Aplikasi Insektisida Nabati Berbahan Utama Tumbuhan Rawa Dalam Mengendalikan Hama Utama Padi Di Lahan Rawa Pasang Surut

Application of Biological Insecticide Made from Swamp Plants in Controlling Main Rice Pests in Tidal Swamp Land

  • Syaiful Asikin Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebun Karet, Lok Tabat Kotak Pos 31 Banjarbaru 70712 Indonesia
  • Yuli Lestari Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebun Karet, Lok Tabat Kotak Pos 31 Banjarbaru 70712 Indonesia
Keywords: application, rice pest, tidal swamp, vegetable insecticide

Abstract

Based on integrated pest control, the use of toxic chemicals or chemical pesticides/insecticides is the last alternative if other components are no longer able to control, then pesticides/insecticides can be used. Currently, plant-based insecticides are being developed in controlling plant pests. Unwise and continuous use of chemical pesticides/insecticides will cause environmental pollution problems that result in pest outbreaks, pest resistance, and resurgence, ridding of non-targeted pests and natural enemies of plant pests and bad effects on consumers and pets. About 350-500 species of plants have the potentials to become sources of plant-based insecticides, from that number around 90-100 species of swamp plants have the potentials to be used as biological insecticides in controlling rice and vegetable/horticulture pests. Some of the plant species that extracts were used in this study were ‘jingah’, ‘tapak liman’, ‘simpur’ and ‘kamandrah’. This study was arranged in an experiment using a randomized block design (RBD) with 5 replications. The treatments given included extracts of 4 types of swamp plants plus 3 control treatments, namely control 1 (without pest control), control 2 (BGA plant-based insecticide treatment), and control 3 ('Dimehipo' chemical insecticide). From the results of the study it could be concluded that extracts for ‘jingah’, ‘tapak liman’, ‘simpur’ and ‘kamandrah’ were effective in controlling the main rice pests in the tidal swamp land. As for the yield of dried grain harvest in the swamp, plant extracts 4.54-4.62 and control of chemical insecticides 4.63 t/ha, BGA biological insecticide. For convenience for use, Jingahextracts need to be considered because this jingah plant extract can cause allergies and itching when exposed to the skin and is very disturbing for the user.

Keywords: application, rice pest, tidal swamp, vegetable insecticide

 

ABSTRAK

Berdasarkan pengendalian hama terpadu, penggunaan bahan kimia beracun atau pestisida/insektisida kimiawi merupakan alternatif terakhir apabila komponen lainnya tidak mampu lagi, baru pestisida/insektisida dapat digunakan. Bahkan sekarang ini mulai dikembangkan pestisida/insektisida nabati dalam mengendalikan hama tanaman. Penggunaan pestisida/insektisida kimiawi yang kurang bijak dan terus-menerus akan menyebabkan masalah pencemaran lingkungan yang berakibat terjadinya ledakan hama, terjadinya resistensi dan resurgensi hama, terbunuhnya hama bukan sasaran dan musuh alami hama tanaman, serta pengaruh buruk bagi konsumen dan hewan peliharaan. Di lahan rawa ditemukan sekitar 350-500 jenis tumbuhan/tanaman yang berpotensi sebagai insektisida nabati, dari jumlah tersebut sekitar 90-100 jenis tumbuhan rawa berpotensi sebagai bahan pembuatan insektisida nabati dalam mengendalikan hama padi, hama sayuran/hortikultura. Beberapa jenis tumbuhan tersebut yang ekstraknya digunakan pada penelitian ini adalah jingah, tapak liman, kamandrah dan pulai. Penelitian dilakukan dengan percobaan yang menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi ekstrak empat macam tumbuhan rawa dan ditambah dengan 3 perlakuan kontrol, yaitu kontrol 1 (tanpa pengendalian), kontrol 2 (perlakuan insektisida nabati BGA) dan kontrol 3 (insektisida kimiawi Dimehipo). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tumbuhan-tumbuhan jingah, tapak liman, simpur dan tumbuhan kamandrah efektif dalam mengendalikan hama utama padi di lahan rawa pasang surut. Hasil gabah kering panen dengan aplikasi ekstrak tumbuhan rawa adalah sebesar 4,54-4,62 t/ha dan kontrol insektisida kimia 4,63 t/ha, insektisida nabati BGA. Untuk kenyamanan bagi penggunakan maka ekstrak tumbuhan jingah perlu dipertimbangkan karena ekstrak tumbuhan jingah ini dapat menimbulkan alergi dan gatal-gatal kalau terkena kulit dan sangat mengganggu bagi pengguna.

Kata kunci: hama padi, insektisida nabati, rawa pasang surut

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, M., P.M.J. Taihuttu, dan U. Lestari. 2019. Bioaktif alami dari minyak atsiri akar wangi terhadap pengaruh kerusakan lambung. Jurnal Bioterdidik 7: 64-68.

Asikin, S. dan M. Thamrin. 2009. Tumbuhan Rawa Sebagai Insektisida Nabati. Kegiatan Hama-Penyakit Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. 7p.

Asikin, S. 2013. Ekstrak tapak liman (Elephantopus scaber L.) sebagai biopestida terhadap hama ulat grayak. Banjar Baru: Balai Penelitan Pertanian Lahan Rawa (Balittra). http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php/component/content/article/25-publikasi/prosiding/1326-ekstrak-tumbuhan-tapak-liman-elephantopus-scaber-l-sebagai-biopestisida-terhadap-hama-ulat-grayak. Diakses April 2020.

Asikin, S. 2006. Pembuatan Insektisida Nabati Rawa. Laporan Kegiatan Hama-Penyakit Tumbuhan. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. 5p.

Asikin, S. dan M. Thamrin. 2002. Bahan Tumbuhan Sebagai Pengendali Hama Ramah Lingkungan. Disampai pada Seminar Nasional Lahan Kering dan Lahan Rawa 18-19 Desember 2002. BPTP Kalimantan Selatan dan Balittra. Banjarbaru.

Asmaliyah, Etik Erna Wati H., S. Utami, K. Mulyadi, Yudhistira, F.W. Sar. 2010. Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional. Palembang: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Astuti, E.P. 2008. Efektivitas Minyak Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Larvasida, Anti-oviposisi dan Avicidal Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albipictus. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. 70p.

Duke, J.A. 1983. Purging croton, Physic-nut, Croton-oil plant. Handbook of Energy Crops. http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Croton_tiglium.html, diakses April 2020.

Frengki, R. dan P. Pertiwi. 2014. Uji toksisitas ekstrak etanol sarang semut lokal Aceh (Mymercodia sp) dengan metode BSLT terhadap larva udang Artemia salina Leach. Jurnal Medika Veterinaria 8: 60-62.

Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Terjemahan K. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung: ITB.

Iswantini, D., R. Rosman, D. Mangunwidjaja, U.K. Hadi, dan M. Rahminiwat. 2007. Bioprospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Studi Agrobiofisik dan Pemanfaatannya Sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue. Laporan Hasil Penelitian KKP3T: Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta

Karimah, L.N. 2006. Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanol 96% Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap Larva Nyamuk Anopheles aconitus Instar III serta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Fakultas Farmasi.

Kurniawan, O. 2011. Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin (T4) Dengan Perendaman Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac). Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian. Universitas Riau. p. 40-48.

Leatemia, J.A. dan R.Y. Rumthe. 2011. Studi kerusakan akibat serangan hama pada tanaman pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Propinsi Maluku. Jurnal Agroforestri 6: 52-56.

Marshall, G.T. and A.D. Kinghorn. 1984. Short-chain phorbol ester constituents of croton oil. Journal of the American Oil Chemists Society 61: 1220-1225. DOI: 10.1007/BF02636256.

Mashaguchi, J., K. Yasuraoka, H. Tanaka, A.T. Santos, and B.L. Bias. 1977. Molluscicidal activity of the seed of tu ba croton tiglium againstoncemelania quadras. Jap. Journal Parasitology 26: 37-38.

Mutiah, S., L. Lubis, dan Y. Pangestiningsih. 2013. Uji efektivitas beberapa insektisida nabati untuk mengendalikan ulat grayak (Spodoptera litura F.) (Lepidoptera: Noctuidae) di laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi 1: 560-569.

Pridgeon, Y.W., K.M. Meepagala, J.J. Becnel, G.C. Gary, M.P. Roberto, and J.L. Kenneth. 2007. Structure-activity relationships of 33 piperidines as Toxicants against female adults of Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). Journal of Medical Entomology 44: 263-269. doi.org/10.1093/jmedent/44.2.263.

Redha, A. 2010. Flavonoid: struktur, sifat antioksidatif dan peranannya dalam sistem biologis. Jurnal Belian 9: 196-202.

Roufiq, N. 2012. Rekayasa Proses Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah (Croton tiglium L) Dengan Pengempaan dan Pengembangannya Sebagai Larvasida Nabati Pencegah Penyakit Demam. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rumouw, D. 2017. Identifikasi dan analisis kandungan fitokimia tumbuhan alam berkhasiat obat yang dimanfaatkan masyarakat sekitar kawasan hutan lindung Sahedaruman. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi 4: 53-66.

Rusdiana. S dan A. Maesya. 2017. Pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan pangan di Indonesia. Jurnal Agriekonomika 6: 12-25.

Siahaya, V.G. dan R.Y. Rumthe. 2014. Uji ekstrak daun pepaya (Carica papaya) terhadap larva Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Agrologia 3: 112-116. DOI: 10.30598/a.v3i2.251.

Susanti, M.A., M. Thamrin, dan S. Asikin. 2016. Hama Serangga Utama Padi di Lahan Rawa Pasang Surut. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016, Jilid 1: 170-179.

Tampungan, W.A., I.E. Herny, S. Herny, E. de Queljoe, dan S. Wulur. 2011. Uji toksisitas ekstrak batang pinang Yaki (Areca vestiaria) pada Artemiasalina Leach. Jurnal Bioslogos 1: 8-12. DOI: 10.35799/jbl.1.1.2011.370.

Thamrin, M., S. Asikin, Mukhlis, dan A. Budiman. 2007. Potensi ekstrak flora lahan rawa sebagai pestisida nabati. Laporan Hasil Penelitian Balittra, pp.35-54. Penelitian Pertanian Lahan Rawa.

Untung, K. 2004. Dampak pengendalian hama terpadu terhadap pendaftaran dan penggunaan pestisida di Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 10: 1-7.

Published
2020-06-30
How to Cite
Asikin, S., & Lestari, Y. (2020). Aplikasi Insektisida Nabati Berbahan Utama Tumbuhan Rawa Dalam Mengendalikan Hama Utama Padi Di Lahan Rawa Pasang Surut. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 16(1), 102-108. https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.1.102