Analisis Fenomena El Nino dan Dampaknya Terhadap Neraca Air Lahan di Pulau Ambon
Analyses of El Nino Phenomenon and Its Impact on Land Water Balance in Ambon Island
Abstract
El Nino is one of the global phenomena that has affected the climate system of Indonesia, including Ambon Island of Maluku. One of the direct impacts of the El Nino phenomenon is the decrease of water availability on agricultural land. This study aimed: i) to analyze the period of El-Nino extreme rainfall events in Ambon Island as well as the intensity and its frequency; and ii) to analyze the impact of El Nino events on the water balance of agricultural lands on Ambon Island. Sixty years of climatic data period 1959-2018 from Pattimura Meteorological Station and Karang Panjang Geophysics Station were used to analyze extreme rainfall conditions of El Nino, and to calculate the water balance of land using the methods of Thornthwaite and Mather (1957). The results showed that 16 times El Nino events occurred in Ambon between 1959 and 2018, with the frequency of 1-7 times per year or four times per year. The most extreme El Nino events that occurred in Ambon were in 1977, 1987 and 1997. The results of land water balance calculation during the El-Nino events showed seven months water deficit (September to March) which is 62,6% higher than the normal conditions; meanwhile, the optimum soil moisture occurred four months (June to September) or seven months shorter than the normal conditions which were 11 months (March to January).
Keywords: Ambon Island, El Nino, land-water balance
ABSTRAK
El Nino merupakan salah satu fenomena global yang berdampak terhadap sistem iklim di wilayah Indonesia; termasuk wilayah Pulau Ambon Provinsi Maluku. Salah satu dampak langsung fenomena El Nino terhadap sistem pertanian adalah berkurangnya ketersediaan air pada lahan pertanian. Penelitian bertujuan untuk: a) menganalisis tahun-tahun kejadian curah hujan ekstrim El Nino serta intensitas dan frekuensinya di Pulau Ambon; dan b) menganalisis dampak kejadian El Nino terhadap neraca air lahan pertanian di Pulau Ambon. Penelitian ini menggunakan data iklim selama 60 tahun pengamatan periode 1959-2018 dari Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon dan Stasiun Geofisika Karang Panjang Ambon. Analisis data iklim dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a) analisis curah hujan pada kondisi ekstrim El Nino; dan b) perhitungan neraca air lahan menggunakan metode Thornthwaite dan Mather (1957). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 1959-2018 kejadian El Nino berlangsung di Pulau Ambon sebanyak 16 kali dengan frekuensi 1-7 tahun sekali atau rata-rata 4 tahun sekali. Tahun-tahun kejadian El Nino di wilayah Pulau Ambon yang paling ekstrim terjadi pada tahun 1977, 1987 dan 1997. Berdasarkan perhitungan neraca air lahan, ketika El-Nino berlangsung defisit air terjadi selama 7 bulan (September sampai dengan Maret); nilainya bertambah sebesar 626% dari kondisi normal, dan kadar air tanah pada kondisi optimum hanya 4 bulan (Juni sampai dengan September) atau lebih pendek 7 bulan dibandingkan kondisi normalnya, yaitu 11 bulan (Maret sampai dengan Januari).
Kata kunci: El Nino, neraca air lahan, Pulau Ambon
Downloads
References
Boer, R., J.S. Baharsjah, I. Las, dan H. Pawitan. 2003. Analisis Kerentanan dan Adaptasi Terhadap Keragaman dan Perubahan Iklim. Simposium Meteorologi Pertanian VI. 9-10 September 2003, Bogor, Indonesia. pp. 36-49.
BPS Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka. BPS Kabupaten Maluku Tengah, Masohi. 406p.
BPS Badan Pusat Statistik. 2018. Kota Ambon Dalam Angka. BPS Kota Ambon, Ambon. 381p.
IPCC Inter-Governmental Panel on Climate Change. 2001. A Special Repport Of Working Group III of the IPCC. Inter-Governmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press.
Hidayat, R. dan K. Ando. 2014. Variabilitas curah hujan Indonesia dan hubungannya dengan ENSO/IOD: Estimasi menggunakan data JRA-25/JCDAS. Jurnal Agromet Indonesia 28: 1-8. DOI: 10.29244/j.agromet.28.1.1-8
Irwandi, H., M.I. Nasution, E. Kurniawan, dan Y. Megalina. 2017. Pengaruh El Nino terhadap variabilitas curah hujan di Sumatera Utara. FISITEK, Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi 1: 7-15.
Kaimuddin. 2000. Dampak Perubahan Iklim dan Tataguna Lahan Terhadap Keseimbangan Air Wilayah Sulawesi Selatan: Studi kasus DAS Walanae Hulu dan DAS Saddang. Disertasi. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Laimeheriwa, S. 2014a. Analisis peluang kejadian deret hari kering selama musim tanam di Kota Ambon. Jurnal Agrologia 3: 83-90.
Laimeheriwa, S. 2014b. Analisis tren perubahan curah hujan pada tiga wilayah dengan pola hujan yang berbeda di Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian 10: 71-78.
Laimeheriwa, S. 2015. Analisis Data Iklim Dalam Bidang Pertanian: Peluang Curah Hujan, Masa Tanam, Neraca Air Lahan Dan Klasifikasi Iklim Wilayah. Bahan Ajar Agroklimatologi. Fakultas Pertanian Unpatti. Ambon. 52p.
Las, I. 1992. Pewilayahan Komoditi Pertanian Berdasarkan Model Iklim Di Kabupaten Sikka dan Ende NTT. Disertasi. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Nabilah, F., Y. Prasetyo, dan A. Sukmono. 2017. Analisis pengaruh fenomena El Nino dan La Nina terhadap curah hujan tahun 1998-2016 menggunakan indikator ONI (Oceanic Nino Index), Studi: Provinsi Jawa Barat. Jurnal Geodesi Undip 6: 402-412.
Nangimah, S.L., S. Laimeheriwa, dan M. Amba. 2018. Dampak fenomena El Nino dan La Nina terhadap keseimbangan air lahan pertanian dan periode tumbuh tersedia di Daerah Waeapo Pulau Buru. Jurnal Budidaya Pertanian 14(2): 66-74. DOI: 10.30598/jbdp.2018.14.2.66
NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration_USA. 2019. Oceanic Nino Index (ONI): ENSO History Zone NINO 3.4. http://www.cpc.noaa.gov/products/analysis_monitoring/. Diakses: 08 Februari 2019.
Oldeman, L.R. 1975. An Agroclimatic Map of Java. Contr. Centr. Res. Inst. Agric., 17, Bogor. 22p+map.
Osok, R.M., P.J. Kunu, dan S. Laimeheriwa. 2017. Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air Di Pulau Wamar Kabupaten Kepulauan Aru. Laporan Penelitian, Kerjasama dengan USAID` Jakarta. 53p.
Osok, R.M., A. Kastanya, F. Puturuhu, S. Laimeheriwa, dan R. Salman. 2019. Penyusunan Rencana Aksi Daerah Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (RAD MAPI) Kota Ambon. Laporan Penelitian, Kerjasama dengan Bappeda dan Litbang Kota Ambon. 116p.
Schmidt, F.H. and H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based On Wet And Dry Period Ratios For Indonesia With Western New Guinea. Kementerian DMG-Perhubungan, Jakarta. 42p.
Sitaniapessy, P.M. 2002. Problema lingkungan pulau kecil di Maluku. Jurnal Pertanian Kepulauan 1: 79-82.
Tim Amdal Unpatti. 2017. Studi Amdal Pembangunan RSUP Kota Ambon. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Ambon. 218p.
Thornthwaite, C.W. and J.P. Mather. 1957. Instruction And Tables For Computing Potensial Evapotranspiration And Te Water Balance. Drexel Institute of Climatology. New Jersey. 401p.
Utami, A.W., Jamhari, dan S. Hardyastuti. 2011. El Nino, La Nina dan penawaran pangan di Jawa, Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan 12: 257-271. DOI: 10.23917/jep.v12i2.197