Model Discovery Learning Berbasis Lingkungan Dalam Meningkatkan Keaktifan dan Rasa Ingin Tahu Siswa Kelas III SD

  • Dwi Kurnianing Ratri Program Studi PGSD Universitas Pattimura Ambon, Indonesia
  • Dwi Aprilia SD Negeri 69 Ambon, Indonesia
  • Nadila Ode SD Negeri 69 Ambon, Indonesia
  • Hastika Tomia SD Negeri 69 Ambon, Indonesia
Keywords: Discovery Learning, Lingkungan belajar, Keaktifan Siswa, Rasa Ingin Tahu

Abstract

Artikel ini membahas secara mendalam Model discovery learning berbasis lingkungan terhadap peningkatan keaktifan dan rasa ingin tahu siswa kelas III Sekolah Dasar (SD). Discovery learning, sebagai metode pembelajaran yang menekankan penemuan mandiri melalui interaksi dengan lingkungan sekitar, terbukti efektif dalam membangun motivasi intrinsik siswa. Pendekatan ini memanfaatkan sumber daya alam dan sosial di sekitar sekolah untuk merangsang rasa ingin tahu alami anak usia 8-9 tahun. Melalui tinjauan literatur dan analisis konseptual, artikel ini mengeksplorasi bagaimana strategi ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengurangi kebosanan belajar konvensional, dan mendukung perkembangan kognitif holistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi discovery learning berbasis lingkungan tidak hanya meningkatkan prestasi akademik tetapi juga membentuk sikap positif terhadap pembelajaran seumur hidup. Artikel ini relevan bagi mahasiswa pendidikan dasar yang sedang mempelajari inovasi metode pengajaran. Secara teoritis, strategi ini terbukti unggul dalam membangun motivasi intrinsik siswa, karena materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final, melainkan sebagai tantangan yang memicu naluri keingintahuan alami anak. Pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah dan sekitarnya (misalnya, bentuk bangun datar pada bangunan, keanekaragaman hayati, atau interaksi sosial) berfungsi sebagai media konkret yang menjembatani konsep abstrak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bruner, J. S. (1961). The Act of Discovery. Harvard Educational Review, 31(1), 21-32.

Csikszentmihalyi, M. (1990). Flow: The Psychology of Optimal Experience. Harper & Row.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior. Plenum Press.

Depdiknas. (2006). Panduan Discovery Learning untuk Guru SD. Kementerian Pendidikan Nasional.

Hake, R. R. (1998). Interactive-Engagement versus Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics, 66(1), 64-74.

Hendayana, R. (2018). Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 4(2), 145-156.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2020). Program Adiwiyata: Pedoman Sekolah Hijau. KLHK.

Kusuma, I. (2019). Pengaruh Discovery Learning Berbasis Lingkungan terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar, 14(1), 78-89.

Piaget, J. (1950). The Psychology of Intelligence. (M. Piercy & D. E. Berlyne, Trans.). New York: Harcourt Brace. (Karya ini memuat kerangka dasar teorinya, termasuk definisi Operasi).

Piaget, J. (1954). The Construction of Reality in the Child. Basic Books.

Ritiauw, Samuel P., Mahananingtyas, E., Silawanebessy, Wiwin, J.B., Huliselan, A. (2021). Penerapan Model Value Clarification Technique (Vct) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Ambon. Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidik, 9(2) 87-102, doi:10.30598/pedagogikavol9issue2page87-102.

Sari, D. (2021). Efektivitas Discovery Learning di SD Jakarta: Studi Eksperimental. Jurnal Ilmu Pendidikan, 27(3), 210-225.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Harvard University Press.

Widodo, A. (2020). Tantangan Implementasi Pembelajaran Berbasis Lingkungan di SD Pedesaan. jurnal Pendidikan Indonesia,

Published
2025-11-30