Critical Notes on the "Tangled Threads" of Norms for Preventing and Handling Sexual Violence in the Higher Education Environment

  • Muammar Muammar Faculty of Law, Universitas Pattimura, Ambon, Indonesia
  • Iqbal Taufik Faculty of Law, Universitas Pattimura, Ambon, Indonesia
Keywords: Sexual Violence, College, Norm;, Prevention; Handling

Abstract

This paper aims to analyze, examine and criticize the norms of the Regulation of the Minister of Education and Culture on the Prevention and Handling of Sexual Violence which in substance still leaves a number of "tangled threads" to be resolved. The approach methods used in this paper are the statute approach, the conceptual approach, and the analytical approach. The Regulation of the Minister of Education and Culture on the Prevention and Handling of Sexual Violence, which was passed in 2022, actually aims to prevent and handle sexual violence in the university environment. However, the existence of these norms still leaves various problems that should be resolved so that the mission of the norm can be carried out effectively. These problems include, first, the nuances of contadicitio in terminis between the norm numbering and the substance that is the object of the norm. Second, the extension of terms in the norm is excessive and not in line with the true meaning of sexual violence. Third, objects (acts) that are categorized as sexual violence deviate from the proper legal concept. Fourth, it still opens gaps and opportunities for sexual violence to occur with the phrase "without the consent of the victim". Fifth, it raises the potential for a conflict of derogation principles between the lex superior derogate legi inferiori and the lex specialis derogate legi generali. Therefore, in the future, it is necessary to make revisions for the sake of improvement, so that the problem in question can be solved properly.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achdami, Mulya. “Januari-Juli 2021 Terjadi 2500 Kasus, Nadiem: Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Meningkat.” Pikiran Rakyat Jakut, Desember 2021. https://jakartautara.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1763207132/januari-juli-2021-terjadi-2500-kasus-nadiem-kekerasan-seksual-di-perguruan-tinggi-meningkat.

Afrillia, Yesy, Lidya Rosnita, Deassy Siska, Muzaffar Rigayatsyah, dan Nurqamarina. “Analisis Sentimen Ciutan Twitter Terkait Penerapan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 Menggunakan TextBlob dan Support Vector Machine.” G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan 6, no. 2 (2022): 387–94. https://doi.org/10.33379/gtech.v6i2.1778.

Alpian, Riyan. “Perlindungan hukum pidana terhadapa tindak kekerasan seksual di dalam institusi perguruan tinggi.” Lex Renaissance 7, no. 1 (2022): 69–83. https://doi.org/10.20885/JLR.vol7.iss1.art6.

Amal, Bakhrul. “Tinjauan Hukum Terhadap Frasa ‘Tanpa Persetujuan Korban’ Dalam Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.” CREPIDO 3, no. 2 (2021): 86–95. https://doi.org/10.14710/crepido.3.2.86-95.

Andriansyah, Anugrah. “Komnas Perempuan: Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan, Paling Tinggi di Universitas.” VOA Indonesia, 12 April 2022. https://www.voaindonesia.com/a/komnas-perempuan-kasus-kekerasan-seksual-di-lingkungan-pendidikan-paling-tinggi-di-universitas/6525659.html.

Asy’ari, Asy’ari. “Membaca Relasi Kuasa Dan Tantangan Kekerasan Terhadap Perempuan Di Perguruan Tinggi Islam.” FENOMENA: Jurnal Penelitian 14, no. 1 (2022): 29–42. https://doi.org/10.21093/fj.v14i1.5035.

Cindy. “Isi Permendikbud No 30 Tahun 2021 yang Tuai Kontroversi.” medcom.id, 11 November 2021. https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/JKRWm6yN-isi-permendikbud-no-30-tahun-2021-yang-tuai-kontroversi.

Elfiani, Fitri. “Analisis Pembentukan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Di Tinjau Dari Sudut Pandang Ilmu Perundang-Undangan.” Journal Of Juridische Analyse 1, no. 01 (2022): 1–10. https://doi.org/10.30606/joja.v1i01.1241.

Febrianti, Erinca, Bambang Widiyahseno, Robby Darwis Nasution, dan Yusuf Adam Hilman. “Analisis Kebijakan Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 Dalam Upaya Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual Di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.” Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa 7, no. 1 (2022): 52–62. https://doi.org/10.33701/jipsk.v7i1.2529.

Hadi, Ilman. “Perbedaan Undang-Undang dengan Peraturan Perundang-Undangan.” hukumonline.com, 7 Juli 2018. https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-undang-undang-dengan-peraturan-perundang-undangan-lt5094bd4fc0c40/.

Irfawandi, Irfawandi, Irwanda Hirwan, Zahra Mawarda Aziz, M. Syukur, dan Ibrahim Arifin. “Analisis Jenis Jenis Dan Penyebab Kekerasan Seksual Di Lingkungan Kampus.” Jurnal Pendidikan Indonesia 4, no. 04 (2023): 383–92. https://doi.org/10.59141/japendi.v4i04.1747.

Komariah, Fitratun. “Survei Kemendikbudristek: Kekerasan Seksual Terbanyak Di Perguruan Tinggi.” rri.co.id - Portal berita terpercaya, Oktober 2023. https://www.rri.co.id/pusat-pemberitaan/nasional/413884/survei-kemendikbudristek-kekerasan-seksual-terbanyak-di-perguruan-tinggi.

Kusumah, Fitrya Anugrah. “Kemendikbud: Kasus Kekerasan Seksual Paling Banyak di Perguruan Tinggi.” detiknews, Oktober 2023. https://news.detik.com/berita/d-7000253/kemendikbud-kasus-kekerasan-seksual-paling-banyak-di-perguruan-tinggi.

Mangindaan, Brayen Sinyo, Debby T. Antow, dan Max Sondakh. “Pertanggungjawaban Tindak Pidana Kekerasan Seksual Aparatur Sipil Negara Di Lingkup Perguruan Tinggi.” Lex Privatum 11, no. 3 (2023). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexprivatum/article/view/46934.

Marzuki, Peter Mahmud. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana, 2008.

M, Puput dan Prima. “100 Persen PTN Bentuk Satgas PPKS, Bukti Komitmen Kampus Merdeka Dari Kekerasan Seksual.” Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2 Februari 2023. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/02/100-persen-ptn-bentuk-satgas-ppks-bukti-komitmen-kampus-merdeka-dari-kekerasan-seksual.

Musayadah, Maunatul. “Tijauan Yuridis Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Di Perguruan Tinggi Dan Dilihat Dari Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.” Prosiding Seminar Nasional Hukum 1, no. 1 (15 Februari 2021): 1876–92.

Nurbaya, Siti, dan Sri Wahyuni. Victim Blaming in Rape Culture (Narasi Pemakluman Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus). Malang: Unisma Press, 2023.

Rahmasari, Rizkia. “Analisa Makna ‘Persetujuan’ Dalam Pemendikbud Ristek No. 30 Tahun 2021 Terhadap Fenomena Kekerasan Seksual Di Lingkungan Pendidikan Yang Dianggap Sebagai Upaya Legitimasi Terhadap Perzinaan.” Jurnal Penegakan Hukum Dan Keadilan 3, no. 1 (2022): 78–89. https://doi.org/10.18196/jphk.v3i1.13484.

Rahmawati, Ayu Diasti, Ulya Niami Efrina Jamson, Mustaghfiroh Rahayu, Irham Nur Anshari, Suparjan, Ambar Teguh Sulistyani, Selma Theofany, Husna Yuni Wulansari, Nurry Aida Wardhani, dan Gendis Syari Widodari. Panduan, Pelaporan, Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus FISIPOL-UGM. Yogyakarta: Fisipol Crisi Center, 2019. https://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2021/02/Buku-Panduan-Pelaporan-Penanganan-dan-Pencegahan-Kekerasan-Seksual-di-Kampus-FISIPOL-UGM.pdf.

Separen, Separen. “Bentuk Pelindungan Terhadap Korban, Pendamping Korban, dan Saksi Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.” PETITA 5, no. 1 (2023): 15–24. https://doi.org/10.33373/pta.v5i1.5525.

Shidarta. Hukum Penalaran dan Penalaran Hukum (Buku 1: Akar Filosofis). Yogyakarta: Genta Publishing, 2013.

Shidarta. “Bahasa Hukum dan Hukum Bahasa.” ResearchGate, 2015. https://www.researchgate.net/publication/354693183_Bahasa_Hukum_dan_Hukum_Bahasa?enrichId=rgreq-b8751759a68b651766d038555d6ddf96-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzM1NDY5MzE4MztBUzoxMDY5OTIyNDk0OTc2MDAxQDE2MzIxMDA4MDk5MjQ%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf

———. “Bahasa Hukum: Definisi ‘Menteri Adalah Menteri...’” ResearchGate. Unpublished, 2015. https://www.researchgate.net/publication/354693292_Bahasa_Hukum_Definisi_Menteri_adalah_Menteri?enrichId=rgreq-d103bda597fe177f91cba245937467f4-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzM1NDY5MzI5MjtBUzoxMDY5OTIzODgzMjk4ODE2QDE2MzIxMDExNDA4NjY%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf.

———. “Generalisasi Konsep Hukum dan Skandal bagi Filsafat.” ResearchGate, 17 Desember 2023. https://www.researchgate.net/publication/376797804_Generalisasi_Konsep_Hukum_dan_Skandal_bagi_Filsafat?enrichId=rgreq-aace84f6b7a11c2215ce2917712ab69f-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzM3Njc5NzgwNDtBUzoxMTQzMTI4MTIxNDM0MzQzOUAxNzAzNDY0MTg5NjMw&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf.

———. “Kegunaan Pohon Porphyrius dalam Pembuatan Definisi Hukum.” ResearchGate, 2018. https://www.researchgate.net/publication/354877048_Kegunaan_Pohon_Porphyrius_dalam_Pembuatan_Definisi_Hukum?enrichId=rgreq-7d7dac05fbe76f30c7a3b7cdc18aec2a-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzM1NDg3NzA0ODtBUzoxMDcyODM5MDkyMzM4Njg4QDE2MzI3OTYxODAxMDM%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf.

———. “Kolom Agama pada Dokumen Identitas Kependudukan.” ResearchGate, 2017. https://www.researchgate.net/publication/354938408_Kolom_Agama_pada_Dokumen_Identitas_Kependudukan?enrichId=rgreq-12a7b93ea39a4640c7d384f6cb993835-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzM1NDkzODQwODtBUzoxMDczNTUxNTI4NDM1NzEzQDE2MzI5NjYwMzg2MjI%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf.

———. “Konsep dan Definisi Dalam Hukum.” ResearchGate, 22 Maret 2022. https://www.researchgate.net/publication/359399815_Konsep_dan_Definisi_dalam_Hukum?enrichId=rgreq-2d2d369b3ef2e5b18ee011904a97b753-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzM1OTM5OTgxNTtBUzoxMTM2NDU2NDk2MDk5MzI4QDE2NDc5NjM3NTEyNTk%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf.

———. Positivisme Hukum. Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanagara, 2020.

Shidarta Shidarta, dan Petrus Lakonawa. “Lex Specialis Derogat Legi Generali: Makna dan Penggunaannya,” 2018. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.15629.05602.

Soejoeti, Ariani Hasanah, dan Vinita Susanti. “Diskusi Keadilan Restoratif dalam Konteks Kekerasan Seksual di Kampus.” Deviance Jurnal Kriminologi 4, no. 1 (2020): 67–83. https://doi.org/10.36080/djk.1311.

Sofyan, Andi, dan Nur Azisa. Buku Ajar Hukum Pidana. Makassar: Pustaka Pena Press, 2016.

Sumintak, Sumintak, dan Abdullah Idi. “Analisis Relasi Kuasa Michel Foucault: Studi Kasus Fenomena Kekerasan Seksual Di Perguruan Tinggi.” Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial Dan Sains 11, no. 1 (2022): 55–61. https://doi.org/10.19109/intelektualita.v11i1.11117.

Susanto, Agus, Riyan Setiyanto, Dody Mulya, dan Diyan Sakti Purwanto. “Membangun Kesadaran Anti Kekerasan Seksual Untuk Mahasiswa Baru Di Lingkungan Kampus.” Journal of Social Empowerment 8, no. 2 (2023): 85–91. https://doi.org/10.21137/jse.2023.8.2.3.

Susilowati, Anggi Yus. “Kampus Ramah Mahasiswa Dari Kekerasan Seksual: Analisis Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terkait Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual.” Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 7, no. 2 (2022): 233–47. https://doi.org/10.24235/empower.v7i2.11516.

Sylvani, Sylvani, dan Winsherly Tan. “Tinjauan Hukum Atas Frasa ‘Tanpa Persetujuan’ Pada Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 Terkait Tindak Seksual Di Lingkungan Perguruan Tinggi.” Jurnal Hukum Sasana 8, no. 2 (2022): 438–52. https://doi.org/10.31599/sasana.v8i2.1133.

Tahir, Heri, Ririn Nurfaathirany Heri, dan St Junaeda. “Analisis Peraturan Mendikbud Ristek (Permendikbud) Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Makassar.” Seminar Nasional LP2M UNM, no. 0 (2022). https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/view/40152.

Published
2025-11-15
How to Cite
Muammar, M., & Taufik, I. (2025). Critical Notes on the "Tangled Threads" of Norms for Preventing and Handling Sexual Violence in the Higher Education Environment. LUTUR Law Journal, 6(2), 95-114. https://doi.org/10.30598/lutur.v6i2.22025