Keragaan Varietas Kubis (Brassica oleracea L) Dataran Rendah dengan Aplikasi Mulsa di Maluku

Performances of Low Altitude Cabbage (Brassica oleracea L) Varieties with Mulch Application in Maluku

  • Marietje Pesireron Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Jln. Chr. Soplanit Rumahtiga Ambon, 97233 Indonesia
  • Sheny S Kaihatu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Jln. Chr. Soplanit Rumahtiga Ambon, 97233 Indonesia
  • Rein E Senewe Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Jln. Chr. Soplanit Rumahtiga Ambon, 97233 Indonesia
Keywords: cabbage, lowland, mulch

Abstract

The low yield of cabbage in Maluku is thought to due to the lack of attention of farmers to grow to crop because so far farmers think it can only grow well and forms crops in the highlands, so no one wants to grow cabbage. This study aimed to determine the yield performance of five cabbage varieties with the use of several types of mulches and was carried out in Gemba Village, Kairatu Subdistrict, Western Seram Regency. The experimental design used was the factorial Randomized Block Design with three replications and the farmers as replications. The first factor was five varieties of cabbage (Sehati-F1, Daehnfeldt, Green Hero, Green Coronet, KK-Koss), the second factor was the type of mulch, consisting of four types, namely: without mulch (M0), black silver plastic mulch, straw mulch, and husk mulch. The data obtained were analyzed with analysis of variance and DMRT test at the level of 5% if necessary. Parameters observed included plant height at 45 days after planting, leaf number, percentage of crop formation, percentage of pest and disease attacks, crop circumference per plant at harvest, fruit weight, and yield.  The study results showed that the five varieties tested with the use of various types of mulch had the potentials to be developed in Maluku. Varieties with the highest yields and very good adaptation to lowland environments in Maluku included Sehati-F1 and KK-Cross. Pest control by using plant-based pesticides in a combination with scheduled mechanical control (yellow plates, pitfalls, and stick traps) could reduce the levels of pest and disease attacks and the crops appeared healthy for consumption.

Keywords: cabbage, lowland, mulch

 

ABSTRAK

Rendahnya produksi kubis di Maluku diduga akibat kurangnya perhatian petani untuk bertanam kubis, yang dikarenakan selama ini petani mengira kubis hanya dapat tumbuh baik dan membentuk krop di dataran tinggi, sehingga sedikit petani yang mau berusahatani kubis. Kajian ini bertujuan mengetahui keragaan hasil lima varietas kubis dengan penggunaan berbagai jenis mulsa di desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan dan petani sebagai ulangan. Faktor pertama adalah lima varietas kubis (Sehati-F1, Daehnfeldt, Green hero, Green Coronet, KK-Cross); faktor kedua adalah jenis mulsa yang terdiri dari empat macam, yaitu: tanpa mulsa (M0), mulsa plastic hitam perak, mulsa jerami dan mulsa sekam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut DMRT pada taraf 5% sesuai kebutuhan. Peubah-peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman umur 45 hari setelah tanam (hst), jumlah daun, persentase pembentukan krop, persentase serangan hama dan penyakit, lingkar buah per tanaman saat panen, bobot buah dan hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima varietas yang di uji dengan penggunaan berbagai jenis mulsa sangat berpotensi untuk dibudidayakan di Maluku berdasarkan kemampuannya membentuk krop. Varietas dengan produksi tertinggi dan beradaptasi sangat baik terhadap lingkungan dataran rendah di lokasi penelitian adalah Sehati-F1 dan KK-Cross. Penggendalian hama dengan menggunakan pestisida nabati yang dikombinasikan dengan pengendalian secara mekanis (tampan kuning, pitfoll dan sticky trap) secara terjadwal dapat menurunkan tingkat serangan hama dan penyakit, dan menghasilkan tanaman-tanaman yang sehat.

Kata Kunci: dataran rendah, kubis, mulsa, varietas

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, H. 2007. Laporan Hama Ulat Krop (Cloricidolomia binotalis ZELL) (Lepidoptere Pyrolidae) pada Kubis (Brassica oleracea). Dizited by IPB e-repository copy right.

Anni, I.A., E. Saptiningsih, dan S. Haryanti. 2013. Pengaruh naungan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.) di Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Biologi 2: 31-40.

Badjo, A.T., Y. Guero, N.D. Lamso, T. Idder, G. Echevarria, and T. Sterckeman. 2015. Assessment of polycyclic aromatic hydrocarbons contamination in urban soil from Niamey, Niger. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences 6: 275-281.

Buntoro, B.G., R. Rogomulyo, dan S. Trisnowati. 2014. Pengaruh takaran pupuk kandang dan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan hasil temu putih (Curcuma zedoaria L.). Jurnal Vegetalika 3: 29-39.

Erwin, S., Ramli dan Adrianton. 2015. Pengaruh berbagai jarak tanam pada pertumbuhan dan produksi kubis (Brassica oleracea L.) di dataran menengah desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis 3: 491-497,

Fauziati, N., Y. Raihana, dan I. Riza. 2005. Pengaruh varietas dan bahan organik pada tanaman kubis di lahan lebak. Dalam: Puslitbang Tanah Agroklimat, Bogor, pp. 313-322.

Hadid, A. dan Maemunah. 2001. Pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dengan modifikasi iklim mikro. Jurnal Agroland 8: 377-384.

Hanny, B.R., F. Puspita, dan Adiwirman. 2015. Uji beberapa tricho-kompos terformulasi terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. JOM Faperta 2: 1-14.

Hayati, M., A. Marliah, dan H. Fajri. 2012. Pengaruh varietas dan dosis pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Agrista 16: 1-13.

Herwibowo, K. dan N.S. Budiana. 2014. Hidroponic Sayuran untuk Hobi dan Bisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.

Jajang, S.H. 2008. Pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar kentang yang di tanam di dataran medium. Jurnal Agronomi Indonesia 37: 14-20.

Kasli. 2008. Pembuatan Beberapa Pupuk Hayati Hasil Dekomposisi, accessed from <http://www.lp.unand.ac.id/?pModule=penelitian&pSub=penelitian&pAct=detail&id137&bi=20. 2 Februari 2012>.

Laksono, R.A. 2016. Pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga (Brassica oleracea L. var. Botrytis subvar. Cauliflora DC.) kultivar Orient F1 akibat jenis mulsa dan dosis bokashi. Jurnal Agrotek Indonesia 1: 81-89.

Maluku, B.P. 2015. Maluku Dalam Angka 2014. Biro Pusat Statistik Maluku.

Marliah, A., Jumini dan Jamilah 2010. Pengaruh jarak tanam antar barisan pada sistem tumpangsari beberapa varietas jagung manis dengan kacang merah terhadap pertumbuhan dan hasil. Agrista 14: 30-38.

Marliah, A., Nurhayati, dan R. Riana. 2013. Pengaruh varietas dan konsentrasi pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga (Brassica oleracea L.). Jurnal Floratek 8: 118-126.

Martin, T., F. Assogba-Komlan, T. Houndete, J. Hougard, and F. Chandre. 2006. Efficacy of mosquito netting for sustainable small holder’s cabbage production in Africa. J. Econ. Entomol 99: 450–454.

Nathoo, M., R. Nowbuth, and C.L. Cangy. 1998. Brassica production introduction and evaluation of varieties amas. Food Agriculture Research Council, Reduit, Mauritius, pp. 167-173.

Neave, S., G. Kelly, and M. Furlong. 2011. Field evaluation of insect exclusion netting for the management of pests on cabbage (Brassica oleracea var. Capitata) in Solomon Islands. Proc. the 6th Int. Workshop on Management of Diamondback Moth and Other Crucifer Insect Pests, AVRDC, Thailand, pp. 144-149.

Rahmawati, M., Hasinah HAR dan Z. Zaizuli. 2011. Pengaruh beberapa jenis pupuk dan mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annum). Jurnal Agrista 15: 46-50.

Ramli. 2010. Respon varietas kubis (Brassica oleraceae) dataran rendah terhadap pemberian berbagai jenis mulsa. Jurnal Agroland 17: 30-37.

Ridwan, M., D.R. Rahmatu, dan R. Ali. 2013. Respons dua varietas kubis (Brassica oleracea L) terhadap berbagai jenis mulsa organik di desa langaleso kecamatan dolo. Jurnal Agroland 20: 99-104.

Salisbury, F. and C. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Bandung.

Santosa, J. dan S. Sartono. 2007. Kajian Insektisida Hayati Terhadap Daya Bunuh Ulat Plutella xylostell dan Crocidolomia binotalis pada Tanaman Kubis krop. Laporan Penelitian. Balai Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. Jakarta.

Sastrosiswojo, W., Setiawati, dan T. Rubiati. 2003. Selektivitas insektisida sintetik dan nabati terhadap larva Helicovarva armigera, Crocidolomia binotalis dan Spodoptera litura serta imago parasitoid Eriborus argenteopilosis. Jurnal Hortikultura 13: 251-257.

Simon, S., F.A. Komlan, L. Adjaito, A. Mensah, H.K. Coffi, M. Ngouajio, and T. Martin. 2014. Efficacy of insect nets for cabbage production and pest management depending on the net removal frequency and microclimate. International Journal of Pest Management 60: 208-216.

SPH. 2014. Statistik Produksi Hortikultura 2014. Dalam: Statistik Produksi Hortikultura 2014. p. 315.

Sumarni, N., A. Hidayat, dan E. Sumiati. 2006. Pengaruh tanaman penutup tanah dan mulsa organik terhadap produksi cabai dan erosi tanah. Jurnal Hortikultura 16: 197-201.

Sunghening, W., Tohari, and D. Shiddieq. 2012. Pengaruh mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek) di lahan pasir pantai Bugel, Kulon Progo. Vegetalika 1: 54 - 66.

Tang, Z.H., K.Y. Gong, and Z.P. You. 2008. Present status and control measuring of insecticide resistance in agricultural pest in Cina. Pesticide Science 23: 189-198.

Published
2020-06-30
How to Cite
Pesireron, M., Kaihatu, S., & Senewe, R. (2020). Keragaan Varietas Kubis (Brassica oleracea L) Dataran Rendah dengan Aplikasi Mulsa di Maluku. JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN, 16(1), 42-50. https://doi.org/10.30598/jbdp.2020.16.1.42