EFEKTIVITAS ANTIMALARIA REBUSAN TANAMAN LAMBURUNG MEIT (Clerondrum inerme Linn) PADA PENDERITA MALARIA DI DAERAH PELAYANAN PUSKESMAS KAIRATU BARAT, KABUPATEN SERAM BARAT, MALUKU
Abstract
Pendahuluan. Telah dilakukan penelitian penggunaan tanaman Clerodendrum inerme (Linn) dengan nama lokal lamburung meit yang digunakan Penyehat Tradisional (HATRA) sebagai antimalaria. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak lamburung meit (Clerodendrum inerme) sebagai antimalarial. Metode. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan desain observasi klinik. Sampel penelitian sebanyak 30 orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan sediaan darah tebal dilakukan sebanyak 6 kali pada hari ke-0, 3, 7, 14, 21 dan 28 untuk mengevaluasi kepadatan plasmodium, pemeriksaan kadar SGOT, SGPT, ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah pemberian bahan uji. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan lamburung meit (Clerodendrum inerme Linn) dapat menurunkan kepadatan parasit malaria pada penderita mulai hari ke-3. Kadar SGOT, SGPT, ureum dan kreatinin tidak berubah sesudah pemberian bahan uji. Kesimpulan. Air rebusan tanaman lamburung meit memiliki aktivitas antimalaria potensial dan tidak menimbulkan efek toksik pada hati dan ginjal, sehingga dapat dikembangkan sebagai tanaman antimalaria yang aman bagi masyarakat.
Downloads
Copyright (c) 2018 Molucca Medica
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.