TEKNOLOGI NANO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN HIDROGEN HIJAU DARI AIR LAUT
Abstract
Laut adalah sumber potensial ekonomi dan energi, namun belum termanfaatkan dengan maksimal. Di sisi lain, kebutuhan listrik Indonesia pada tahun 2045 akan melampaui satu terawatt. Sumber energi konvensional sangat terbatas dan cenderung berkurang terlebih lagi perubahan iklim akan semakin membatasi pembangkitan listrik konvensional. Jadi, 60% energi harus dipenuhi dari energi terbarukan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat dan membaiknya keterhubungan transportasi memacu permintaan energi merata sampai ke pelosok desa dan pulau-pulau terkecil. Jadi quantum mechanics dan teknologi nano akan menjadi penentu pembangkitan listrik ramah lingkungan dari air laut. Hidrogen hijau berbasis teknologi nano akan menjadi energi alternatif menjanjikan. Pembangkit listrik terdesentralisasi dengan teknologi nano dan hydrogen hijau sangat tepat untuk desa dan pulau kecil mandiri energi. Satu unit pembangkit listrik nano grafit dengan elektroda setebal 1mm seluas 1 m2 sebanyak 20 lembar mampu membangkitkan listrik 1 kW sedangkan karbon aktif nano bambu mampu membangkitkan listrik seribu kali lipat. Nano partikel graphene dengan magnet mampu meningkatkan efisiensi produksi hydrogen dari air laut dari 51% menjadi lebih dari 85%. Bahkan nanobiophotocatalyst dari carbon aktif dan polyphenol mampu menghasilkan 10 kali lebih banyak hydrogen dari air laut dibandingkan photocatalyst semiconductor. Semua teknologi ini bahkan sangat unggul dipakai untuk menyimpan energi ke bentuk hydrogen saat kelebihan pembangkitan listrik dan menggunakan nya kembali ketika beban puncak dibandingkan teknologi yang ada.
Downloads
References
Copyright (c) 2021 I Nyoman G Wardana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the ALE Proceeding agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants ALE Proceeding the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.