UPAYA MEMPERTAHANKAN BUNGA DAN FRUIT SET TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) PADA LAHAN ULTISOL MELALUI PEMBERIAN LUMPUR LAUT DAN PUPUK KANDANG

  • Imelda J Lawalatta Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
  • Francina Matulessy Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
  • Meitty L Hehanussa Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Abstract

Chili (Capsicum annum L.) often experience the highest price fluctuations in Indonesia. This is caused by the production that is often disrupted in certain months, especially in the months in the rainy season due to flowers and fruits that fall before the harvest. Since agricultural land has changed its function for infrastructure development, marginal land (Ultisol) is used. The ultisol problem is: high acidity, low organic matter content, nutrient deficiency important for plants (eg N, P, Ca, Mg and Mo) and high solubility of Al, Fe and Mn. The provision of organic materials such as manure and marine mud will overcome the problem of acid-rich mineral soil and play an important role in improving, increased and maintaining sustainable land productivity. Research results for chili flower significantly. the highest number of flowers found in the treatment of L0P3, L1P2, L1P3 and L2P3 that is > 60 flower/plant. There was a single factor effect for the amount of fruit, mostly found in L3 treatment (600 ton/ha marine mud) that is 22.36 fruit/plant. The treatment of manure significantly influenced the formation of the most fruit set in the treatment of P0 and P2 (without manure and manure 20 ton/ha) that is 77.60% and 70.,45%.

Keywords: Ultisol, Marine mud, Manure, Flowers and Fruit sets

 

ABSTRAK

Tanaman cabai besar (Capsicum annum L.) sering mengalami fluktuasi harga paling tinggi di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh produksi yang sering terganggu pada bulan tertentu terutama pada bulan-bulan di musim penghujan dikarenakan bunga dan buah yang rontok sebelum panen. Karena lahan pertanian banyak beralih fungsinya untuk pembangunan infrastuktur, maka digunakan lahan marginal (Ultisol). Masalah ultisol ialah: kemasaman tinggi, kadar bahan organik yang rendah, kekurangan unsur hara penting bagi tanaman (contoh: N, P, Ca, Mg dan Mo) serta tingginya kelarutan Al, Fe dan Mn. Pemberian bahan organik seperti pupuk kandang dan Lumpur laut akan mengatasi persoalan tanah mineral masam berkadar Al tinggi dan berperan penting dalam memperbaiki, meningkatkan serta mempertahankan produktifitas lahan secara berkelanjutan Hasil Penelitian untuk jumlah bunga cabai berpengaruh signifikan. jumlah bunga terbanyak terdapat pada perlakuan L0P3, L1P2, L1P3 dan L2P3 yaitu > 60 bunga/tanaman. Terjadi pengaruh faktor tunggal untuk jumlah buah, terbanyak terdapat pada perlakuan L3 ( 600 ton/ha lumpur laut) yaitu 22,36 buah/tanaman. Perlakuan pupuk kandang berpengaruh signifikan Pembentukan fruit set terbanyak pada perlakuan P0 dan P2 (tanpa pupuk kandang dan pupuk kandang 20 ton/ha) yaitu 77,60% dan 70,45%.

Kata kunci: Ultisol, Lumpur Laut, Pupuk Kandang, Bunga dan Fruit set

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bappeda Provinsi Maluku. 2007. Arah Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Provinsi Maluku.

Balta, M.F., F. Muragdoglu, M.A. Askin, and T. Kaya, 2007. Fruits set and fruit drop in Valencia Orange Citrus sinensis L. Osbeck. varieties grown under ecologycal condition of Van Turkey. Asian Journal of Plant Science 6: 298-303.

Khanif, Y.M. 2010. Improvement of soil carring capacity for better living. ISSAAS Journal 16: 1-7.

Materska, M. and I. Perucka. 2005. Antioxidant activity of the main phenolic compounds isolated from hot pepper fruit (Capsicum annuum L.). Journal Agricultural Food Chemistry 53: 1750-1756.

McCauley, A., C. Jones, and J. Jacobsen. 2003. Soil pH and Organic Matter. Nutrient Management Module No. 8. Montana State University. p 1-13.

Mokolobate, M.S. and R.J. Haynes. 2002. Increases in pH and soluble salts influence the effect that additions of organic residues have on concentration of exchangeable and soil solution aluminum. European Journal of Soil Science 53: 481-489.

Pietraszewska, T.M. 2001. Effect of aluminum on plant growth and metabolism. Acta Biochimica Polonica 48: 673-686.

Utomo, M. 2002. Pengelolaan Lahan Kering untuk Pertanian Berkelanjutan. Makalah Seminar Nas. IV. Pengembangan Wilayah Lahan Kering dan Pertemuan ilmiah Tahunan Himpunan Ilmu Tanah Indonesia. Mataram NTB. p. 1-14.

Wardani, N. dan J.H. Purwanto. 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Published
2017-12-01
How to Cite
Lawalatta, I., Matulessy, F., & Hehanussa, M. (2017). UPAYA MEMPERTAHANKAN BUNGA DAN FRUIT SET TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) PADA LAHAN ULTISOL MELALUI PEMBERIAN LUMPUR LAUT DAN PUPUK KANDANG. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 13(2), 74-77. https://doi.org/10.30598/jbdp.2017.13.2.74