Potensi Ekstrak Rimpang Bangle Hantu (Zingiber ottensii) Sebagai Bahan Nefroprotektif
Abstract
Penggunaan parasetamol sebagai analgetik dan antipiretik sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Kebebasan dalam penggunaannya memungkinkan konsumsi yang melebihi dosis yang dianjurkan. Konsumsi parasetamol dalam dosis toksik dapat merusak organ ginjal. Kerusakan ginjal karena parasetamol dapat dicegah menggunakan bahan alami yang bersifat antioksidan. Bangle hantu (Zingiber ottensii) sudah dikenal masyarakat Indonesia sebagai bahan obat tradisional. Rimpang bangle hantu memiliki kandungan senyawa yang bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi nefroprotektif ekstrak rimpang bangle hantu terhadap tikus putih yang diinduksi parasetamol. Tikus putih galur Sprague-Dawley jantan berumur dua bulan dibagi ke dalam 7 kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol negatif, positif, pelarut ekstrak dan ekstrak 1500 mg/kg BB, sedangkan kelompok perlakuan dosis 500, 1000 dan 1500 mg/kg BB dengan pemberian parasetamol 1500 mg/kg BB pada hari ke 14. Setelah 28 hari, tikus diambil sampel darah untuk diukur kadar ureum dan kreatinin, serta diambil organ ginjalnya dibuat preparat histopatologi untuk dinilai tingkat kerusakannya. Analisis kadar ureum dan kreatinin diuji menggunakan uji One Way ANOVA, sedangkan hasil skor histopatologi menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan adanya kerusakan pada organ ginjal yang terlihat dari gambaran histopatologi ginjal. Dari penelitian disimpulkan bahwa bangle hantu terbukti tidak memiliki kemampuan nefroprotektif. Perlu diadakan penelitian tentang senyawa bangle hantu yang memiliki sifat sitotoksik.
Downloads
Copyright (c) 2020 Suprihatin -, Ida Wiryanti, Ferry Syairendra, Ernawati Sinaga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.