Pengaruh Pupuk Organik Cair dan Pupuk Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Ketan (Zea mays var. ceratina)

Effect of Liquid Organic Fertilizer and Mixed Fertilizer on Plants and Waxy Corn Production (Zea mays var. ceratina)

  • Christiforus R Lamakoma Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Jl. I. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon, 97233
  • Jacob R Patty Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattumura, Jl. I. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon, 97233
  • Martha Amba Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattumura, Jl. I. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon, 97233
Keywords: compound fertilizer, liquid organic fertilizer, waxy corn

Abstract

This study aimed to analyze the benefits of providing liquid and organic fertilizers and to determine the dosage of the liquid organic fertilizer and mixed fertilizers on growth and yield of waxy corn (Zea mays var. ceratina). The study was conducted in August to November 2017 in the Wailete, Wayame Village, Teluk Ambon Subdistrict, with alluvial soil types. The experiment used factorial experiments in a randomized block design with three replications. The first factor was liquid organic fertilizer with four levels, namely: C0 = Control, C1 = 10 mL/L of water, C2 = 20 mL/L of water, C3 = 30 mL/L of water. The second factor is NPK DGW (M) mixed fertilizer with three levels, namely: M0 = Control, M1 = 2.5 g/plant, M2 = 5 g/plant. The parameters observed were plant height, leaf number, ear length, dry ear weight, 100 dry seed weight, dry kernel weight. The data from the study were analyzed using the analysis of variance method and continued with a mean difference test, according to Duncan Multiple Range Test. The treatment of liquid organic fertilizer significantly affected the observation parameters at 2, 3 and 4 weeks after planting (WAP), including ear length, dry ear weight, 100 seeds dry weight, dry kernels weight;  however, there were no significant effects on plant height at 5 and 6 WAP and leaf number at 2, 4 and 6 WAP. The mixed fertilizer treatment had significant effects on plant height at 2, 3, 4, 5 and 6 MST, leaf number at 2, 4 and 6 WAP, ear length, dry ear weight, 100 seeds dry weight and dry kernel weight.

Keywords: compound fertilizer, liquid organic fertilizer, waxy corn  

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat pemberian pupuk organik cair dan majemuk serta menetapkan dosis pemberian pengaruh pupuk organik cair dan pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung ketan (Zea mays Ceratina). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2017 di Dusun Wailete, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, dengan jenis tanah aluvial. Percobaan menggunakan percobaan faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama pupuk organik cair dengan empat taraf, yaitu: C0 = Kontrol, C1 = 10 mL/L air, C2 = 20 mL/L air, C3 = 30 mL/L air. Faktor ke dua pupuk majemuk NPK DGW (M) dengan tiga taraf, yaitu : M0 = Kontrol, M1 = 2,5 g/tanaman, M2 = 5 g/tanaman. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, berat tongkol kering, berat kering 100 biji, berat Pipilan kering. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis of varians dan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut jarak berganda Duncan. Perlakuan pupuk oragnik cair berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman pada 2, 3 dan 4 MST, panjang tongkol, berat tongkol kering, berat kering 100 biji, berat Pipilan kering, berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman 5 dan 6 MST dan jumlah daun pada 2, 4 dan 6 MST. Perlakuan pupuk majemuk memberikan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman pada 2, 3, 4, 5 dan 6 MST, jumlah daun pada  2, 4 dan 6 MST, panjang tongkol, berat tongkol kering, berat kering 100 biji dan berat pipilan kering.

Kata kunci: jagung ketan, pupuk majemuk, pupuk organik cair

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistika, 2017. Data Badan Pusat Statistika Tentang Jagung. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php.

Dwidjosaputro, D. 1986 Pengantar Fisiologis Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.

Damanik, M.M.B., E.H. Bachtiar, Fauzi, Sarifuddin, dan H. Hamidah. 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan. hal. 262

Desmawita. 2010. Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair Lengkap Bio Sugih dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Gambir (Uncaria gambir Roxb). Skripsi. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. 39 Hal.

Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Hermanto, D.W., E. Sadikin, dan Hikmat. 2009. Deskripsi varietas unggul palawija 1918 -2009. Puslitbangtan Pangan. Balitbang Pertanian.

Hidayati, N. 2009. Efektivitas Pupuk Hayati pada berbagai Lama Simpan terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi(Oryza sativa) dan Jagung (Zea mays). Skripsi. Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hanafi, I. 2002. Unsur Hara yang Hilang Akibat Pencucian di Bawah Tegakan Pinus (Piinus merkusii) Agathis (Agathis loranthifolia) dan Puspa (Schima waliichii) di DAS Cipereu Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Isnaini, M . 2006. Pertanian Organik Untuk Keuntungan Ekonomi dan Kelestarian Bumi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Pedoman Teknik Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya. 130 hlm.

Mapegau. 2010. Pengaruh pupuk N dan P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Hal. 33-36.

Mahendradatta, M. dan A.B. Tawali. 2008. Jagung dan Diversifikasi Produk Olahannya. Makassar: Masagena Press.

Made, U. 2010. Respons bebagai populasi tanaman jagung manis (Zea mays Saccrata Strut.) terhadap pemberian pupuk urea. Agroland Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 17: 138-143.

Nasaruddin, dan Rosmawati. 2011. Pengaruh pupuk organik cair (POC) hasil fermentasi daun gamal, batang pisang dan serabut kelapa terhadap pertumbuhan bibit kakao. Jurnal Agrisistem 7: 29-37.

Novizan. 2002. Petujuk Pemumpukan Yang Efektif. Jakarta: Agromedia Pustaka. 130 hal.

Novriani, 2010. Alternatif pengelolaan unsur hara P (Fosfor) pada budidaya jagung. Jurnal Agronobis 2: 33-36.

Soemantri, S. dan Tohari. 2001. Pengelolaan Lahan Sawah Tadah Hujan Untuk Berkelanjutan Sistem Produksi. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor.

Sudadi, M. dan W.A. Suryanto. 2001. Terobosan Teknologi Pemupukan dalam Era Pertanian Organik. Budidaya Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 78 p.

Puspadewi, S., W. Sutari, dan Kusumiyati. 2016. Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. var Rugosa Bonaf) kultivar Talenta. Jurnal Kultivasi 15: 208-216.

Sanjaya, K. 2016. Pengaruh pemberian urine sapi dan pupuk npk terhadap komponen produksi tanaman jagung (Zea mays Saccharata Sturt). JOM Faperta 3: 1-13.

Sutedjo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, A., A. Rifin, dan M. Sudjadi. 1991. Jagung. Buletin Teknik No. 3. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pertanian Tanaman Pangan Bogor. Jl. Tentara Pelajar 3 A Bogor.

Wibisino, A. dan M. Basri. 1993. Pemanfaatan Limbah Organik Untuk Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya.

Published
2019-12-01
How to Cite
Lamakoma, C., Patty, J., & Amba, M. (2019). Pengaruh Pupuk Organik Cair dan Pupuk Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Ketan (Zea mays var. ceratina). JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 15(2), 127-133. https://doi.org/10.30598/jbdp.2019.15.2.127