Limbah Baglog Jamur Tiram Putih sebagai Kompos pada Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Var. Hiyung

White Oyster Mushroom Baglog Waste as Compost for Cayenne Pepper (Capsicum frutescens L.) Var. Hiyung

  • Nur H D Ayu Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani Km. 36, Banjarbaru 70714, Indonesia
  • Jumar Jumar Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani Km. 36, Banjarbaru 70714, Indonesia
  • Noorkomala Sari Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani Km. 36, Banjarbaru 70714, Indonesia
Keywords: Hiyung cayenne chilli, baglog waste compost, organic fertilizer, vegetative stage

Abstract

Chili pepper is a plant that is favored by the community because its fruit has a spicy taste, so it is widely cultivated by farmers. One of the chili pepper varieties in Indonesia is Hiyung cayenne pepper which originally comes from Hiyung Village of Tapin Tengah District, Tapin Regency, South Kalimantan. In plant-cultivation, fertilization has an important role to meet the nutrient needs of plants. Fertilization to reduce environmental pollution can be done by using organic fertilizers, for example by giving compost of white oyster mushroom planting media waste (baglog). The purpose of this study was to know the effect and the best dose of application of white oyster mushroom baglog waste compost on the growth of cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) variety Hiyung. The research was carried out in February-May 2020, at the Hortibun Agroecotechnology Experimental Field, Faculty of Agriculture, Lambung Mangkurat University. The method used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) with one factor. The treatments tested consisted of: k0 = control (without baglog waste compost) or 0 tons/ha; k1 = 5 tons/ha of baglog waste compost or 125 g/planting hole; k2 = 10 tons/ha of mushroom baglog waste compost or 250 g/planting hole, k3 = 15 tons/ha of mushroom baglog waste compost or 375 g/planting hole; and k4 = 20 tons/ha of baglog compost waste or 500 g/ planting hole. The treatment was repeated 4 times so that there were 20 experimental units. The results on the parameters of plant height, number of leaves, and productive branches showed that the application of white oyster mushroom baglog waste compost had an effect on the growth of cayenne pepper variety Hiyung. The best treatment recommendation was the K3 treatment (15 tons/ha or 375 g/planting hole) which was able to increase plant height by 55.9%; number of leaves 88.2%; and 160% productive branch compared to control at 42 days after planting.

Keywords: Hiyung cayenne chilli, baglog waste compost, organic fertilizer, vegetative stage

 

ABSTRAK

Cabai merupakan tanaman yang disukai masyarakat karena buahnya memiliki cita rasa pedas, sehingga banyak dibudidayakan oleh pada petani. Salah satu varietas cabai yang ada di Indonesia, yaitu cabai rawit Hiyung, berasal dari Desa Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Dalam kegiatan budidaya tanaman, pemupukan memiliki peran yang penting untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Pemupukan dengan tujuan mengurangi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan pengunaan pupuk organik, misalnya pemberian kompos limbah media tanam jamur tiram putih (baglog). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh dan dosis terbaik aplikasi kompos limbah baglog jamur tiram putih pada pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutescens L) varietas Hiyung. Pelaksanaan penelitian pada Februari 2020-Mei 2020, di Kebun Percobaan Hortibun Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Perlakuan yang diuji terdiri dari: K0 = kontrol (tanpa kompos limbah baglog ) atau 0 ton/ha; K1 = 5 ton/ha kompos limbah baglog atau 125 g/lubang tanam; K2 = 10 ton/ha kompos limbah baglog atau 250 g/lubang, K3 = 15 ton/ha kompos limbah baglog atau 375 g/lubang tanam dan K4 = 20 ton/ha kompos limbah baglog atau 500 g/lubang tanam. Perlakuan diulang 4 kali sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Hasil pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan cabang produktif menunjukan bahwa aplikasi kompos limbah baglog jamur tiram putih berpengaruh pada pertumbuhan cabai rawit varietas Hiyung. Rekomendasi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan K3 (15 ton/ha atau 375 g/lubang tanam) yang mampu meningkatkan tinggi tanaman 55,9%; jumlah daun 88,2%; dan cabang produktif 160% dibandingkan dengan kontrol pada 42 Hari Setelah Tanam (HST).

Kata kunci: Cabai rawit Hiyung, kompos limbah baglog, pupuk organik

Downloads

Download data is not yet available.

References

Annisava, A.R., L. Anjela, dan B. Sofyan. 2014. Respon tanaman sawi (Brassica juncea L.) terhadap pemberian beberapa dosis bokashi sampah pasar dengan dua kali penanaman secara vertikultur. Jurnal Agroteknologi 5(1): 17-24. DOI: http://dx.doi.org/10.24014/ja.v5i1.1143.

Fadillah, M., A.J. Kirnadi, dan A. Zuraida. 2019. Tingkat kelayakan usaha cabai Hiyung (Capsicum frutescens) di beberapa luas lahan di Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Al Ulum Sains dan Teknologi 4(2): 33-40. DOI: http://dx.doi.org/10.31602/ajst.v4i2.1977.

Farhan, Z., R. Notarianto, dan M. Kromowartomo. 2018. Pengaruh pemberian dosis pupuk organik ampas kelapa terhadap produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Ilmiah Respati Pertanian 12(1): 770-776. DOI: https://doi.org/10.52643/jir.v9i1.82.

Ganefianti, D.W., Yulian, dan A.N. Suprapti. 2008. Korelasi dan sidik lintas antara pertumbuhan, komponen hasil dan hasil dengan gugur buah pada tanaman cabai. Akta Agrosia 9(1): 1-6.

Hamdani, U. Salawati, dan R. Nuryadin. 2016. Daya Saing Agribisnis dan Potensi Pengembangan Cabe Hiyung di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. p. 156-163. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016, Lambung Mangkurat University Press, Banjarbaru. ISBN: 978-602-6483-33-1.

Harjadi, S.S. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.

Haryadi, D., H. Yetti, dan S. Yoseva. 2015. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica alboglabra L.). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian 2(2): 99-102.

Hayati, E. 2010. Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap kandungan logam berat dalam tanah dan jaringan tanaman selada. Jurnal Floratek 5(2): 113-123.

Hermansyah, Y. dan E. Inoriah. 2009. Penggunaan pupuk daun dan manipulasi jumlah cabang yang ditinggalkan pada panen kedua tanaman nilam. Akta Agrosia 12(2): 194-203.

Ifantry, J. dan Ardiyanto. 2015. Pengaruh Jumlah Daun dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon (Cucumis melo L.). Fakultas Pertanian. Universitas PGRI Yogyakarta. http://repository.upy.ac.id/124/1/cd%20jurnal.pdf.

Koassi, C.K., R.K. Nevry, L.Y. Guilaume, Z.N. Yesse, M. Koussemon, and T.K. Kablan. 2012. Profiles of bioactive compounds of some pepper fruit (Capsicum L.) varieties grown in Cote D’ivore. Innovative Romanian Food Biotechnology 11: 23-31.

Lukman, L. 2010. Efek pemberian fosfor terhadap pertumbuhan dan status hara pada bibit manggis. Jurnal Hortikultura 20(1): 18-26. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v20n1.2010.p%25p.

Maruli, E. dan H. Gultom. 2012. Pengaruh pemberian NPK grower dan kompos terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.). Dinamika Pertanian 27(3): 149-155.

Purnomo, R., M. Santoso dan H. Heddy. 2013. Pengaruh berbagai macam pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Produksi Tanaman 1(3): 93-100.

Rachmadhani, N.W., K. Koesriharti, dan M. Santoso. 2014. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman 2(6): 443-452.

Rizki, H.B., F. Puspita. dan Adiwirman. 2015. Uji Beberapa tricho-kompos terformulasi terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian 2(2): 1-14.

Roesmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. ISBN 979·21-0468·2.

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1999. Plant Physiology. 4th edition. Brooks Cole, New York. ISBN-13:‎ 978-0534151621.

Sujitno, E. dan M. Dianawati. 2015. Produksi panen berbagai varietas unggul baru cabai rawit (Capsicum frutescens) di lahan kering Kabupaten Garut, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversita Indonesia 1(4): 874-877. DOI: 10.13057/psnmbi/m010438.

Sulaeman, D. 2011. Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus Jacquin) terhadap Sifat Fisik Tanah serta Pertumbuhan Bibit Markisa Kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner). Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Published
2021-06-30
How to Cite
Ayu, N., Jumar, J., & Sari, N. (2021). Limbah Baglog Jamur Tiram Putih sebagai Kompos pada Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Var. Hiyung. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 17(1), 83-88. https://doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.83