palka), kecepatan kapal dan kebutuhan bahan bakar. Tetapi komposit kayu jati dan bamboo betung dengan jumlah lapisan 5 dengan komposisi kayu jati-nya 2/3 dari keseluruhan, mempunyai kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu
jatin solid. Secara keseluruhan, sifat mekanis komposit kayu jati dan bambu betung lebih baik dibandingkan dengan kayu jati solid, rata-rata kenaikan kekuatannya mencapai 40 %.
Pengaruh ruas bambu terhadap kekuatan bending dan tarik (tension) dibandingkan tanpa ruas, kekuatannya menurun sekitar 10 persen tergantung dari jumlah lapisan dan jenis kayu. Tetapi dengan jumlah lapisan dan jenis kayu yang sama, maka komposit bambu dengan kayu jati mempunyai tingkat penurunan yang paling kecil (+ 7,35 persen).
Ketahanan komposit kayu jati dan/atau bambu betung terhadap beban bergerak, komposit bambu mempunyai ketahanan terhadap beban dinamis yang paling baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kekuatan sisa (residual strength) yang masih tinggi. Sesuai dengan regulasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk Ketentuan Kapal Kayu, maka komposit kayu jati dan bambu betung memenuhi persyaratan bahan untuk bahan pembangunan kapal non baja.
Disain kapal dengan menggunakan bahan utama komposit bambu dengan ukuran 5 gross tonnage (GT) dengan ukuran utama (principal dimension) panjang secara keseluruhan (LOA) = 9.47 meter, lebar kapal (B) = 2.80 meter dan tinggi badan kapal (D) = 1.20 meter. Kecepatan 8.0 knot dengan waktu operasi (endurance) selama 3 hari dengan 4 personil. Mesin yang digunakan 52 kW dengan ruang muat ikan sebesar 4.00 m3.

Downloads

Download data is not yet available.

References

---------, 1985. The Gougeon Brothers on Boat
Construction. Wood & West System*
Materials (New Revised, Fourth Edition).
Trademark of Gougeon Brothers. Inc.
USA.
Amada S, Ichikawa Y, Munelata, Nagase Y and
Shimizu H. 1996. Fiber Texture and
Mechanical Graded Structure of Bamboo.
Dep. of Mechaniccal Engineering,
Gumme University. Japan.
American Standard for Materials and Testing,
Designation : D 143-83 (1994) : Standard
Methods of Testing Small Clear
Specimens of Timber. Annual Book of
ASTM Standards. Section 4
(Constriction) Volume 04.10 Wood.
Philadelphiaq. PA.
Anonim (1979). Technical Notes Aerodux in the
Thames Barrier. Plastics Division, CIBA
GEIGY Plastics and Additives Company.
England.
ASTM D-3479. 1988. Standard Test Methods
for Tension-tension Fatigue or oriented
Fiber, Resin Matrix Composites. In
Annual Book of ASTM Standards,
American Society for Testing and
Materials, Philadelphia.
ASTM E-1150. 1988. Standard Definitions of
Terms Relating to Fatigue. In Annual
Book of ASTM Standards, American
Society for Testing and Materials,
Philadelphia.
ASTM E-739. 1988. Standard Practice for
Statistical Analysis of Linier or
Linearized Stress-Life (S-N) and Strain-
Life (.-N) Fatigue Data. In Annual Book
of ASTM Standards, American Society
for Testing and ASTM E-740. 1988. Standard Practice for
Fracture Testing With Surface-Crack
Tension Specimens. In Annual Book of
ASTM Standards, American Society for
Testing and Materials, Philadelphia.
Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi.
1994. Upaya Memenuhi Kebutuhan Kapal
Perikanan. Deputy Bidang Pengkajian
Industri. Jakarta
Biro Klasifikasi Indonesia (1996) Peraturan
Konstruksi dan Pembangunan Kapal
Kapal Kayu.
Bodiq, J and Benyamin AJ. 1982. Mechanics of
Wood and Wood Composites. Nostrand
Reinhold Company.
British Standards Institution (BS) 1204 : Part 2
(1965). Specification for Syintetic Resin
Adhesives (Phenolic and Aminoplastic)
for Wood. British Standard House, 2 Park
ST. London.
Broek, D. 1989. The Practical Use of Fracture
Mechanics. Kluwer Academic Publisher
Incorporates. Nederlands.
China National Bamboo Research Centre, 2001.
Cultivation and Integrated Utilization on
Bamboo in China. Hangzhou. China.
Chugg, WA. 1964. The Manufacture of Glue
Laminated Structurer. Ernest Benn
Limited, London.
Clough, RW and Joseph Penzien. 1993.
Dynamics of Structrures (Second
Edition). University of California,
Berkeley and International Cicil
Engineering Consultants, Inc. McGraw-
Hill Inc. New York.
Coolins, JA. 1981. Failure of Materials in
Mechanical Design. John Willey and
Sons. New York.
Cronk. K, Kent. J, Maji, D and Walstad W.
2004. Cyclic Testing of Wooden Material.
Douglass C. Montgomery. 1997. Design and
Analysis of Experimental. John Wiley and
Sons.
Fangchun, Z. 2000. Selected Works of Bamboo
Research. The Bamboo Research Editorial
Committee, Nanjing Forestry University,
Nanjing, China.
Ghavami. K. 1995. Ultimate Load Behaviour of
Bamboo-Reinforced Lightweight
Concrete Beams. Civil Engineering
Department, PUC-Rio, Rio De Janero,
Brazil.
Karnasudirdja, S. 1979. Tegangan dasar
Beberapa Jenis kayu Indonesia (Basic
Stresses of Some Indonesian Timber
Species). Laporan no.140. Lembaga
Penelitian Hasil Hutan. Badan penelitian
dan pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian. Bogor.
Keitth, F and Thomas GW. 1999. Wood
Engineering and Construction Handbook
3rd edition. MicGraw Hill. Inc. New
York.
Koch, P and GE Woodson, 1968. Laminating
Butt-jointed Log-run Southern Pine
Veneer into Long Beams of High
Strength. Forest Product Journal. 18(10) :
45-57.
Krisdianto, Sumarni G dan Ismanto A. 2000.
Sari Hasil Penelitian Bambu. Pusat
Penelitian Hasil Hutan. Bogor.
Kunesh RH, 1978. Micro-Lam : Structural
Laminated Veneer Lumber. Forest
Product Journal 28(7) : 41-44.
Launfenberg TL, 1983. Parallel-Laminated
Veneer : Processing and Performance
Research Review. Forest Product Journal.
33(9) : 21-28.
Logan, DL. 1988. Mechanics of Materials.
Rose-Hulman Institute of Technology.
Harper Collins Publisher. New York.
Martawidjaja, A. 1978. Kayu untuk Industri
Perkapalan di Indonesia. Timber Used for
the Shipbuilding Industry in Indonesia.
Bagian I. Laporan Penelitian Hasil Hutan.
Badan penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Departemen pertanian. Bogor.
Morisco. 1999. Rekayasa Bambu. Jurusan
Teknik Sipil. PAU Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta.
Nan Feng. 2005. Behaviour of Wood, Under
Static and Cyclic Shear Stress. Faculty of
Forestry and Environmental Management,
University of New Brunswick.
Penny, DT. 1977. Fracture Mechanics Analysis
of Butt Joints in Laminated Wood Beams.
Master’s Thesis, Colorado State
University, Ford Collins, CO.
Pizzi A. 1983. Wood Adhesives, Chemistry and
Technology. Marcel Dekker Inc. New
York.
Popov, EP. 1976. Mechanics of Materials
(second edition). Prentice Hall. New
Jersey.
Rosyid DM dan Widodo, AB. 2001. Riset
Unggulan Kemitraan (RUK) VI tahun
2000. Pengembangan Material Konstruksi
Laminasi untuk Aplikasi Kelautan.
Kerjasama antara ITS dengan PT. PAL
dan PT. Pamolite Adhesive Industry.
Surabaya.
Saito, S dan Surdia, T. 2000. Pengetahuan
Bahan Teknik. Program Studi Teknik
Produksi dan Metalurgi. Jurusan Mesin.
Institut Teknologi Bandung (ITB). PT.
Pradnya Paramita. Jakarta.
Seward D. 1994. Understanding Structure.
Analysis, Materials, Design. Department
of Engineering of Lancaster. London.
Siswantoyo. 1990. Manajemen Hutan,
Organisasi dan Tata Laksana
Pengusahaan Hutan. Yayasan Pembina
Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Smith. I, Landis. E and Gong, M. 2003. Fracture
and Fatigue in Wood. American Institute
of Timber Construction (AITC). New
York.
Subianto. B, Subiyakto, Prasetyo. B dan
Sudiono, 1996. Pengembangan Papan
bambu LAMINASI. Laboratorium Bahan
LAMINASI Puslitbang Fisika Terapan-
LIPI, Puspitek Serpong. Tangerang.
Surjonokusuma, S dan Nugroho, N. 1997.
Pemanfaatan Bambu sebagai Bahan
Bangunan. Jurusan Teknologi Hasil
Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB. Bogor.
US Forest Product Laboratory. 1987. Wood
Handbook. US Department of Agriculture
Handbook 72. US Government Printing
Office. Washington DC.
Widjaja. S dan Widodo AB. 2004. Karakterisasi
Struktur Kapal Kayu dengan Material
Alternatif LAMINASI Bambu. Laporan
Hasil Akhir Pelaksanaan Penelitian Hibah
Bersaing XII (2004-2005) Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Surabaya
Widodo, AB et al (1996). Pemanfaatan papan
Non Radial (Non Quarter Sawn) Sebagai
Bahan Alternatif Dalam Pembangunan
Kapal Kayu Dengan Sistem Lapisan
Ganda (Double Layers). Departemen
Penelitian dan Pengembangan, Divisi
Teknologi, PT. PAL INDONESIA
(PERSERO), Surabaya.
Widodo. AB. 1994. LVL for Deck and Sheel
Planking on the Wooden Boat
Construction. Master Thesis in Wood
Science and Technology. Div. of Forest
Science Faculty of Agriculture. Tokyo
University of Agriculture. Tokyo, Japan.
Widodo, AB. 2014. Rancang Bangun Kapal
Ikan Ukuran 5 Gross Tonnage (GT)
Dengan Menggunakan Material Utama
Komposit Bambu Untuk Memenuhi
Penyediaan Kapal Penangkap Ikan Secara
Nasional. Laporan Akhir Pelaksanaan
Penelitian Riset Andalan Perguruan
Tinggi dan Industri (RAPID).
Kementerian Riset, Teknologi dan
Perguruan Tinggi.
Williamson TG. 2002. APA Engineered Wood
Handbook. McGraw-Hill. London.
Published
2018-04-26
How to Cite
Widodo, A. (2018). KARAKTERISASI BAMBU LAMINASI SEBAGAI BAHAN PEMBANGUNAN KAPAL PERIKANAN. ALE Proceeding, 1, 16-25. https://doi.org/10.30598/ale.1.2018.16-25