HUBUNGAN TEMPAT DAN PENOLONG PERSALINAN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NEGERI LIMA PERIODE JUNI-NOVEMBER TAHUN 2018

  • Shafira Chairani Chatib Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Christiana Rialine Titaley Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Ritha Tahitu Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Keywords: IMD, Kabupaten Maluku Tengah, Penolong Persalinan, Puskesmas Negeri Lima, Tempat Persalinan

Abstract

Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan suatu proses pemberian ASI segera setelah bayi dilahirkan (biasanya dalam waktu 30 menit sampai dengan satu jam setelah bayi dilahirkan). Dalam pelaksanaan IMD, diperlukan fasilitas pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang mendukung agar program IMD dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tempat dan penolong persalinan dengan IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Negeri Lima Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 99 ibu yang memiliki anak usia kurang dari enam bulan yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Negeri Lima yang berada di Pulau Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase bayi yang mendapatkan IMD satu jam pertama adalah 43.4%, persalinan yang dilakukan di non-fasilitas kesehatan (86.9%), dan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (54.5%). Hasil penelitian dengan menggunakan Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tempat persalinan dengan IMD (p = 0.323). Hasil yang sama juga didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penolong persalinan dengan IMD (p = 0.824). Hal ini menunjukkan bahwa perlunya upaya untuk meningkatkan pelaksanaan IMD dan persepsi tentang pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-04-01
Section
Articles