GURU SEBAGAI STORYTELLER DI SEKOLAH DASAR
Suatu Gagasan Konseptual Problematika Pengajaran Bahasa Indonesia di SD
Abstract
Guru merupakan tenaga profesional yang berfungsi untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembelajaran dan latihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Guru harus melibatkan diri sebagai motivator, fasilitator, inspirator, pembimbing profesi, dan intelengsi murid-muridnya secara optimal. Dengan demikian guru harus menciptakan berbagai cara berupa metode, pendekatan dan teknik yang dapat digunakan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Salah satu kegiatan apresiasi yang dapat mengembangkan pengalaman imajinasi dan estetika adalah kegiatan storytelling (Penceritera) yang dilakukan oleh guru disekolah. Storytelling memiliki nilai yang membawa kesenangan, mengembangkan perasaan, memperbaiki sikap, mengatur kontrol sosial, membangkitkan antusiasme, merangsang imajinasi, dan interaksi murid. Dalam hal ini, storytelling merupakan kegiatan yang bersifat produktif, artinya dalam berceritera seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental, keberanian, perkataan yang jelas, sehingga dapat dipahami oleh murid. Storytelling adalah satu model pembelajaran yang meningkatkan apresiasi sastra bagi murid SD.
Downloads
References
Ambarsari, L. (2015). The Implementation Of Story Telling Method In Early Reading Skill In Group B3 TK Budi Mulia 2 Pandeansari Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Edisi 10
Asfandiyar, Y. A. (2007). Cara Pintar Mendongeng. Jakarta: Mizan.
Cullian, B. E, (1989). Literature And The Child. San Diego,Harcourt: Brace Yavanovich.
Depdikbud, (1993). Kurikulum Pendidikan Dasar: Garis-Garis Besar Program Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Jono, S, (1997). Katak Melawan Gajah. Jakarta, Depdikbud.
Spodek, Bernard dan Saracho, Olivia, N. (1994). Right From The Start: Teaching Children Ages Three To Eight. Boston: Allyn And Bacon.
Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 1, No 2
Sugiono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung
Tompskin, G. E., & Hokinsson, K (1991). Language Arts Content And Teaching Strategies. New York: Maxwell Macmillan International Publishing group.
Wardiah, D. (2017). Peran Storytelling Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis, Minat Membaca Dan Kecerdasan Emosional Siswa. Wahana Didaktika Vol. 15 No.2