Kombinasi Perlakuan Lumpur Laut dan Pupuk Kandang untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi Sendok (Brassica rapa L) pada Tanah Ultisol

  • Francina Matulessy Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon 97233, Indonesia
  • Meitty L Hehanussa Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon 97233, Indonesia
  • Yakobus Solarbesain Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon 97233, Indonesia
Keywords: cow manure, marine mud, ‘spoon’ mustard, Ultisol soil

Abstract

Organic fertilizers have an important role in the success of vegetable cultivation. Marine mud contains a lot of nutrients and organic matter, so it is useful for improving degraded soils in the short term and a source of nitrogen and minerals (especially Ca and Mg) in the long term. This study aimed to examine and explain the effect of doses of cow dung fertilizer and marine mud, for the growth and yield of spoon mustard (Brassica rapa L). This research was conducted at the Plastic House of the Faculty of Agriculture, Pattimura University, from June to August 2018. The experiment in this study was a factorial experiment in a completely randomized design with two factors. The first factor was sea mud from Tulehu Village (L) with 4 levels, namely: without sea mud (control), 100 g, 200 g and 300 g per kg of soil. The second factor was cow manure (K) with 4 levels, namely: without cow manure (control), 5 g, 10 g. and 15 g per kg of soil. The variables observed included plant height, leaf number, leaf area, plant biomass fresh weight, crown fresh and root fresh weight. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and further test using Duncan's test at 0.05 level. The results showed that the sea mud treatment had a very significant effect on the variables of plant height (3, 4 and 5 weeks after planting, WAP), leaf number (4 and 5 WAP), leaf area, plant biomass weight and plant crown weight, number of leaves (3 WAP) and root weight, but had no significant effect on plant height at age (1 and 2 WAP), and number of leaves (1 and 2 WAP). The treatment of cow dung fertilizer had a very significant effect on the variables of plant height (2, 4 and 5 WAP), number of leaves (3 and 5 WAP), plant biomass weight and plant crown weight, a significant effect on plant height (3 WAP), leaf number (4 WAP), but had no significant effect on plant height (1 WAP), leaf number (1 and 2 WAP), leaf area and root weight of plants. The interaction between the treatment of marine mud and cow manure gave a very significant effect on plant height (4 and 5 WAP), but there was no interaction on the other observation variables.

Keywords:  cow manure, marine mud, ‘spoon’ mustard, Ultisol soil

 

ABSTRAK

Pupuk organik mempunyai peranan penting terhadap keberhasilan budidaya tanaman sayuran. Endapan lumpur laut banyak mengandung unsur hara dan bahan organik, sehingga bermanfaat untuk memperbaiki tanah-tanah terdegradasi untuk jangka pendek dan sumber nitrogen dan mineral (khususnya Ca dan Mg) untuk jangka waktu panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan pengaruh dosis pupuk kotoran sapi dan dosis lumpur laut untuk pertumbuhan dan produksi tanaman sawi sendok (Brassica rapa L). Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Plastik Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura dari bulan Juni sampai Agustus 2018. Percobaan dalam penelitian ini merupakan percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adlah lumpur laut (L) dari desa Tulehu dengan 4 taraf, yaitu: tanpa lumpur laut (kontrol), 100 g, 200 g dan 300 g per kg tanah. Faktor kedua adalah pupuk kotoran sapi (K) dengan 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk kotoran sapi (kontrol), 5 g, 10 g. dan 15 g per kg tanah. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar biomassa tanaman, bobot segar tajuk tanaman dan bobot segar akar tanaman. Data dianalisis menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dan uji lanjut menggunakan uji Duncan pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lumpur laut berpengaruh sangat nyata terhadap variable tinggi tanaman (3, 4 dan 5 minggu setelah tanam, MST), jumlah daun (4 dan 5 MST), luas daun, bobot biomassa tanaman dan bobot tajuk tanaman, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun (3 MST) dan bobot akar tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur (1 dan 2 MST), dan jumlah daun (1 dan 2 MST). Perlakuan pupuk kotoran sapi berpengaruh sangat nyata terhadap variable tinggi tanaman (2, 4 dan 5 MST), jumlah daun (3 dan 5 MST), bobot biomassa tanaman dan bobot tajuk tanaman, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (3 MST), jumlah daun (4 MST), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (1 MST), jumlah daun (1 dan 2 MST), luas daun dan bobot akar tanaman. Interaksi antara perlakuan lumpur laut dan pupuk kotoran sapi memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (4 dan 5 MST), namun tidak ada interaksi pada variable pengamatan lainnya.

Kata kunci: lumpur laut, pupuk kotoran sapi, sawi sendok, tanah Ultisol.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azizah, N., G. Haryono dan Tujiyanta. 2016. Respon macam pupuk organik dan macam mulsa terhadap hasil tanaman sawi caisin (Brassica juncea L.) var. Tosakan. Vigor, Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 1(1): 44-51. DOI: 10.31002/vigor.v1i1.316

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian, Jakarta.

Endriani. 2010. Sifat fisika dan kadar air tanah Ultisol akibat penerapan sistem olah tanah konservasi. Jurnal Hidrolitan. Jurnal Hidrolitan 1(1): 26-34.

Irfan., Rasdiansyah dan M. Munadi (2017), Kualitas bokasi dari kotoran berbagai jenis hewan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia 9(1): 23-27. DOI: 10.17969/jtipi.v9i1. 5976

Kurniadi, A. 1996. Sayuran yang Digemari. Harian Suara Tani. Jakarta.

Matulessy. F., T. Wardiyati, Syekhfani, and N. Aini. 2015. Effects of application of marine mud and manure on growth and yield of Capsicum annum L on an Ultisol Maluku. Journal of Degraded and Mining Land Management 2(4): 391-396. DOI: 10.15243/jdmlm.2015.024.391.

Matulessy F., M.L. Hehanussa, dan I.J. Lawalata. 2018. Identifikasi dan Analisis Kandungan Unsur Dalam Lumpur Laut Pada Tiga Lokasi di Pulau Ambon Sebagai Hara Tanaman, Memperbaiki Sifat Kimia Dan Biologi Tanah Ultisol. Laporan Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi, Universitas Pattimura, Ambon.

Ohorella, Z. 2012. Pengaruh dosis pupuk organik cair (POC) kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau (Brassica sinensis L.). Jurnal Agroforestri 7(1): 43-39.

Riyawati. 2012. Pengaruh Residu Pupuk Kandang Ayam dan Sapi pada Pertumbuhan Sawi (Brassica juncea L. ) di Media Gambut. Skripsi. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.

Sutejo dan Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryadi. 1995. Pemanfaatan Lumpur Laut dan Kapur untuk Memperbaiki Kesuburan Tanah Gambut untuk Budidaya Kedele (Glycine max L. Merril), p.1-22. Makalah pada Pertemuan Bidang Ilmu Pertanian se BKS Barat, Pontianak.

Published
2020-12-30
How to Cite
Matulessy, F., Hehanussa, M., & Solarbesain, Y. (2020). Kombinasi Perlakuan Lumpur Laut dan Pupuk Kandang untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi Sendok (Brassica rapa L) pada Tanah Ultisol. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 16(2), 187-196. https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.2.187