STUDI PERBANDINGAN METODE SAW DENGAN TOPSIS UNTUK MEMUTUSKAN PENERIMAAN BANTUAN KARTU INDONESIA PINTAR

  • Ratih Puspitasari Universitas Pattimura
  • A. Y. Leiwakabessy Universitas Pattimura
  • Cendy S. E Tupamahu Universitas Pattimura
Keywords: SAW, TOPSIS, Kartu Indonesia Pintar, Bobot

Abstract

Tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong sangat rendah, karena masih banyak anak-anak di Indonesia yang putus sekolah. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah menggeluarkan program pendidikan berupa Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). Program tersebut bertujuan untuk menghilangkan hambatan ekonomi bagi para siswa untuk tetap dapat melanjutkan sekolah. Namun pada kenyataanya, pemerima program tersebut dinilai masih kurang akurat, karena masih banyak anak yang terancam tidak bisa melanjutkan sekolah namun tidak menerima bantuan KIP. Untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, maka perlu dibangun sebuah sistem pengambilan keputusan yang dapat membantu memberikan rekomendasi para siswa yang berhak mendapatkan kartu KIP. Salah satu solusi untuk menangani masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode TOPSIS dan SAW dalam sistem pendukung keputusan. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data kualitatif pada SMA N 20 Maluku Tengah dengan metode wawancara, pengambilan data berupa kriteria dan bobot penilaian serta data 5 tahun penerimaan beasiswa KIP. Meskipun terdapat perbandingan untuk masing – masing alternatif dan bobot penilaian dimana terlihat menunjukan perubahan ranking tetapi rentang nilai dari metode SAW dan TOPSIS tidak berbeda jauh, rentang minimalnya dan 0.01 rentang maksimalnya yaitu 0.3616 sehingga aplikasi pendukung keputusan Metode SAW dan metode TOPSIS dapat digunakan dalam pengambilan keputusan penerimaan bantuan KIP.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-11-30