KAJIAN ETNOBOTANI DAN ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT PESISIR GUGUS KEPULAUAN KEI, KOTA TUAL, MALUKU

  • Rachmawati Dwi Agustin Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Farah Christina Noya Departemen Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Filda Vionita Irene de Lima Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Elpira Asmin Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Halidah Rahawarin Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Sulfiana Sulfiana Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Fitri Kadarsih Bandjar Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Rosdiana Mus Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Grace Latuheru Departemen Humaniora, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Juen Carla Warella Departemen Mikrobiologi dan Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Melda Yunita Departemen Mikrobiologi dan Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Keywords: Etnobotani, Etnofarmakologi, Frekuensi sitasi, Tanaman obat, Kota Tual

Abstract

Masyarakat Kota Tual, Gugus Kepulauan Kei, Maluku merupakan salah satu kelompok masyarakat yang saat ini masih memanfaatkan tanaman sebagai bahan baku obat tradisional. Namun, pengetahuan lokal tersebut belum terdokumentasikan dengan baik hingga saat ini dan hanya bersifat empiris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melaporkan tanaman obat yang digunakan sebagai pengobatan empiris di Kota Tual sehingga tanaman obat dapat digunakan sebagai bahan baku pengembangan obat tradisional yang diolah secara modern. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik probabilitas proporsional terhadap besarnya populasi. Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan penyajian data dengan cara kuantitatif yang dilakukan dengan mengukur persentase sitasi (FC). Data etnobotani diperoleh dari 64 informan lokal. Hasil menunjukkan diperoleh 14 spesies tanaman yang termasuk dalam 12 famili telah diidentifikasi. Famili yang paling banyak teridentifikasi adalah Apocynaceae, diikuti oleh Myrtaceae, dan Lamiaceae. Sebagian besar obat herbal dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Daun (79,69%) merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan, diikuti oleh batang (9,37%), akar (7,81%), dan buah (3,13%). Alstonia beatricis, Tinospora cordifolia, dan Orthosiphon aristatus memiliki nilai FC tertinggi. Sebagian besar tanaman digunakan untuk pengobatan diabetes, kolesterol, dan demam. Metode pengolahan yang paling sering digunakan adalah dengan merebus (67,18%). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat beragam tanaman obat yang digunakan di masyarakat Kota Tual yang dapat berkontribusi pada pengembangan obat-obatan tanaman baru. Pengetahuan lokal tentang terapi herbal dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer dan sebagai panduan untuk studi farmakologis di masa mendatang. Tanaman yang kurang dikenal dengan skor FC tinggi dapat diselidiki secara fitokimia dan farmakologis dalam penelitian di masa mendatang.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-11-13