EFEKTIFITAS PEMBINAAN KARAKTER GENERASI MUDA DALAM PRESEPSI TOKOH MASYARAKAT DAN PEMUDA
(Studi Kasus Pasca Konflik Sosial Ambon)
Abstract
Penelitian ini bertolak dari permasalahan pokok bahwa dalam kenyataan sampai saat ini, belum ditemukan pola pembinaan karakter generasi muda pasca konflik sosial di kota Ambon secara efektif dilakukan, baik di keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, Organisasi sosial kemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sikap dan perilaku generasi muda Ambon pasca konflik sosial, sebagai solusi pembinaan karakter generasi muda.. Prosedur penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) wawancara mendalam, (2) obsevasi langsung, dan (3) studi dokumentasi. Informan dipilih secara purposive dan data hasil penelitian diolah melalui proses reduksi, analisis secara deskriptif kualitatif. Setelah hasilnya dianalisis, maka ditemukan pola pembinaan karakter generasi muda kota Ambon pasca konflik sosial, evektif dilakukan dengan pendekatan budaya lokal, diantaranya; (1) kersama (makan patita), (2) kebebasan (pela gandong), (3) toleransi (ale rasa beta rasa), (4) nilai kerja sama (masohi), Artinya, indahnya suatu keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat apabila tidak terjadinya perselisihan antarpemuda, antarsuku, antaretnis, dan antaragama. Dari hasil temuan ini dapat disimpulkan bahwa pembinaan karakter generasi muda pasca konflik sosial, ditemukanlah berupa adanya sikap persaudaraan, kerja sama, toleransi, kerukunan, tanggung jawab, pengendalian diri, komunikasi yang santun dan saling menghargai. Karena itu direkomendasikan agar budaya lokal dapat digunakan sebagai program penyelengaraan pembinaan karakter generasi muda dan resolusi konflik sosial. khususnya bagi peningkatan sikap dan perilaku generasi muda berdasarkan akal dan pikiran yang rasional.
Downloads
References
Coser A Lewis. (1974). The Fungtions of Sosial Conflict, New York, USA, The Free Press,
Guba, G, dan Lingcoln, S. (1985). Naturalistic Inquiry. London: Sega Publications. Bavery.
Knaap, Gerit J. (1991). “A City of Migran: Kota Ambon at the End of Seventeeth Centuryâ€.http://interseksi.org/publications/essays/articles/nyong_ambon.html. diunduh 9 / 7 / 2013.
Knaap, Gerit J. (1991). “A City of Migran: Kota Ambon at the End of Seventeeth Centuryâ€. Www. cornel edu.com. di unduh 9 / 7 / 2013.
Lickona, T (1992). Education For Character, How Our Schools can Teach Respect and Responsibility: New York: Bantam Boks.
Lincoln, Y.S. & Guba, E.G. (2002). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills: Sage Publication.
Erawati. D. (2011) Pengembangan Model Sosialsiasi Nilai Kebersamaan sebagai Upaya Menanggulangi Konflik Antar Umat Beragama dalam kehidupan Bermasyarakat. (studi Kasus di Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Palangka Raya), Disertasi Doktor Pada Universitas Pendidikan Indonesia.
Nasikun, (1984). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta : Rajawali, C.V.,
Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. UPI- Press : Jakarta.
Maftuh Bunyamin. (2005). Implementasi Model Pembelajaran Resolusi Konflik Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Sapriya H. (2007). Pemikiran Pakar Tentang Pendidikan KewarganegaraanDalam Pembangunan Karakter Bangsa, Disertasi Doktor Pada Universitas Pendidikan Indonesia.
Zaenuri, Achmad, (2012), Analisis Resolusi Konflik Antara Umat Beragama dalam Prespektif Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Masyarakat, Disertasi Doktor: Tidak Diterbitkan.
SUMBER LAIN:
JURNAL DAN DISERTASI :
Affandi Idrus, 1996. Keploporan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dalam Pendidikan Politik, Disertasi Pascasarjana IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.
Brangson, M.S. (1998). The role of Civic Education: a Forthcoming Education Policy Task Force Position Paper from the Communitarian Network. Http://www.civiced.org.