SOSIALISASI DAMPAK BULLYING BAGI REMAJA SEKTOR YARDEN JEMAAT GPM PNIEL BATU GAJAH

  • Yansen Welmina Universitas Pattimura
Keywords: sosialisasi, bullying

Abstract

Bullying atau perundungan adalah fenomena sosial yang semakin memprihatinkan di kalangan remaja. Perundungan dapat diartikan sebagai tindakan agresif yang dilakukan secara berulang terhadap individu atau kelompok yang dianggap lebih lemah. Menurut Olweus (1993), bullying melibatkan tiga elemen utama: niat buruk, pengulangan, dan ketidakseimbangan kekuatan. Fenomena ini tidak hanya memberikan dampak negatif bagi korban, tetapi juga bagi pelaku serta lingkungan di sekitarnya. Remaja merupakan kelompok yang paling rentan menjadi korban maupun pelaku bullying. Berdasarkan data dari National Center for Educational Statistics (2019), sekitar 20% siswa di tingkat sekolah menengah mengalami bullying di sekolah. Dampak dari bullying ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan emosional remaja dalam jangka panjang, termasuk meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya (Holt et al., 2015). Salah satu akibat yang paling signifikan dari bullying adalah menurunnya rasa percaya diri pada korban. Remaja yang menjadi sasaran perundungan sering merasa terasing dan tidak berharga, yang dapat menghambat kemampuan mereka dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Penelitian oleh Gini dan Pozzoli (2009) mengungkapkan bahwa korban bullying cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya yang tidak mengalami perundungan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-12-09
How to Cite
Welmina, Y. (2024). SOSIALISASI DAMPAK BULLYING BAGI REMAJA SEKTOR YARDEN JEMAAT GPM PNIEL BATU GAJAH. Pattimura Mengabdi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), 401-404. https://doi.org/10.30598/pattimura-mengabdi.2.4.401-404