PALA BOOI : PROSPEK PEMBANGUNAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL

  • Ariviana L. Kakerissa Universitas Pattimura
  • Hendri Dony Hahury Universitas Pattimura
Keywords: Pala Booi, Industri, sumber daya lokal

Abstract

Pala Booi merupakan sebutan masyarakat negeri Booi, kecamatan Saparua, kabupaten Maluku Tengah bagi tanaman pala milik mereka. Luas areal perkebunan pala di negeri Booi adalah 13 HA dengan jumlah pohon pala sekitar 1274 pohon. Kapasitas panen buah pala adalah 900-1200 buah pala gelondongan (utuh) per pohon atau 37,5–50Kg. Daging buah pala yang dapat dihasilkan adalah 30-40Kg/pohon dan dalam setahun terdapat 3 kali musim panen, sehingga kapasitas panen daging buah pala dalam setahun adalah 120Kg/pohon. Dengan kondisi ini, dapat diperkirakan jumlah daging buah pala yang terbuang di negeri Booi adalah sebanyak 152.880 Kg atau 152,88 ton daging buah pala per tahun. Besaran tersebut mengisyaratkan bahwa pala Booi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan dan turunannya. Keberadaan sumberdaya pala yang melimpah dan ditunjang tradisi “memungut biji pala†sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat negeri Booi tentunya merupakan kelebihan tersendiri bagi negeri Booi dalam membangun industri rumah tangga berbasis sumber daya lokal. Namun sampai saat ini, kondisi masyarakat negeri Booi sama sekali belum tersentuh industri rumah tangga berbasis sumberdaya pala. Hasil Studi Kelayakan Bisnis yang dilakukan terhadap aspek hukum, sosial, budaya, pasar dan pemasaran, teknis, manajemen, keuangan, ekonomi dan lingkungan menyimpulkan bahwa Pala Booi sebagai sumberdaya lokal layak untuk dikembangkan menjadi industri rumah tangga masyarakat negeri Booi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik provinsi Maluku. 2016.
Maluku Dalam Angka.
Chelsy Mea. 2014. Analisis Usaha dan Strategi
Pengembangan Agroindustri Manisan Pala
di Kelurahan Aermadidi Kabupaten
Minahasa Utara (Studi Kasus di UD. Murni).
Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal
Perkebunan. 2008. Pedoman Teknis
Budidaya Pala. Jakarta.
Devi Analia. 2015. Strategi Pengembangan Pala
(Myristica Fragan Haitt) di Kecamatan
tanjung Raya Kabupaten Agam (Studi Kasus
: Kelompok tani Sabik Tajam Nagari
Tanjung Sani). Fakultas Pertania Universitas
Andalas Padang. AGRISEP Vol. 14 No. 1.
Maret 2015. Hal. 1-10.
Hahury Hendri Dony. 2015. The Dynamics of
Nutmeg Farmers on the Saparua Island,
Dokumen Seminar Hasil Penelitian,
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
…............ 2016. Fenomena Sosial-Ekonomi
Petani Pala di Negeri Booi, Pulau Saparua.
Dokumen Progress Report Disertasi Program
Doktor Universitas Kristen Satya Wacana.
Salatiga.
Harian Jurnal Asia (2014). Meraup untung dari
Tanaman Pala. Tersedia :
http://jurnalasia.com/ 2014/01/07[10 April
2018]
Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT
Rineka Cipta. Jakarta.
Kakerissa Ariviana L. & Hahury Hendri D. 2017.
Kearifan Lokal Dalam Pengembangan
Industri Rumah Tangga Berbasis
Sumberdaya Lokal Kepulauan (Pendekatan
One Village One Product-OVOP). Prosiding
Seminar Nasional & CFP I Ikatan Dosen
Republik Indonesia. Hal. 407-421. Ambon 26
Oktober 2017.
Kakerissa Ariviana L. 2017. Penentuan Model
Pengembangan Agroindustri Pala Melalui
Diversifikasi Produk. Jurnal Teknik Industri
Universitas Bung Hatta. Volume 6 Nomor 2.
Hal. 33-46.
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis.
Edisi Revisi. Kencana. Jakarta.
Silaya, TH. 2012. Agroforestri BerbasisPala
(Myristica Sp) di Kepulauan Maluku.
Makalah pada Workshop Nasional
Agroforestri Berbasis Pala untuk
Kesejahteraan Masyarakat Maluku di Desa
Soya, Maluku 5-6 Maret 2012.
Sjahrul Bustaman. 2015. Prospek dan Strategi
Pengembangan Pala di Maluku. Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian Indonesia, Center for Agricultural
Technology Assessment and Development.
Published
2018-04-26
How to Cite
Kakerissa, A., & Hahury, H. (2018). PALA BOOI : PROSPEK PEMBANGUNAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL. ALE Proceeding, 1, 122-128. https://doi.org/10.30598/ale.1.2018.122-128