Simpanan Karbon Di Atas Permukaan Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Hutan Lindung Sirimau, Pulau Ambon

  • Sandhy H Luhulima Program Studi Pengelolaan Lahan, Program Pascasarjana Universitas Pattimura, Jln. Dr. Tamaela, Ambon 97112, Indonesia
  • Rafael M Osok Program Studi Pengelolaan Lahan, Program Pascasarjana Universitas Pattimura, Jln. Dr. Tamaela, Ambon 97112, Indonesia
  • Elizabeth Kaya Program Studi Pengelolaan Lahan, Program Pascasarjana Universitas Pattimura, Jln. Dr. Tamaela, Ambon 97112, Indonesia
Keywords: trees and understorey carbon stocks, carbon sequestration, Sirimau protected-forest, Ambon Island

Abstract

Forest conversion is a main contributor to land cover changes in the Sirimau protected forest area in Ambon Island, which reduces forest’s ability to absorb carbon from the atmosphere. This study aimed to calculate above-ground carbon and potential carbon sequestration in Sirimau protected forest area. Sampling techniques were adapted from the method of Hairiah et al. (2001; 2011) and Wibowo et al. (2013), namely non-destructive (for tress) and destructive methods (for understorey). Data analysis included the calculation of biomass and above-ground carbon stocks (trees and understorey) of all land uses based on Hairiah et al. (2001; 2011). The results showed that total carbon stocks in the Sirimau protected forest was 418.98 ton per ha, consisted of tree carbon stocks, 402.25 ton per ha (96%) and understorey 16.69 ton per ha (4%), whereas the largest carbon stock was found in primary dry land forest of 187.59 ton per ha, secondary dryland forest of 100.48 ton per ha, shrubs of 32.59 ton per ha (7.78%), agriculture dry land 31.41 ton per ha (7.5%), mixed dry land and agriculture 59.25 ton per ha (14.14%), savanna 6.78 ton per ha (1.62%) and settlements 0.84 ton per ha (0.2%). The potential carbon sequestration in the Sirimau protected forest was 1,537.50 ton CO2 per ha, and the largest absorption was 1,476.25 ton CO2 per ha or 96% of the total absorbed CO2 by trees. The largest CO2 absorption capacity was 688,45 ton CO2 per ha (44.78%) by primary dryland forest. 

Keywords: trees and understorey carbon stocks, carbon sequestration, Sirimau protected-forest, Ambon Island

 

ABSTRAK

Konversi hutan merupakan penyebab perubahan tutupan lahan di kawasan hutan lindung Sirimau, Pulau Ambon, sehingga mempengaruhi fungsi hutan sebagai penyerap karbon dari atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji simpanan dan potensi serapan karbon di atas permukaan pada hutan lindung Sirimau setelah terjadi perubahan penggunaan lahan sejak tahun 2010. Teknik pengambilan sampel diadaptasi dari metode Hairiah et al. (2001; 2011) dan Wibowo et al. (2013), yaitu non-destructive untuk pohon dan destructive untuk tumbuhan bawah. Analisis data meliputi perhitungan biomasa dan cadangan karbon di atas permukaan (pohon dan tumbuhan bawah) pada semua penggunaan lahan dengan mengacu pada Hairiah et al. (2001; 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total simpanan karbon pada hutan lindung Gunung Sirimau adalah 418,98 ton per ha, yang berasal dari cadangan karbon pohon, 402,25 ton per ha (96%), dan tumbuhan bawah 16,69 ton per ha (4%). Berdasarkan penggunaan lahan, cadangan karbon terbesar berasal dari penggunaan lahan hutan lahan kering primer sebesar 187,59 ton per ha, hutan lahan kering sekunder 100,48 ton per ha, semak belukar 32,59 ton per ha (7,78 %), pertanian lahan kering 31,41 ton per ha (7,5%), pertanian lahan kering campuran 59,25 ton per ha (14,14%), savana 6,78 ton per ha (1,62%) dan permukiman 0,84 ton per ha (0,2%). Potensi serapan karbon dioksida oleh vegetasi pada hutan lindung Gunung Sirimau sebesar 1.537,50 ton CO2 per ha. Penyerapan terbesar berasal dari vegetasi tingkat pohon sebesar 1.476,25 ton CO2 per ha atau 96 % dari total penyerapan CO2. Berdasarkan penggunaan lahannya, hutan lahan kering primer memiliki kemampuan penyerapan CO2 terbesar yaitu 688,45 ton CO2 per ha atau 44,78% dari total serapan CO2.

Kata kunci: cadangan karbon pohon dan tumbuhan bawah, serapan karbon, hutan lindung Sirimau, Pulau Ambon

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apps, M.J., P. Bernier, and J.S. Bhatti. 2005. Forests in the global carbon cycle: Implications of climate change. In: J. Bhatti, R. Lal, M.J. Apps, M.A. Price (Eds.), p.175-200. Climate Change and Managed Ecosystems. Routledge, ISBN 9780367391485.

Higgins, P.A. and J. Harte. 2012. Carbon cycle uncertainty increases climate change risks and mitigation challenges. Journal of Climate 25: 7660-7668.

Banjarnahor, K.G., A. Setiawan, dan A. Darmawan. 2018. Estimasi perubahan karbon tersimpan di atas tanah di Arboretum Universitas Lampung. Jurnal Sylva Lestari 6(2): 51-59. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jsl2651-59.

Greenpeace. 2013. Identifying High Carbon Stock (HCS) Forest for Protection. Towards Defining Natural Forests and Degraded Lands in the Tropics Greenpeace Briefer on High Carbon Stock: March 2013, Greenpeace International, The Netherlands.

Hairiah, K. dan S. Rahayu S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre ICRAF, SEA Regional Office, Bogor. University of Brawijaya, Malang, Indonesia.

Hairiah, K., S.M. Sitompul, M.van Noordwijk, and C. Palm. 2001. Methods for Sampling Carbon Stocks Above and Below Ground. International Centre for Research in Agroforestry Southeast Asian Regional Research Programme, Bogor, Indonesia.

Hairiah, K., S. Dewi, F. Agus, S. Velarde, A. Ekadinata, S. Rahayu, and M. van Noordwijk. 2011. Measuring Carbon Stocks Across Land Use Systems: A Manual. Bogor, Indonesia, 154 p. World Agroforestry Centre (ICRAF), SEA Regional Office, Bogor.

Hanafi, N. dan B. Bernardianto. 2010. Pendugaan Cadangan Karbon Pada Sistem Penggunaan Lahan di Areal PT. Sikatan Wana Raya. Laporan hasil penelitian. Kopertis Wilayah XI Kalimantan melalui Hibah. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XI Kalimantan.

Heriyanto, N.H., D. Priatna, dan I. Samsoedin. 2020. Struktur tegakan dan serapan karbon pada hutan sekunder kelompok hutan Muara Merang, Sumatera Selatan. Jurnal Sylva Lestari 8(2): 230-240. DOI: 10.23960/jsl28230-240.

Higgins, P.A, and J. Harte. 2012. Carbon cycle uncertainty increases climate change risks and mitigation challenges. Journal of Climate 25: 7660-7668.

Indrajaya, Y., 2013. Cadangan karbon hutan lindung Long Ketrok di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur untuk mendukung mekanisme Redd+. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 10(2): 99-10. DOI: 10.20886/jpsek.2013.10.2.99-109.

Ivando, D., I.S. Banuwa, dan A. Bintoro, 2019. Karbon tersimpan pada berbagai tipe kerapatan tegakan di hutan rakyat Desa Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Jurnal Belantara 2(1): 53-61. DOI: 10.29303/jbl.v2i1.96.

Lestari, R.N., C. Wulandari, R. Safe’i, and A. Darmawan, 2019. Analysis of carbon above the ground as the indicator of forest health in protection forest registers 25. Journal of Sylva Indonesiana 2(1): 1-10. DOI: 10.32734/jsi. v2i1.873.

Liang, S., S. Peng, and Y. Chen. 2019. Carbon cycles of forest ecosystem in a typical climate transition zone under future climate change: a sase study of Shaanxi Province, China. Forest Journal 10(12): 1-17. DOI: 10.3390/f10121150.

Manuri, S., I. Kumara, W. Azwar, M. Irwan, Supriyanto, M. Firdaus, dan E. Somala. 2012. Inventarisasi Tegakan Hutan dan Cadangan Karbon di KPH Kapuas Hulu. Samarinda November 2021, Forests and Climate Programe - German International Cooperation, Samarinda.

Masripatin N., K. Ginoga, G. Pari, W.S. Darmawan, K.A. Siregar, A. Wibowo, D. Puspasari, A.S. Utomo, N. Sakuntaladewi, M. Lugina, Indartik, W. Wulandari, S. Darmawan, I. Heryansah, N.M. Heriyanto, H.H. Seringoringo HH, R. Damayanti, D. Anggraeni, H. Krisnawati, R. Maryani, D. Apriyanto, dan B. Subekti. 2010. Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan, Kampus Balitbang Kehutanan, Bogor.

Murdiyarso, D., H. Herawati, dan H. Iskandar. 2005. Carbon Sequestration and Sustainable Livelihoods. A Workshop Synthesis. Center for International Forestry Research, Bogor.

Pandey, S., R. Shukla, R. Saket, and D. Verma. 2019. Enhancing carbon stocks accumulation through forest protection and regeneration, a review. International Journal of Environment 8(1): 16-21.

Patampang, S.B., A.I. Latupapua dan G. Mardiatmoko. 2011. Study on carbon stock estimation at the Sirimau Mountain protected forest to support Redd+ Program. In: A. S. Khouw, J.A.N. Masrikat, S. Tubalawon, P.A. Uneputty, J. Abrahamsz (Eds), p. 473-486. Proceeding of Intemational Seminar Ambon, 23 May 2011, Role Postgraduate Study in Sustainability Development of Archipelagic Communities.

Purwanto, R.H., Rohman, A. Maryudi, T. Yuwono, D.B. Permadi, dan M. Sanjaya. 2012. Potensi biomasa dan simpanan karbon jenis-Jenis tanaman berkayu di hutan rakyat Desa Nglanggeran, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan 6(2): 128-141. DOI: 10.22146/jik.5778.

Siahaan, H., A. Kunarso, A. Sumadi, Purwanto, T. Rusolono, T. Tiryana, H. Sumantri, and B. Haasler. 2020. Carbon loss affected by fires on various forests and land types in South Sumatra. Indonesian Journal of Forestry Research 7(1): 15-25.

Tuah, N., R. Sulaeman, dan D. Yoza. 2017. Penghitungan biomassa dan karbon di atas permukaan tanah di hutan larangan adat Rumbio Kabupaten Kampar. Jurnal Online Mahasiswa Faperta Universitas Riau 4(1): 1-10.

Wibowo, A., I. Samsoedin, Nurtjahjawilasa, S.I. Zahrul, dan Muttaqin. 2013. Petunjuk Praktis Menghitung Cadangan Karbon Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementerian Kehutanan, Republik Indonesia, Jakarta.

Yuningsih, L., D. Lensari, dan N. Milantara. 2018. Perhitungan simpanan karbon atas permukaan di hutan lindung KPHP Meranti untuk mendukung program Redd. Jurnal Silva Tropika 2(3): 77-83. DOI: 10.32528/bioma.v5i2.4010.

Published
2020-12-30
How to Cite
Luhulima, S., Osok, R., & Kaya, E. (2020). Simpanan Karbon Di Atas Permukaan Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Hutan Lindung Sirimau, Pulau Ambon. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 16(2), 215-223. https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.2.215