Sosialisasi Kontaminasi Logam Beracun Merkuri (Hg) pada Ekosistem di Desa Tifu, Namlea, Kabupaten Buru

  • Yusthinus Thobias Male Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura
  • Eirene Grace Fransina Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura
  • Nelson Gaspersz Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura
  • Lea Sanawain Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura
Keywords: PETI, Gunung Botak, trommol, biomagnification, Tifu Village

Abstract

Pada saat kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) marak terjadi di Gunung Botak, Namlea (Tahun 2011-2016), banyak penduduk Desa Tifu yang mengolah emas menggunakan merkuri di halaman belakang rumah mereka. Secara teori, 30% dari merkuri yang digunakan akan terbuang ke lingkungan. Bekas area tromol telah dijadikan lahan pertanian sehingga sangat berpotensi terjadi biomagnifikasi, yaitu masuknya merkuri manusia melalui bahan makanan. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa ekosistem (tanah dan tumbuhan) di Desa Tifu telah terkontaminasi dengan merkuri. Kegiatan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk memberikan data valid sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang kontaminasi merkuri pada ekosistem bekas area tromol (tanah, tumbuhan dan hewan). Kegiatan ini juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak buruk bagi kesehatan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-04-29
How to Cite
Male, Y., Fransina, E., Gaspersz, N., & Sanawain, L. (2024). Sosialisasi Kontaminasi Logam Beracun Merkuri (Hg) pada Ekosistem di Desa Tifu, Namlea, Kabupaten Buru. Innovation for Community Service Journal, 2(1), 26-34. https://doi.org/10.30598/icsj.v2i1.12977
Section
Articles