Karakteristik dan Simbol Rumah Pusaka Lima Soa sebagai Wujud Persatuan Masyarakat Negeri Buano Utara
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dan simbol Rumah Pusaka Lima Soa sebagai perwujudan persatuan masyarakat Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Barat. Rumah pusaka merupakan warisan budaya leluhur yang memiliki makna mendalam, tidak hanya sebagai bangunan fisik, tetapi juga sebagai simbol identitas, kohesi sosial, dan solidaritas antar warga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. Informan penelitian meliputi raja desa, lima ketua soa, lima ketua dati, tokoh adat, dan tokoh masyarakat yang berjumlah 15 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol yang terkait dengan Rumah Pusaka Lima Soa, seperti pilar, ukiran, dan tata ruang, mengandung nilai-nilai filosofis yang menekankan persatuan, kebersamaan, dan keseimbangan dalam hidup. Rumah pusaka juga berfungsi sebagai titik fokus kegiatan adat yang memperkuat identitas masyarakat Buano Utara. Namun, modernisasi dan memudarnya pemahaman di kalangan generasi muda menimbulkan tantangan dalam melestarikan nilai-nilai tersebut. Peran para pemimpin adat, masyarakat, dan lembaga soa sangat penting dalam melestarikan warisan rumah pusaka melalui ritual adat, transmisi nilai, dan peningkatan kesadaran budaya. Dengan demikian, Lima Rumah Pusaka Soa tidak hanya mewakili simbol fisik tetapi juga berfungsi sebagai alat pendidikan budaya yang memperkuat persatuan masyarakat dalam menghadapi perubahan zaman.
Downloads
References
Almond, G. A., & Verba, S. (1989). The civic culture: Political attitudes and democracy in five nations. Princeton University Press.
Boeree, C. G. (2008). Personality theories: Melacak kepribadian Anda bersama psikolog dunia. Prismasophie.
Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures. Basic Books.
Koentjaraningrat. (2003). Pengantar ilmu antropologi. Rineka Cipta.
Maryaeni. (2005). Metode penelitian kebudayaan. Bumi Aksara.
Prabowo, R., Listyorini, T., & Jazuli, A. (2015). Pengenalan rumah adat Indonesia berbasis augmented reality dengan memanfaatkan KTP sebagai marker. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNATIF), 58–65. Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus.
Soekadijo, R. G. (1985). Simbol dan lambang dalam kehidupan sosial. PT Gramedia.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. CV Alfabeta.
Suryana, Y. (2015). Pendidikan multikultural: Suatu upaya penguatan jati diri bangsa. Pusaka Setia.
Tilaar, H. A. R. (1998). Beberapa agenda reformasi pendidikan nasional dalam perspektif abad 21. Tera Indonesia.
Wattimena, L. (2009). Rumah adat “Baileo”: Interpretasi budaya di Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon. Kapata Arkeologi, 5(8), 23–34.

Civica: Jurnal Sains dan Humaniora dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Lisensi ini mengizinkan siapa pun untuk menyalin, mendistribusikan ulang, me-remix, mentransmisikan, dan mengadaptasi karya ini dengan syarat karya asli dan sumbernya dicantumkan dengan benar.





