Keragaan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Berbasis Padi Gogo pada Lahan Kering di Maluku

Variation of Plant Growth and Yield Based on Upland Rice on Dry Land in Maluku

  • Irfan Ohorella Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Jln. Chr. Soplanit Rumah Tiga, Ambon 97234
  • Sheny Kaihatu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Jln. Chr. Soplanit Rumah Tiga, Ambon 97234
  • Edwen D Waas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Jln. Chr. Soplanit Rumah Tiga, Ambon 97234
Keywords: dry land, performance, upland rice

Abstract

Upland rice-based cropping pattern is a form of multiple cropping including intercropping, sequential planting, and relay planting where upland rice as a base crop can be preceded and/or rotated with other food crops as a secondary crop. The research was aimed to provide recommendations for upland rice-based cropping pattern technology in dryland agroecosystems in Maluku that would be able to increase land productivity > 1.00 (MCI = Multiple Cropping Index > 100%) compared to existing cropping patterns. The study used a Randomized Block Design (RCBD) with four treatments and repeated five times (farmers as replications). Four treatments for upland rice-based planting pattern technology assemblies, namely: 1) Pattern-A (Farmer A Pattern); 2) Pattern-B (Farmer B Planting Pattern B); 3) Pattern C (Farmer Improvement Cropping Pattern); and 4) Pattern D (Introduced Plant Pattern). The results showed that upland rice was planted double (multiple cropping) through intercropping and/or sequential cropping, namely Improved Cropping Patterns (Pattern C = Upland Rice + Corn - Peanuts) and Introducing Cropping Patterns (Pattern D = Upland Rice + Corn/Cassava - Green Beans - Peanuts) can increase land productivity with a double-cropping index 1.35 - 1.80 (IPG = 135% - 180%) compared to upland rice grown in monoculture (Farming Patterns). Multiple cropping (Upland Rice + Corn/Cassava - Green Beans - Peanuts) can be recommended as Upland Rice-Based Planting Technology Package on dry land in Maluku, because it can increase land productivity> 1.00 with an MCI (Multiple Cropping Index) of 180%.

Keywords: dry land, performance, upland rice

 

ABSTRAK

Pola Tanam berbasis padi gogo merupakan bentuk pola bertanam ganda meliputi tumpangsari, tumpang gilir (runtun) dan tanaman sisipan dimana padi gogo sebagai komoditi pokok (base crop) yang bisa didahului dan atau digilir dengan tanaman pangan lainnya sebagai komoditi ikutan (secondary crop). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatan rekomendasi paket teknologi pola tanam berbasis padi gogo pada agroekosistem lahan kering di Maluku yang mampu meningkatan produktivitas lahan > 1.00 (IPG = Indeks Pertanaman Ganda >100 %) dibandingkan dengan pola tanam petani eksisting. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat macam perlakuan dan diulang lima kali (petani sebagai ulangan). Empat perlakukan rakitan teknologi pola tanam berbasis padi gogo, yaitu: 1) Pola-A (Pola Tanam Petani A); 2) Pola-B (Pola Tanam Petani B); 3) Pola C (Pola Tanam Petani Perbaikan); dan 4) Pola D (Pola Tanaman Introduksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi gogo ditanam secara ganda (multiple cropping) melalui tumpangsari dan atau tumpanggilir, yaitu Pola Tanam Petani Perbaikan (Pola C = Padi Gogo + Jagung - Kacang Tanah) dan Pola Tanam Introduksi (Pola D = Padi Gogo + Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat meningkatkan produktivitas lahan 1.35 – 1.80 (IPG = 135% - 180%) dibandingkan jika padi gogo ditanam secara monokultur (Pola Tanam Petani). Pola bertanam ganda (Padi Gogo+Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat direkomendasikan sebagai Paket Teknologi Pola Tanam Berbasis Padi Gogo pada lahan kering di Maluku, karena dapat meningkatkan produktivitas lahan >1.00 dengan nilai IPG (Indeks Pertanaman Ganda) 180%.

Kata Kunci: keragaan, lahan kering, padi gogo

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifin, Z. dan H.M. Toha. 1996. Perbaikan pola tanam tanaman pangan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering. Jurnal Penelitian Pertanian 15: 174-180.

Badan Litbang Pertanian. 2005. Panduan Pengkajian dan Diseminasi Hasil Pengkajian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

[BPS Promal] Badan Pusat Statistik Maluku. 2016. Maluku Dalam Angka 2015. Ambon : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku.

[BPS MTB] Badan Pusat Statistik Maluku Tenggara Barat. 2016. Maluku Tenggara Barat Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

[Balitkabi] Balai Penelitian Kacang-Kacang dan Umbi-Umbian. 2008. Deskripsi Varietas Unggul: Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balitkabi, Badan Litbang Pertanian, Deptan.

Bunyamin, Z. dan Awaluddin. 2013. Pengaruh Populasi Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Semi (Baby Corn). Prosiding Seminar Nasional Serealia, Meningkatkan Peran Penelitian Serealia Menuju Pertanian Bioindustri, Maros 18 Juni 2013. Hal: 214-219.

[CRIFC] Central Research Institute for Food Crops. 1996. Indonesian Farming System Research and development, the Food Crops Subsystem. Agency for Agricultural Research and Development, Central Research Institute for Food Crops. 131 p.

Fagi, A.M., H.M. Toha, dan J.S. Baharsyah. 2004. Potensi Padi Gogo Dalam Swasembada Beras. Dalam: Kasryno, F., E. Pasandaran, dan A.M. Fagi (Eds.). Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian. Jakarta. pp. 347-372.

Fitria, E. dan M.N. Ali. 2014. Kelayakan usahatani padi gogo dengan pola pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Widyariset 17: 425-434.

Gomez, K.A., dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur statistic untuk Pertanian (edisi ke-2). Sjamsuddin, E., J.S. Barharsjah, penerjemah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Hairmansis, A., Yullianida, Supartopo, dan Suwarno. 2016. Pemuliaan padi gogo adaptif pada lahan kering. Iptek Tanaman Pangan 11: 95-106.

Hasfiah, M. Taufik, dan T. Wijayanto. 2012. Uji daya hasil dan ketahanan padi gogo lokal terhadap penyakit blas (Pyricularia oryzae) pada berbagai dosis pemupukan. Berkala Penelitian Agronomi 1: 26-36.

Idawanni, Hasanuddin, dan Bakhtiar. 2016. Uji adaptasi beberapa varietas padi gogo di antara tanaman kelapa sawit muda di Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Floratek 11: 88-95.

Nazirah, dan B.S.J. Damanik. 2015. Pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi gogo pada perlakuan pemupukan. Jurnal Floratek 10: 54-60.

Sugiantari, N.P.N., I.G.N. Raka, dan Utami. 2017. Uji mutu benih kedelai (Glycine max L. Merril) varietas grobogan yang diproduksi dengan aplikasi 10 isolat PGPR. AGROTROP 7: 199-209. DOI: 10.24843/AJoAS.2017.v07.i02.p11

Palaniappan, S.P. 1985. Cropping System in the Tropics. Principles and Management. Wiley Easterm Limited and Tamil Nadul Agricultural University Combatore, India.

Permanasari, I. dan D. Kastono. 2012. Pertumbuhan tumpangsari jagung dan kedelai pada perbedaan waktu tanam dan pemangkasan jagung. Jurnal Agroteknologi 3: 13-20. DOI: 10.24014/ja.v3i1.90

Siagian, M.H. dan R. Harahap. 2001. Pengaruh Pemupukan dan Populasi Tanaman Jagung Terhadap Produksi Baby Corn Pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Puslitbang Biologi. LIPI – Bogor.

Sumarno, dan J.R. Hidayat. 2007. Perluasan areal padi gogo sebagai pilihan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Iptek Tanaman Pangan 2: 26-40.

Susanto, A.N. dan S. Bustaman. 2006. Data dan informasi Sumberdaya Lahan untuk Mendukung Pengembangan Agribisnis Di Wilayah Kepulauan Provinsi Maluku. Ambon: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Badan Litbang Pertanian. 73 hal.

Taiz, L. and E. Zeiger. 1991. Plant Physiology. The Benyamin/Cumming Publishing Company Inc. p: 219-247.

Tamburian, Y. 2012. Kajian adaptasi varietas unggul baru jagung diantara pertanaman kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Buletin Palma 13: 32-40. DOI: 10.21082/bp.v13n1.2012.32-40

Toha, H.M. 2012. Pengembangan padi gogo mengatasi rawan pangan wilayah marginal. Dalam: Dariah A., B. Kartiwa, N. Sutrisno, K. Suradisastra, M. Sarwani, H. Soeparno, dan E. Pasandaran (Eds.). Prospek Pertanian Lahan Kering dalam Mendukung Ketahanan Pangan. Balitbangtan. Jakarta. p.143-163.

Toha, H.M., K. Pirngadi, K. Permadi, dan A.M. Fagi. 2009. Meningkatkan dan memantapkan produktivitas danproduksi padi gogo. Dalam: Daradjat, A.A., A. Setyono, A.K. Makarim, dan A. Hasanuddin (Eds.). Padi InovasiTenologi Produksi Buku 2. LIPI Press. Jakarta.

Wahdah.R, T. Susanto, dan M. Sodiq. 2012. Observasi beberapa karakter padi gogo lokal varietas buyung di hulu sungai tengah Kalimantan Selatan. Jurnal Agroscientiae 19: 100-106.

Wang, L.X. and J. Li. 2003. Crop Cultivation. Science Press, Beijing. (in Chinese).

Wendi, Gusmiatun, dan N. Amir. 2014. Evaluasi pertumbuhan dan produksi beberapa padi gogo (Oryza sativa L.) varietas Jati Luhur dan Situ Bagendit pada perbedaan jumlah benih yang ditanam. Klorofil 9: 94-99. DOI: 10.32502/jk.v9i2.119

Published
2019-07-01
How to Cite
Ohorella, I., Kaihatu, S., & Waas, E. (2019). Keragaan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Berbasis Padi Gogo pada Lahan Kering di Maluku. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 15(1), 51-60. https://doi.org/10.30598/jbdp.2019.15.1.51