Kemampuan Penghambatan Formulasi Biofungisida Tepung Berbahan Aktif Trichoderma pseudokoningii Rifai Setelah Penyimpanan Terhadap Jamur Ganoderma boninense Pat. secara in vitro

Inhibition Ability of Flour Biofungicide Formulation with Trichoderma pseudokoningii Rifai as Active Ingredients After Storage Against Ganoderma boninense Pat. Fungus in vitro

  • Rachmad Saputra Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Jl. H.R. Soebrantas, Kampus Binawidya, Pekanbaru 28293
  • Yetti Elfina Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Jl. H.R. Soebrantas, Kampus Binawidya, Pekanbaru 28293
  • Muhammad Ali Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Jl. H.R. Soebrantas, Kampus Binawidya, Pekanbaru 28293
Keywords: biofungicide, formulation, Ganoderma boninense, Trichoderma pseudokoningii

Abstract

Trichoderma pseudokoningii fungus has been tested as biological control agents against several pathogenic fungi, including the Ganoderma boninense fungus which causes basal stem rot disease on oil palm. However, in-field testing, the efficacy of antagonistic microbes still showed unstable results. Therefore, it is necessary to package antagonistic microbes in the form of formulations. This study aimed to determine the effect of storage time of flour biofungicide formulations on the viability and antagonism of T. pseudokoningii Rifai in inhibiting the G. boninense pathogenic fungus in vitro.  The study was arranged in a Completely Randomized Design with 4 treatments: bagasse (F1), rice husks (F2), dregs (F4) and combinations of bagasse, rice husks and dregs (F12), with three replications.  The results showed that the powder biofungicide formulation of F2 (rice husk) was able to maintain the viability of the T. pseudokoningii fungus as indicated by the high number of conidia and high growth rate compared to the other formulations.  The T. pseudokoningii fungus in F2 formulation also showed the highest inhibition compared to other formulations after storage for 1 and 2 months.

Keywords: biofungicide, formulation, Ganoderma boninense, Trichoderma pseudokoningii

 

ABSTRAK

Jamur Trichoderma pseudokoningii telah banyak diuji sebagai jamur antagonis pada beberapa jamur patogen termasuk jamur Ganoderma boninense yang menyebabkan penyakit busuk pangkal batang tanaman kelapa sawit. Namun, pada pengujian di lapangan, efikasi mikroba antagonis masih menunjukkan hasil yang tidak stabil. Oleh karenaya perlu pengemasan mikroba antagonis dalam bentuk formulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan formulasi biofungisida tepung terhadap viabilitas dan daya antagonis T. Pseudokoningii Rifai dalam menghambat jamur G. boninense Pat. secara in vitro. Penelitian disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan: ampas tebu (F1), sekam padi (F2), dregs (F4) dan kombinasi ampas tebu, sekam padi dan dregs (F12), dengan tiga ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi biofungisida tepung F2 (sekam padi) mampu menjaga viabilitas jamur T. pseudokoningii yang ditunjukkan dengan banyaknya jumlah konidia dan tingginya kecepatan pertumbuhan dibandingkan dengan formulasi lainnya.  Jamur T. pseudokoningii pada formulasi F2 juga menunjukkan daya hambat tertinggi dibandingkan dengan formulasi lainnya setelah penyimpanan 1 dan 2 bulan.

Kata kunci: biofungisida, formulasi, Ganoderma boninense, Trichoderma pseudokoningii

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Zahrani, S.H.M. 2007. Studies on the antimicrobial activity of Streptomyces sp. isolate from Jazan. JKAU Sci 19: 127-138.

Elfina, Y., M. Ali, dan R. Saputra. 2016. Penggunaan bahan organik dan kombinasinya dalam formulasi biofungisida berbahan aktif jamur Trichoderma pseudokoningii Rifai. untuk menghambat jamur Ganoderma boninense Pat. secara in vitro. Jurnal Natur Indonesia 16: 79-90. DOI: 10.31258/jnat.16.2.79-90

Gholib, D. dan E. Kusumaningtyas. 2006. Penghambatan Pertumbuhan Fusarium moniliforme oleh Trichoderma viride. Prosiding pada Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Hlm. 1018-1025.

Hidayati, A.S.D.S.N., S. Kurniawan, N.W. Restu, dan B. Ismuyanto. 2016. Potensi ampas tebu sebagai alternatif bahan baku pembuatan karbon aktif. Natural B 3: 311-317.

Kharisma, N. 2011. Uji Konsentrasi Dregs terhadap Trichoderma pseudokoningii T-ks dan Pengaruhnya pada Ganoderma boninense Pat. Secara In vitro. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Pekanbaru.

Muljowati, J.S. dan Purnomowati. 2010. Pengaruh kombinasi jenis bahan pembawa dan lama masa simpan yang berbeda terhadap produksi pelet biofungisida Trichoderma harzianum. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera 27: 22-29. DOI: 10.20884/1.mib.2010.27.1.188

Naufala, W.A. dan S. Pandebesie. 2015. Hidrolisis enceng gondok dan sekam padi untuk menghasilkan gula reduksi sebagai tahap awal produksi bioetanol. Jurnal Teknik ITS 4: B109-B114. DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11308

Ratanaphadit, K., K. Kaewjan, and S. Palakas. 2010. Potential of glycoamylase and cellulase production using mixed culture of Aspergillusniger TISTR 3254 and Trichodermareesei TISTR 3081. KKU Research Journal 15: 833-842.

Saputra, R., T. Arwiyanto, dan A. Wibowo. 2015. Antagonistic activity and identification of some isolates of Bacillus spp. against Bacterial Wilt Diseases (Ralstonia solanacearum) in some varieties of tomato. Prosiding of Indonesia Biodiversity 1: 1116-1122. DOI: 10.13057/psnmbi/m010525

Sastrahidayat, I.R. 1986. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya. 365 hlm.

Semangun, H. 2006. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 754 hlm.

Soepena, H. 1993. Pemberantasan jamur akar putih dengan Trichoderma. Warta Perkebunan 12: 17-22.

Suswanto, I. 2014. Kajian formulasi mutan Trichoderma sebagai kandidat agens pengendali hayati hawar beludru Septobasidium pada lada. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika 4: 22-29. DOI: 10.26418/plt.v4i2.9373.

Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Edisi Kedua, Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 348 hlm.

Weller, D.M. and R.J. Cook. 1983. Suppression of take-all of wheat by seed treatments with fluorescent pseudomonads. Phytopathology 73: 463-469.

Published
2019-12-01
How to Cite
Saputra, R., Elfina, Y., & Ali, M. (2019). Kemampuan Penghambatan Formulasi Biofungisida Tepung Berbahan Aktif Trichoderma pseudokoningii Rifai Setelah Penyimpanan Terhadap Jamur Ganoderma boninense Pat. secara in vitro. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 15(2), 106-110. https://doi.org/10.30598/jbdp.2019.15.2.106