MENUJU PEMBANGUNAN ISLAND CITY DI INDONESIA : KASUS KOTA AMBON

  • Andiah Nurhaeny Universitas Pattimura
Keywords: Karakteristik Island City, Kota Ambon, Pusat Layanan dan Perdagangan

Abstract

Abstrak Indonesia menjadi situs yang menarik untuk mengamati mengenai island city, karena merupakan negara kepulauan dan banyak karakteristik geografis, budaya dan perkotaan yang unik. Namun sejauh ini, masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif mengenai karakteristik spesifik dari permasalahan pengembangan island city. Hal ini menyebabkan banyak wilayah bercirikan kota-kota kepulauan belum mampu mengoptimalkan proses perencanaan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan pengembangan island city di Indonesia, khususnya pengembangan island city pada kategori pusat layanan dan perdagangan di wilayah kepulauan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Ambon memiliki potensi untuk berkembang menjadi pusat layanan dan perdagangan jika didukung oleh aksesibilitas yang memadai. Dengan ketersediaan infrastruktur dan jasa pelayanan yang memadai, serta upaya-upaya peningkatan pelayanan yang cepat, mudah dan efisien menjadikan keunggulan kompetitif bagi Kota Ambon sebagai pusat layanan dan perdagangan dibandingkan wilayah sekitarnya di Provinsi Maluku.

Downloads

Download data is not yet available.

References

G. Baldacchino, “Managing the hinterland beyond : Two ideal-type strategies of economic development for small island territories,” Asia Pacific Viewpoint, vol. 47, no. 1, pp. 45–60, 2006, doi: 10.1111/j.1467-8373.2006.00295.x.

A. Grydehøj, “Guest Editorial Introduction: Understanding island cities,” Isl. Stud. J., vol. 9, no. 2, pp. 183–190, 2014.

A. Grydehøj, “Island city formation and urban island studies,” Area, vol. 47, no. 2015, pp. 429–435, 2015, doi: 10.1111/area.12207.

P. Hay, “A Phenomenology of Islands,” Isl. Stud. J., vol. 1, no. 1, pp. 19–42, 2006.

P. A. Tutt, “Defining the island city: ancient right versus modern metropolis, as considered at Peel, Isle of Man,” Isl. Stud. J., vol. 9, no. 2, pp. 191–204, 2014.

A. Maulana and T. Benita, “Typologi of Island City in Indonesia,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 79, no. 1, 2017, doi: 10.1088/1755-1315/79/1/012026.

K. S, S. N, B. N, and D. S R, “The Promise and Perils of the Island City of George Town ( Penang ) as a Creative City,” Urban Isl. Stud., vol. 1, no. 2015, pp. 20–34, 2015.

A. Pons, O. R. Salamanca, and I. Murray, “Tourism capitalism and island urbanization: tourist accommodation diffusion in the Balearics, 1936-2010.,” Isl. Stud. J., vol. 9, no. 2, pp. 239–258, 2014.

Y. I and B. E, “A comprehensive analysis of the planned multimodal public transportation HUB,” Transp. Res. Procedia, vol. 24, pp. 50–57, 2017.

R. D. W. Putra and R. P. N. Indradjati, “Studi Deskriptif – Evaluatif Bentuk Tipologi Kawasan (Pembelajaran Dari Kota Surabaya),” J. Pengemb. Kota, vol. 9, no. 2, pp. 124–142, 2021, doi: 10.14710/jpk.9.2.124-142.

N. Brenner, Implosions /Explosions: Towards a Study of Planetary Urbanization. 2014.

Badan Pusat Statistik Kota Ambon, Kota Ambon Dalam Angka 2023. 2023.

E. Warrington and D. Milne, “‘Island governance’, in G. Baldacchino (ed),” A world islands an Isl. Stud. Read., pp. 379–427, 2007.

J. Pattikayhatu, D. Hetharion, E. Kissiya, A. Huwae, T. Supusepa, and E. Pattikayhatu, “Sejarah Negeri dan Desa di Kota Ambon,” Ambon Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kota Ambon, 2009.

M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2008.

N. Rumbia, N. Tualeka, and S. S. Assagaf, “Evaluasi Kapasitas Pelabuhan Yos Soedarso Ambon-Provinsi Maluku,” Uniqbu J. Exact Sci., vol. 3, no. 1, pp. 1–10, 2022.

W. P. Anggrahini, “Upaya Peningkatan Konektivitas Angkutan Laut dan Penyeberangan Antar Kabupaten / Kota di Maluku,” War. Penelit. Perhub., vol. 30, no. 1, p. 23, 2018, doi: 10.25104/warlit.v30i1.630.

M. Acciaro, “The role of ports in the development of Mediterranean Islands: The case of Sardinia,” Int. J. Transp. Econ., vol. 35, no. 3, pp. 295–323, 2008.

E. Benacchio, M. and Musso, “Ports and economic impact: main changes, assessment approaches and distribution disequilibrium.,” Transp. Eur., vol. 6, no. 17, pp. 25–36, 2001.

K. Bichou and R. Gray, “A critical review of conventional terminology for classifying seaports,” Transp. Res. Part A Policy Pract., vol. 39, no. 1, pp. 75–92, 2005, doi: 10.1016/j.tra.2004.11.003.

S. A. Castello and T. Ozawa, Globalization of Small Economies as a Strategic Behavior in International Business. New York, 1999.

J. A. Hernandez Luis, “Temporal accessibility in archipelagos: Inter-island shipping in the Canary Islands,” J. Transp. Geogr., vol. 10, no. 3, pp. 231–239, 2002, doi: 10.1016/S0966-6923(02)00014-5.

I. Andriani, “No Title,” Econ. Bring Ultim. Inf. All About Dev. J., vol. 5, no. 2, pp. 28–37, 2021.

L. E, G. J, and G. G, “Measuring regional cohesion effects of large-scale transport infrastructure investments: An accessibility approach,” Eur. Plan. Stud., vol. 16, no. 2, pp. 277–301, 2008.

Published
2024-05-20