HUBUNGAN CULTURE SHOCK DENGAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA PERANTAU SEMESTER PERTAMA TAHUN 2020 DAN 2021 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

  • Dodikrisno Ekaputra Manery Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
  • Alessandra F. Saija Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Ony W. Angkejaya Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
  • Johan B. Bension Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Keywords: culture shock, penyesuaian diri, mahasiswa perantau

Abstract

Mahasiswa perantauan yang mengalami culture shock saat memasuki tahap awal kehidupan di lingkungan baru merupakan reaksi karena menemukan perbedaan budaya yang berpotensi mengakibatkan kesulitan penyesuaian seperti kurang melakukan interaksi, memiliki prasangka negatif, serta dapat mengakibatkan stres yang menyebabkan terjadinya culture shock. Culture shock dapat diatasi bila seorang individu mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan budaya tempat individu berada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan culture Shock dengan penyesuaian diri mahasiswa perantau semester pertama tahun 2020 dan 2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan data primer dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2020 dan 2021 yang berasal dari luar Maluku berjumlah 107 mahasiswa yang kemudian diberikan link google form yang berisi kuesioner untuk diisi. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang banyak di temukan adalah perempuan yaitu 86 responden (80,37%), usia responden yang paling banyak ditemukan adalah 18 – 20 tahun sebanyak 93 responden (86,9%), provinsi asal responden yang paling banyak adalah provinsi Sulawesi Selatan yaitu 22 responden (20,6%) dan mayoritas tempat tinggal responden adalah kosan yaitu 88 responden (82,2%). Tingkat culture shock mahasiswa berada pada kategori sedang yaitu 85 responden (79,44%) dan penyesuain diri mahasiswa juga berada pada kategori sedang yaitu 65 responden (60,75%). Terdapat hubungan yang signifikan antara culture shock dengan penyesuaian diri mahasiswa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Julianty M. Pengaruh Adversity Qoutient Terhadap Culture Shock pada mahasiswa perantau luar Jawa tahun pertama di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. 2019.

Amalia K. Hubungan Culture Shock Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Malaysia Di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Skripsi. Program Studi Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Banda Aceh. 2020.

Yusron MA. Efikasi Diri Mahasiswa Rantau Luar Jawa Dalam Mengatasi Culture Shock. Skripsi. Program Studi Psikologi. Fakultas Psikologi Dan Kesehatan. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2021.

Hayadin. Managing Religious Education In Pattimura University Ambon. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan. 2016;14(3):445-459.

Ardyles dan Syafiq M. Penyesuaian diri mahasiswa Nusa Tenggara Timur di Surabaya. Jurnal Penelitian Psikologi. 2018;4(1):91-99.

Dayakisni T dan Yuniardi S.Psikologi Lintas Budaya (Edisi Revisi). Malang: UMM Press. 2017.

Siregar, AOA dan Kustanti ER. Hubungan antara gegar budaya dengan penyesuaian diri pada mahasiswa bersuku Minang di Universitas Diponegoro. Jurnal Empati. 2018;7 (2): 48-65.

Maizan SH, Bashori K dan Hayati EN. Analytical Theory : Gegar Budaya (Culture Shock). PSYCHO IDEA. 2020;18(2):147-154.

Shafira F. Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Perantau. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2015.

Madi J. Hubungan Culture Shock Dengan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantau Di Universitas Megarezky. Skripsi tidak di Publikasi. Program Studi Keperawatan. Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan. Universitas Mega Rezky. Makasar. 2020.

Arham K, Arma U dan Hayati M. Hubungan Pendapatan Orang Tua Dengan Angular Cheilitis Pada Anak SDN 13 Tuapejat dan SDN 22 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. 2019;6(2):111-18.

Mindayani S. Perbaikan Fasilitas Kerja Untuk Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal. Jurnal Endurance. 2018;3(2):313-24.

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta; 2006; p.125.

Wulandari RP. Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur Pada Salah Satu Fakultas Rumpun Science-Technology UI. Skripsi. Fakultas Ilmu keperawatan. Program Sarjana Reguler. Depok. 2012.

Tirta SD, Malfasari E, Febtrina R dan Herniyanti R. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Sma Dalam Memilih Jurusan Kesehatan Di Perkuliahan. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ). 20212;9(2):381 – 390.

Rahayu MNM dan Arianti R. Penyesuaian Mahasiswa Tahun Pertama Di Perguruan Tinggi: Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW. Jurnal Psikologi Sains dan Profesi. 2020;4(2):73 – 84

Prihartono MN, Sutini T dan Widianti E. Gambaran Resiliensi Mahasiswa Tahun Pertama Program A2016 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Jurnal Keperawatan BSI. 2018;VI(1):96-104.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Statistik SMA Sekolah Menengah Atas 2020/2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekretariat Jenderal. Pusat Data dan Teknologi Informasi. 2021.

Suwartika I, Nurdin A dan Ruhmadi E. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Stress Akademik Mahasiswa Reguler Program Studi D III Keperawatan Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan Soedirman. 2014;9(3):173-189.

Aina N. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa dalam Memilih FKIP Ekonomi di Universitas Syiah Kuala. Jurnal Serambi Ekonomi Dan Bisnis. 2018l5(1):19–30.

Harel. NMN. Pilihan Hunian Sewa Di Kalangan Mahasiswa Perantauan di Kota Surabaya. Tesis. Universitas Airlangga. 2019.

Nurdini K. Efektivitas konseling kognitif perilaku untuk mengelola stres akademik siswa sekolah menengah kejuruan. (Skripsi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 2009.

Jayusman RP dan Sofia N. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Coping Stress Pada Mahasiswa Perantau Di Yogyakarta. Program Studi Psikologi. Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. 2018.

Handayani PG dan Yuca V. Fenomena Culture Pada Mahasiswa Perantau TIngkat 1 Universitas Negeri Padang. Jurnal Konseling dan Pnedidikan. 2018;6(3):198-204.

Devinta M, Hidayah N dan Hendrastomo G. Fenomena Culture Shock (Gegar Budaya) Pada Mahasiswa Perantauan di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi. 2015;1-15.

Mitasari Z dan Istikomayanti Y. Studi Pola Penyesuaian Diri Mahasiswa Luar Jawa Di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Research Report. 2017;796-803.

Harahap AP dan Harahap SR. Covid 19: Self Regulated Learning Mahasiswa. AL-Irsyad : Jurnal Pendidikan Dan Konseling. 2020;1(1):36–42.

Fitrianti L dan Cahyono R. Pengaruh Regulasi Diri terhadap Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Selama PJJ di Masa Pandemi Covid-19. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental. 2021; 1(2):1180-1189.

Fanani Q dan Jainurakhma J. Kemampuan Penyesuaian Diri Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal KomtekInfo. 2020;7(4):285-292.

Trisnawati R. Pengaruh Culture Shock Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Dari Luar Pulau Jawa (Studi Kasus Mahasiswa Kedokteran Universitas Swasta Di Yogyakarta). Tesis. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2022

Maulina B dan Sari DR. Derajat Stres Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Ditinjau Dari Tingkat Penyesuaian Diri Terhadap Tuntutan Akademik. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. 2018;4(1).

Nalle AP, Saba KR dan Masi LM. The Description of Guidance and Counseling Students’ Learning Motivation in Taking Online- Based Learning During the Pandemic. JPEHSS (Journal of Physical Education Health And Sport Sciences). 2020;1:94–105.

Published
2023-05-16