Korelasi Genotipe dan Fenotipe Antar Sifat Kuantitatif Pada Populasi Segregasi Transgresif Kacang Hijau
Genotype and Phenotype Correlation Between the Quantitative Traits in Transgressive Segregation Population of Mungbean
Abstract
Mung bean (Vigna radiata L. Wilczek) is one of the food plants as a source of vegetable protein for humans. One of these is a population of transgressive segregation resulting from crossing in mung beans. This research aims to estimate the correlation between genotype and phenotype values ​​between quantitative traits in the transgressive segregation population of mung beans. Genetic material was 11 lines of transgressive segregated in the selection generation S2:2 of varieties Mamasa Lere Butnem × Lasafu Lere Butnem crosses. Genotype correlation analysis was obtained from the decomposition of genetic variance components from the results of the analysis of variance according to a randomized complete design with sub-sampling, consisting of 13 genotypes (including check varieties) which were two replications. The results showed a genotype correlation between the quantitative traits of mung beans that indicated the possibility of direct selection of the populations of transgressive segregation lines on yields and indirectly through easily observable traits such as harvest age, number of pods, and number of seeds.
Keywords: genetic correlation, mungbeans, quantitative traits
ABSTRAK
Kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek) merupakan salah satu tanaman pangan sebagai sumber protein nabati bagi manusia. Salah satu diantaranya adalah populasi segregasi transgresif hasil persilangan pada kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai korelasi genotipe dan fenotipe antar sifat-sifat kuantitatif pada populasi segregasi transgresif kacang hijau. Bahan genetik adalah 11 galur segregan transgresif pada generasi seleksi S2:2 zuriat persilangan varietas Mamasa Lere Butnem × Lasafu Lere Butnem. Analisis korelasi genotipe diperoleh dari penguraian komponen ragam-peragam genetik dari hasil analisis peragam sesuai model acak rancangan acak lengkap dengan anak contoh, terdiri atas 13 genotipe (termasuk varietas penguji) yang diulang dua kali. Hasil penelitian memperlihatkan adanya korelasi genotipe antar sifat-sifat kuantitatif kacang hijau yang mengindikasikan kemungkinan seleksi langsung populasi galur segregasi transgresif terhadap hasil maupun tak-langsung melalui sifat yang mudah diamati seperti umur panen, jumlah polong dan jumlah biji.
Kata Kunci: kacang hijau, korelasi genetik, sifat kuantitatif
Downloads
References
Aryana, I.G.P.M. 2009. Korelasi fenotipik, genotipik dan sidik lintas serta implikasinya pada seleksi padi beras merah. Journal of Crop Agro 2: 1-7.
Bizeti, H.S., C.G.P. de Carvalho, J. Souza, J.R.P. desauza, D. Destro. 2004. Path analysis under multicollinearity in soybean. Brazilian Archive of Biology and Technology 47: 669-676.
Chadha, M.L. 2010. Short Duration Mungbean: A New Success in South Asia. Asia-Pacific Association of Agricultural Research Institutions. FAO Regional Office for Asia and the Pacific. Bangkok: APAARI.
Hakim, L. 2006. Pemanfaatan keragaman genetik plasma nutfah kacang hijau asal introduksi. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 25: 176-180.
Hary, P., E., Kuswanto, and N. Basuki. 2013. Path analysis of some leaf characters related to downy mildew resistance in maize. Agrivita 35: 167-173.
Hetharie, H., J.R. Patty, dan R.K. Pattikawa. 2002. Evaluasi beberapa varietas kacang hijau lokal Pulau Yamdena di desa Halong Baru Kecamatan Teluk Ambon Bagula Kota Ambon. Jurnal Pertanian Kepulauan 1: 21-26.
Humaedah, U. 2014. Syarat Tumbuh Dan Budidaya Kacang Hijau. Penyuluhan Departemen Pertanian. Jakarta.
Jambormias, E., E.L. Madubun, dan F.J.D. Hitijahubessy. 2003. Daya hasil, keragaman genetik alami dan heretabilitas sifat-sifat kuantitatif kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek) varietas lokal Jamdena. Jurnal Pertanian Kepulauan 2: 27-32.
Jambormias, E. dan J. Riry. 2009. Penyesuaian data dan penggunaan informasi kekerabatan untuk mendeteksi segregan transgresif sifat kuantitatif pada tanaman menyerbuk sendiri (suatu pendekatan dalam seleksi). Jurnal Budidaya Pertanian 5: 11-18.
Jambormias, E., S.H. Sutjahjo, M. Jusuf, Suharsono. 2011. Using information from relatives and path analysis to select for yield and seed size in soybean. SABRAO Journal Breeding and Genetics 43: 44-58.
Jambormias, E., J.M. Tutupary, dan J.R. Patty. 2013a. Analisis dialel sifat berganda pada kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek). Agrinimal 3: 23-29.
Jambormias, E., S.H. Sutjahjo, A.A. Mattjik, Y. Wahyu, dan D. Wirnas. 2013b. Indikator dan kriteria seleksi pada generasi awal untuk perbaikan hasil biji kacang hijau berumur genjah. Jurnal Agronomi Indonesia 41: 221-227.
Jambormias, E. 2014. Analisi Genetik dan Segregasi Transgesif berbasis kekerabatan untuk potensi hasil dan panen serempak kacang hijau. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 150 hal.
Jambormias, E., S.H. Sutjahjo, A.A. Mattjik, Y. Wahyu, D. Wirnas, A. Siregar, J.R. Patty, J.K. Laisina, E.L. Madubun, and R.E. Ririhena. 2015. Transgressive segregation analysis of multiple traits in mungbean (Vigna radiata L. Wilczek). SABRAO Journal Breeding and Genetics 47: 201-213.
Kang, M.S. 2002. Quantitative Genetics. Genomic and Plant Breeding. Florida. pp. 221-243.
Kumar, V.N, G.R. Lavanya, S.K. Singh, and P. Pandey. 2010. Genetic association and path coefficient analysis in mung bean Vigna radiata (L.) Wilczek. AAB Bioflux 2: 251-258.
Kumar, C.P., R. Rekha, O. Venkateswarulu, and R.P. Vasanthi. 2014. Correlation and path coefficient analysis in groundnut (Arachis hypogaea L.). International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical Technology 5: 8-11.
Nzuve, F., S. Githiri, D.M. Mukunya, and J. Gethi. 2014. Genetic Variability and correlation studies of grain yield and related agronomic traits in Maize. Journal of Agricultural Science 6: 88-92.
Oz, M., A. Karasu, A.T. Goksoy, and Z.M. Turan. 2009. Interrelationship of agronomical characteristic in soybean (Glycine max) grown in different environments. International Journal of Agriculture and Biology 11: 85-88.
Saeed, I., G.S.S. Khattak, and R. Zamir. 2007. Association of seed yield and some important morphological traits in mungbean (Vigna radiata (L.) Wilczek). Pakistan Journal of Botany 39: 2361-2366.
Singh, C.M., A.K. Singh, S.B. Mishra, A. Pandey, and B. Kumar. 2015. Detection of epistasis for yield and some important agro-morphological traits in (Vigna radiata (L.) Wilczek). Legume Genomics & Genetics 6: 1-7.
Srihartati, R.R., A. Setiawan, B. Heliyanto, D. Pranowo, dan Sudarsono. 2009. Keragaan morfologi dan hasil 60 individu jarak pagar (Jatropha curcas L.) terpilih di Kebun Percobaan Pakuwon Sukabumi. Jurnal Littri 15: 152-161.
Sujiprihati, S., M. Syukur, dan R. Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumarno, dan N. Zuraida. 2006. Hubungan korelatif dan kausatif antara komponen hasil dengan hasil kedelai. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 25: 38-44.
Trustinah, R., B.S., Prasetiaswati, N. Harnowo, Didik. 2014. Adopsi Varietas unggul kacang hijau di sentra produksi. Iptek Tanaman Pangan 9: 24-38.
Wijayati, R.Y., P. Setyastuti, dan A. Muchlish. 2014. Hubungan hasil dan komponen hasil kedelai (Glycine max (L.) populasi F5. Jurnal Vegetalika 3: 88-97.
Wirnas, D., I. Widodo, Sobir, Trikoesoemaningtyas, dan D. Sopandie. 2006. Pemilihan karakter agronomi untuk menyusun indeks seleksi pada 11 populasi kedelai Generasi F6. Buletin Agronomi 34:19-24.
Zubair, M. 2004. Genetic diversity and gene action in mungbean. Pakistan Research Repository. University of Arid Agriculture, 1-8. Rawalpin.
Copyright (c) 2020 Julian Timisela, Aca A Anakotta, Adriana Hiariej, Edizon Jambormias
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.