Efek Antioksidan Sirup Cengkeh Dalam Mencegah Kerusakan Paru-Paru Tikus Terpapar Asap Rokok

  • Adrien Jems Akiles Unitly Program Studi Sains Biomedis, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Amos Killay Program Studi Sains Biomedis, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Maria Nindatu Program Studi Sains Biomedis, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Veince Benjamin Silahooy Program Studi Biologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Theopilus Wilhelmus Watuguly Program Studi Sains Biomedis, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Medlin Lesirolo Program Studi Biologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
Keywords: Antioksidan, Asap rokok, Cengkeh, Paru-paru, Tikus

Abstract

Sirup cengkeh mengandung senyawa fitokimia flavonoid, alkaloid, terpenoid, fenol, saponin, tannin dan vitamin C. Kandungan fitokimia ini diyakini dapat berperan sebagai antioksidan eksogen yang mampu mencegah dan menetralisir radikal bebas akibat asap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek antioksidan sirup cengkeh dalam mencegah kerusakan paru-paru tikus terpapar asap rokok.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diteliti adalah perbedaan dosis sirup cengkeh yang diberikan pada tikus model, terdiri dari: K(-) yaitu kelompok tikus yang terpapar asap rokok 10 batang/ekor/hari selama 14 hari, K(+) yaitu kelompok tikus yang diberi vitamin C 3,21 mg kemudian 1 jam setelahnya dipapar asap rokok 10 batang/ekor/hari, yang dilakukan selama 14 hari, P1 yaitu kelompok tikus yang diberikan sirup cengkeh 1,28 ml/ekor/hari kemudian 1 jam setelahnya dipapar asap rokok 10 batang/ekor/hari, yang dilakukan selama 14 hari, P2 yaitu kelompok tikus yang diberikan sirup cengkeh 2,56 ml/ekor/hari kemudian 1 jam setelahnya dipapar asap rokok 10 batang/ekor/hari, yang dilakukan selama 14 hari dan P3 yaitu kelompok tikus yang diberikan sirup cengkeh 3,84 ml/ekor/hari kemudian 1 jam setelahnya dipapar asap rokok 10 batang/ekor/hari, yang dilakukan selama 14 hari. Setelah perlakuan tikus dibedah untuk dilakukan histologi organ paru-paru. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode desktiptif kualitatif dengan mengamati histopatologi pada fotomikrograf paru-paru tikus dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Hasil penelitian menunjukan bahwa Efek antioksidan sirup cengkeh dalam mencegah kerusakan paru-paru tikus terpapar asap rokok yang terbaik pada dosis 3.84 ml.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-03-23