ANALISIS ZONASI UNTUK PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR KOTA AMBON BERKELANJUTAN DENGAN MODEL SPASIAL DINAMIK

  • Pieter Th Berhitu Universitas Pattimura
Keywords: Zonasi, pesisir, kota Ambon, berkelanjutan

Abstract

Abstrak Pembangunan kawasan pesisir dan teluk merupakan bagian terintegrasi dari pembangunan kota Ambon sehingga dalam rangka mengoptimalkan potensi wilayah teluk dan pesisir kota Ambon dan kelestarian ekosistemnya, diperlukan pengelolaan dan pemanfaatan secara terpadu dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini untuk menyusun zonasi wilayah pesisir di kota Ambon berdasarkan undang-undang zonasi dengan melihat fungsi dan peran serta kesesuaian lahan dalam menunjang keberlanjutan pengelolaan wilayah pesisir kota Ambon dan membuat model spasial dinamik untuk melihat bagaimana aspek sosial, ekonomi mempengaruhi pengelolaan kawasan pesisir berdasarkan zona pemanfaatan. Hasil análisis GIS sesuai Undang undang Zonasi berdasarkan pembobotan tingkat kerusakan dan kepentingan maka diperoleh s Zona Perlindungan Pesisir dan Pantai, serta Zona Konservasi,. Hasil GIS sesuai Undang undang Zonasi untuk tingkat kesesuaian lahan diperoleh ; Tingkat kesesuaian lahan dengan skor > 80 – 100, katagori S1, sangat sesuai untuk dimanfaatkan dimana daerah ini mendukung dan layak untuk dikembangkan terdapat pada 15 lokasi atau 57,69 %. Tingkat kesesuaian lahan dengan skor ≥ 60 - 80, katagori S2, daerah ini sesuai untuk pemanfaatan dan layak untuk dikembangkan tapi dengan syarat tertentu sebanyak 11 lokasi atau 42,31 %. Hasil analisis Model Dinamik untuk sub model penutupan lahan kota Ambon diperoleh areal hutan diperidiksi menurun sampai
2025sekitar, 155 ha. Pemukiman bertambah 485 hektar. Model Dinamik untuk sub model Ekonomi lahan kota Ambon tercatat sektor perikanan meningkat sebesar 68 miliard lebih. Sub model sosial dan budaya diperoleh pendapatan tenaga kerja sektor perikanan juga mengalami peningkatan.sebesar menjadi 18.849.636.45 milliard, atau sekitar 24,514% (sangat signifikan).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, (2010) Maluku Dalam Angka .
Bappeda Provinsi Maluku, (2010). Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Laut Provinsi Maluku
Berhitu,P (2011), Pemanfaatan Citra Pengindraan Jauh Untuk Pengelolaan Wilayah Pesisir Pantai Kota Ambon Sebagai Kota Pantai, Teknologi Vol 7 No 2 Oktobert 2011, p 948-957
Berhitu, Latuny, dan Efruan, 2010, Preliminary Feasibility Study And Development Coastal Region Of Ambon City As Ambon Water Front City In Supporting Potentials And Regional Competitiveness. International Conference on Marine Technology,(Martec) BUELT Bangladesh Dacha, Desember 2010. pp 67-72
Berhitu;,P ( 2009 ); Experience Resource Managament Concept Regional Of Coastal Area And Go out To Sea Inwroughtly At Town Ambon In Suporting Area Competitiveness And Potenscy. Prosiding” Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan. Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya ________ (2008), Study Friction of Function Farm Coastal area And Influence To
Regional Planology of Town Ambon. International Conference on Marine Technology,(Martec), oktober 2008, Universitas Indonesia, UI, pp. 245-251
Berhitu, P. Kakisina T.J (2009) Studi Kerusakan Pantai Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah dengan Interpertasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analisis Fisik Untuk Tata Ruang Pesisir. Prosiding Seminar Nasional dan Aplikasi Teknologi Kelautan ITS 2009, ISSN 142-2332
Bhardwaj. 2007. Application of GIS technology for Coastal Zone Management: a hydrografer perspective,
Debby A. J. Selanno, E. M. Adiwilaga, R. Dahury, Ismudi. M, H. Effendi,(2007) Analisis Kualitas Air Beberapa Wilayah Sungai Dan DAS Pada Teluk Ambon Bagian Dalam, Suatu Pendekatan Pengelolaan
Wilayah Pesisir Dan Laut . Ichthyos Vol. 6, No. 2, Penerbit Universitas Pattimura, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Dahuri R., J. Rais, S.Ginting dan J. Sitepu, (2004). Pengelolaan Sumber daya Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta
Darajati W., (2004), Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu dan Berkelanjutan, Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Makalah Sosialisasi Nasional MFCDP, 2-3
ESRI, 1999. GIS for School and Libraries Version 5, Environmental Research Institute.
Ferdyansah , (2011). Konsep Perencanaan Kawasan pesisir, waterfront city, dikota-kota Indonesia. Jurnal Perencanaan wilayah dan kota vol 18 no 2. 23-31
Indah Karya, PT (Persero), 1993. Pembangunan Jangka Panjang Daerah Pesisir diIndonesia, Jakarta
Kakisina, T 2007, Kajian Pola Arus Di Teluk Baguala Ambon , Prosiding Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan, ISSN 1412 -2332, November 2007
Pemerintah Kota Ambon, (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Ambon (RTRW), 2011- 2031 _______________ (2009), Master Plan Ambon Water Front City, Kota Penyedia Jasa Yang Berbasis Pesisir Dan Kelautan PEMKOT- Ambon
Republik Indonesia, 2007. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2007. Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Sekretariat Negara, Jakarta.
Published
2018-04-26
How to Cite
Berhitu, P. (2018). ANALISIS ZONASI UNTUK PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR KOTA AMBON BERKELANJUTAN DENGAN MODEL SPASIAL DINAMIK. ALE Proceeding, 1, 211-217. https://doi.org/10.30598/ale.1.2018.211-217