FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA KERACUNAN PADA PETANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
Abstract
Penggunaan pestisida yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, lingkungan, sosial dan ekonomi, kurangnya pemahaman akan risiko yang dihadapi berdampak pada kesehatan dan keselamatan dirinya seperti kecelakaan, kecacatan, hingga berdampak pada kematian. Hal ini mengakibatkan petani mengabaikan pentingnya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan gejala keracunan pada petani bawang merah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 165 responden dari petani bawang merah, dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 92 responden yang mengalami gejala keracunan pestisida pada petani bawang merah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dan adapun variabel yang berhubungan yaitu lama kerja (p-value 0.001), dan masa kerja (p-value 0.034), Adapun yang tidak berhubungan yaitu pengaplikasian pestisida (p-value 0,771), personal hygiene (p-value 0,058) dan penggunaan APD (p-value 0.502). Diharapkan kepada petani bawang merah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang agar lebih meningkatkan pengetahuan, menjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya karena petani bawang merah tidak terlepas dari penggunaan pestisida sehingga ancaman keracunan semakin besar, maka sebaiknya mulai dari dini gunakan pestisida secara benar dan aman sehingga terhindar dari keracunan akibat pestisida.
Downloads
Copyright (c) 2024 Molucca Medica
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.