Semiotika Lagu Iwan Fals Berjudul Tikus – Tikus Kantor Mengunakan Konsep Roland Barthes

  • Rizki Fajar Adinata Universitas Tanjungpura
  • Ira Grania Mustika Universitas Tanjungpura
Keywords: Rolland Barthes, Semiotika, Tiku-Tikus Kantor

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna lagu Tikus Tikus Kantor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dengan menganalisis makna denotasi, konotasi dan mitos. Hasil penelitian masih adanya praktik kecurangan yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan hal itu merupakan perilaku yang menyimpang bahkan di pada lirik Tikus tahu sang kucing lapar Kasih roti jalanpun lancar, ini menggambarkan adanya suap yang dilakukan oleh pejabat negara kepada pihak pemeriksa yaitu auditor. Seperti yang ada pada bait ke enam Tikus-tikus tak kenal kenyang, rakus, rakus, bukan kepalang ini mengilustrasikan bahwa koruptor ada orang yang sangat serakah dan tingkat serakah yang dimilikinya tidak dapat diukur lagi. Makna mitos yang terkait dimaksudkan untuk memberitahukan bahwa masih banyak para pejabat negara yang melakukan tindakan yang menyimpang seperti korupsi. Implikasi penelitian ditujukan kepada koruptor secara general, ini dikarenakan korupsi di Indonesia masih tinggi. Pemerintah yang baik akan melakukan pembangunan sarana dan prasarana yang baik. Tetapi pemerintah di Indonesia justru memperburuk keadaan dengan masih banyaknya kasus korupsi yang belum diselesaikan. Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti hanya menggunakan analisis semiotika dengan konsep Roland Barthes dengan pendekatan makna akuntansi. Peneliti merekomendasikan agar peneliti selanjutnya dapat menganalisis dengan konsep semiotika selain Roland Barthes dan menggunakan pendekatan selain akuntansi

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-06-30