KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER
Abstract
Berpikir kritis hendaknya menjadi salah satu aktivitas yang harus dikembangkan dan diajarkan di setiap mata pelajaran, karena kemampuan berpikir kritis bukan bawaan sejak lahir. Kemampuan berpikir kritis dalam penyelesaian masalah matematika hendaknya didukung oleh penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki perbedaan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dalam pemecahan masalah. Perbedaan ini dapat juga dikategorikan berdasarkan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL) ditinjau dari segi gender. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, dengan strategi metode campuran bertahap, yaitu tahap pertama adalah mengumpulkan dan menganalsis data kuantitatif kemudian diikuti oleh pengumpulan dan menganalisis data kualitatif. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 6 Ambon. Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian yang disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis menurut Facione. Analisis data yang dilakukan dalam peneitian ini terbagi atas analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Analisis data kuantitatif berupa uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis. Analisa data kualitatif yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu: reduksi Data, penyajian Data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran DL dan juga tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa berdasarkan gender, dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran PBL dan DL dengan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa
Downloads
References
Acep, P., R. Suhartina, R. Yohana, I. A. Mustaqimah, W. Hidayat. (2018). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMA Ditinjau Dari Gender. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif Vol.1, No.4, hal.631-637.
Ahmad, L. O., M. Ibrahim, L. Arapu (2018). Perbandingan Model Pembelajaran Penemuan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII SMP Negeri 10 Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Vol.6, No.1, hal.57-70.
Cahyono, B. (2017). Analisis Ketrampilan Berfikir Kritis Dalam Memecahkan Masalah Ditinjau Perbedaan Gender. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika. FMIPA-Universitas PGRI Semarang.
Diandita, E. R., Johar, R., & Abidin, T. F. (2017). Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Metakognitif Siswa Smp Pada Materi Lingkaran Berdasarkan Gender. Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 79-97.
Dilla, S. C., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E. (2018). Faktor Gender dan Resiliensi dalam Pencapaian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMA. Journal of Medives, 2(1), 129-136.
Facione, A.P. (1994). Holistic Critical Thinking Scoring Rubric. California Academia Press, San Francisco.
Farisi, A; Hamid. A; Melvina. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. 2(3) 283-287
Hasratuddin. (2010). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Pendidikan Mathematical. Vol.4, No.2, Hal.19-33
Khairunnisa, R., & Setyaningsih, N. (2017). Analisis Metakognisi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Aritmatika Sosial Ditinjau Dari Perbedaan Gender (Pada Kelas Vii Smp Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Munawarah & Imran Hante. (2020). Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis Berdasarkan Jenis Kelamin: Analisis melalui Inkuiri pada Siswa SMA Pada Materi Kimia. Jurusan Kimia, Universitas Negeri Makassar. Jurnal Chemica Vol. 21 Nomor 2 Desember 2020, 228 – 236
Nurrohmi, Y; Utaya, S; Utomo, D, H. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan. 2(10) 1308-1314.
Putri, E, A; Mulyanti, Y; Imswatama, A. (2018). Pengaruh Pembelajaran Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Ditinjau dari Motivasi Belajar. Jurnal Tardis Matematika. 1(2) 167-174
Setyowati, A., & Subali, B. (2011). Implementasi Pendekatan Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Fisika untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7, 89–96.
Sianturi, A., Sipayung, T. N., dan Frida Marta Argareta Simorangkir, F.M.A. (2018). Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Negeri 5 Sumbul. UNION: Jurnal Pendidikan Mathematical, Vol.6, No.1, Hal.29-42.
Simanjuntak, E., Yasifati, H., Manurung, N. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Perbedaan Gender. SEJ (School Education Journal, Vol.9 No.3, hal.213-220
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi, R&D dan Penelitian Pendidikan). Bandung: Alfabeta
Widyastuti, D., Astuti, S. (2020). Efektivitas Model Discovery Learning dan Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Matematika kelas 4 SD Gugus Imam Bonjol. Jurnal Karya Pendidikan Matematika Universitas Muhamadiyah Semarang. Vol.7, No.1, Hal.76-83
Yerizon, Putri Wahyuni, Ahmad Fauzan. (2021). Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Gender Dan Level Sekolah. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Vol.10, No.1, hal.105-116
Yunita, N., Rosyana, T., Hendrian, H. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berdasarkan Motivasi Belajar Matematis Siswa SMP. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif. Vol.1, No.3, Hal.325–332.
Copyright (c) 2022 Johanis Stefanus Lakusa, La Moma, Anderson L Palinussa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
License and Copyright Agreement
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal. Please also carefully read Jurnal Magister Pendidikan Matematika (JUMADIKA) Posting Your Article Policy.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
Copyright
Authors who publish with Jurnal Magister Pendidikan Matematika (JUMADIKA) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.