HUBUNGAN NILAI ESTIMASI LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK NON DIALISIS  DI RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON  PERIODE JANUARI 2019-MEI 2020

Thesia Eflien Pelupessy; Indrawanti Kusadhiani; Vina Z. Latuconsina

Thesia Eflien Pelupessy FK UNPATTI
Indrawanti Kusadhiani Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Vina Z. Latuconsina Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura

Keywords: penyakit ginjal kronik non dialisis, asam urat serum, nilai estimasi laju filtrasi glomerulus

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi beragam selama lebih dari 3 bulan yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Pada pasien PGK ekskresi asam urat menurun seiring dengan memburuk fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG) dengan kadar asam urat serum pada pasien PGK non dialisis di RSUD Dr. M. Haulussy, Ambon. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Terdapat 64 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil dari data rekam medis pasien PGK non dialisis di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dari Januari 2019 sampai Mei 2020. Data di analisis dengan menggunakan uji Spearmen. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kelamin penderita PGK non dialisis yang paling banyak adalah laki-laki (60,9%). Kelompok usia mayoritas adalah 56-65 tahun yaitu sebanyak 27 orang (42,2%). Pada penelitian ini di dapatkan distribusi kadar asam urat serum berdasarkan eLFG_CKD-EPIyang paling banyak mengalami hiperurisemia berada pada derajat V (<15 ml/min/1,73m²) dengan total 44 sampel (68,8%) dan nilai median kadar asam urat yaitu 5,8 mg/dl. Hasil analisis menunjukan adanya yang bermakna antara nilai estimasi laju filtrasi glomerulus dengan asam urat pada pasien PGK non dialisis (p=<0,001) dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi kuat (r=-0,750). Jadi, dapat disimpulkan adanya hubungan nilai estimasi laju filtrasi glomerulus dengan kadar asam urat serum pada pasien penyakit ginjal kronik non dialisis di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dari Januari 2019 sampai mei 2020.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. Hal 2159–65 .
2. Hill N, Fatoba S, Oke J, O’Chollagan C, Lasserson D, Hobbs R, et al. Global Prevalance of Chronic Kidney Disease- a systemic review and meta analisys. Plos one Journal. 2016 Jul;11(7):1–18.
3. Murphy D, Mc Culloch C, Lin F, Banerje T, Bragg-Gresham J, Eberhardt, M, et al. Trens in prevalence of Chronic Kideney Disease in the United States. Ann Intern Med; 2016. Hal 473–81.
4. Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI,. Diagnosis, Klasifikasi, Pencegahan, Terapi Penyakit Ginjal Kronis [Internet]. 2017 [dikutip pada 1 Feb 2020]. Tersedia dari: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/diagnosis-klasifikasi-pencegahan-terapi-penyakit-ginjal-kronis
5. Riset Kesehatan Dasar. Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik [Internet]. 2018 [dikutip pada 1 Februari 2020]. Tersedia dari: http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
6. Indonesian Renal Registry (IRR). Report of Indonesian Renal Registry. 2015. Hal 1–45.
7. Li L, Astor BC, Lewis J, Hu B, Appel LJ, Lipkowitz MS et al. Longitudinal progression trajectory of GFR among patients with CKD. Vol 59. AM J Kidney Dis; 2012. Hal 504–12.
8. KDIGO CKD Work Group. KDIGO 2012 Clinical practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease. Vol 3. Hal 2013. 1–150.
9. Levey AS, Inker LA, Coresh J. LFG estimation: from physiology to public health. Vol 63. Hal 2014. 820–34.
10. Giordano C, Karasik O, King-Morris K, Asmar A. Uric acid as a marker of kidney disease: review of the curret literature. Disease Markers; 2015. Hal 1–6.
11. Nacak H, Diepen Mv, de Goeij MC, Rotmans KI, Dekker FW. Uric acid; association with rate of renal function decline and time until start of dialysis in incident pre-dialysis patients. Vol 15. BMC Mephrology; 2014. Hal 1–7.
12. Sarpal V. Serum acid level in patients with chronic kidney disease: a prospective study. Vol 4. Int J Sci Study; 2017. Hal 200–5.
13. Satirapoj B, Supasyndh O,Nata N, Phulsuksombuti D, Utennam D, Kanjanakul I, et al. High levels of uric acid correlate with decline of glomerular filtration rate in chronic kidney disease. J Med Assoc Thai. 2010;565–70.
14. Tsai WC, Lin YS, Kuo CC, Huang CC. Serum uric acid and progression of kidney disease: a longitudinal analysis and mini review. Plos one Journal. 2017;12(1):1–16.
15. Cahyadi A, Anindita K, Iryaningrum RM, Rensa. Korelasi perhitungan kreatinin serum sewaktu dengan pengukuran kreatinin 24 jam pada penderita penyakit ginjal pre-dialisis dengan dm dan non-dm. J Indon Med Assoc. 2013;63(8).
16. Khadka M, Pantha B, Karki L. Correlation of Uric Acid with Glomerular Filtration Rate in Chronic Kidney Disease. J Nepal Med Assoc. 2018;56(212):724–7.
17. Stanford E. Mwasongwe MPH et al. Relation of uric acid level to rapid kidney function decline and development of kidney disease. J Clin Hypertens. 2018;20(4):1–5.
18. Corwin EJ. Elizabeth. Buku ajar patofisiologi. EGC; Hal 490–2.
19. Inker L, Astor B, Fox C, Isakova T, Lash J, Peralta C, et al. Clinical pratice guideline for the evaluation and management of CKD. American Journal of Kidney Disease. 2014;6(5):713–35.
20. Stevens PE, Levin A. Evaluation and management of chronic kidney disease: Synopsis of the kidney: Improving Global Outcomes 2012 Clinical Pratice Guidline. Vol. 158. Annals of Internal Medicine; 2013. Hal 825–30.
21. Wu Yao Y, Xiao Hiu Q, Yun Ye, et all. Risk factors analysis for hyperuricemic nephropathy among CKD stages 3-4 patients; an epidemiological study of hyperuricemia in CKD stages 3-4 patients in ningbo, china. Taylor and francis group. 2018;40(1):665–70.
22. Mende christian. Management of chronic kidney disease: the relathionship between serum uric acid and development of nephropathy. Springer link; 2015. Hal 1177–1191.
23. Nata Pratama Hardjo Lugito. Nefropati Urat. Continuing Medical Education Article. 2013;40(5):330–5.
24. Silbernagl S & Florian L. Teks & altas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC; 2012. Hal 112–3.
25. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2011. Hal 320–331.
26. Dahlan MS. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam peneltian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013.
27. Onatulu B, Zheng S, Panchal H, Leninar E. Association of age, gender and race in chronic kidney disease patients with and without dialysis. Johnson City: College of Public Health, ETSU; 2019.
28. Goldberg I, Krausa I. The role of gender in chronic kidney disease. EMJ. 2016; 1(2):58-64.
29. Mcclellan, W.M., dan Flanders, W.D.,2013, Risk Factor for progessive chronic kidney disease; J Ant Soc Nephrol; 14:65-70.
30. M. Kanbay, M. I. Yilmaz, A. Sonmez et al., “Serum uric acid level and endothelial dysfunction in patients with nondiabetic chronic kidney disease,” American Journal of Nephrology. 2011:33(4)298–304.
31. Tan VS, Garg AX, McArthur E, Lam NN, Sood MM, Naylor KL. The 3-year incidence of gout in erderly patients with CKD. Clin J AM Soc Nephrol. 2017;12;1-8.
32. Mantiri I, Rambert G, Wowor M. Gambaran asam urat pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang belum menjalani hemodialysis. Jurnal e-Bm. Manado. 2017;05(2).
33. Toyama T, Furuichi K, Shimizu M, Hara A, Iwata Y, Sakai N, et al. Relationship between serum uric acid levels and chronic kidney disease in a japanese cohort with normal or mildly reduced kidney function. PLoS ONE. 2015;10(9):1-11.
34. Sah Prasad Sankar. Associations between hyperuricemia and chronic kidney disease. Nephrology and urology research center. China: 2015;7(3)e272333.
35. Filiopoulos V, Hadjiyanakos D, Vlassopouolos D. New Insights into Uric Acid Effects on the Progression and Prognosis of Chronic Kidney Disease. Taylor & Francis Group. USA. 2012;34(4): 510–520.