Karakteristik Morfologi Kerbau Moa (Bubalus bubalis) Di Pulau Moa, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya

  • Beatrix Belina Sikafir Program Studi Biologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Veince Benjamin Silahooy Program Studi Biologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
  • Beregita Lidiana Sikafir Program Studi Magister Ilmu Hukum, Pascasarjana, Universitas Pattimura, Ambon
  • Adrien Jems Akiles Unitly Program Studi Sains Biomedis, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon
Keywords: Bubalus bubalis, Kerbau Moa, Maluku Barat Daya, Pulau Moa

Abstract

Pulau Moa memiliki potensi pengembangan ternak kerbau yang cukup besar. Besarnya potensi pengembangan ternak kerbau di pulau Moa perlu diikuti dengan upaya pelestarian plasma nutfah kerbau. Salah satu upaya pelestarian plasma nutfah kerbau dapat dilakukan melalui analisis karakter morfologi kerbau. Penelitian ini mengkaji karakter morfologi kerbau Moa (Bubalus bubalis) di pulau Moa, Kematan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya. Sampel penelitian terdiri dari 20 ekor kerbau yang terdiri dari 10 ekor jantan dan 10 ekor betina, diambil dari dua desa yang berbeda yaitu Desa Tounwawan dan Desa Klis. Pengambilan data umur dan sifat kualitatif meliputi (1) warna dan bentuk tubuh, (2) warna mata, dan (3) bentuk tanduk. Setelah itu dilakukan pengambilan data sifat kuantitatif morfologi meliputi (1) panjang kepala, (2) panjang leher, (3) panjang ekor, (4) panjang kaki, dan (5) lingkar dada. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan selang kepercayaan 95% (α = 0.05) dengan menggunakan perangkat lunak SAS. Berdasarkan hasil penelitian, sifat kualitatif kerbau Moa menunjukkan bahwa tubuh berwarna abu-abu dengan warna kulit hitam, bentuk tubuh pendek dan gemuk dengan kaki agak pendek dan lurus, serta lingkar dada agak lebar. Mata kerbau berwarna hitam dominan, bentuk tanduk kerbau ada dua yaitu tanduk yang melengkung ke atas dan tanduk yang melengkung ke bawah. Sedangkan sifat kuantitatif kerbau Moa menunjukkan perbedaan panjang kepala, panjang leher, dan panjang kaki kerbau Moa antara umur 1.5 tahun dan 4.5 tahun baik untuk jantan maupun betina (p<0.05). Morfologi yang mencolok adalah pada kerbau usia 4.5 tahun yaitu panjang ekor dan panjang kaki kerbau jantan lebih panjang dari panjang ekor dan panjang kaki kerbau betina (p<0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang linier antara tingkatan umur dengan perkembangan tubuh kerbau. Semakin tinggi umur kerbau jantan dan betina, maka semakin besar ukuran tubuh kerbau, dan terdapat perbedaan morfologi antara kerbau jantan dan betina.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-09-30