PENGUATAN LITERASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI GURU DI SMA NEGERI 50 MALUKU TENGAH, KECAMATAN TELUK ELPAPUTIH, KABUPATEN MALUKU TENGAH
Main Article Content
Abstract
Abstrak: Penguatan literasi di sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan melibatkan guru dan siswa secara menyeluruh dengan tujuan agar sekolah menjadi sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat secara sadar dan bertanggung jawab. Hal ini bersejalan dengan kemampuan yang diharapkan, yakni agar para siswa mampu mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Berpijak dari realitas minimnya akses literasi yang berdampak pada rendahnya minat baca-tulis di masyarakat Indonesia, kegiatan pengadian kepada masyarakat ini difokuskan pada peningkatan kecapakan guru dan siswa dalam berliterasi yang berbasis pada kearifan lokal serta penekanan pada pentingnya literasi dalam bingkai etnokomunikasi. Kegiatan dalam bentuk ceramah diselingi pentas seni bahasa dan sastra ini diikuti oleh guru, siswa, dan komunitas seni SMA Negeri 50 Maluku Tengah. Hasil yang dicapai menyasar pada pemahaman dan penyeragaman persepsi tentang pentingnya penguatan literasi dengan menjadikan guru sebagai pionir literasi di sekolah. Para peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam hal alih wahana serta konsep etnokomunikasi sehingga mampu mengeksplorasi kekayaan budaya lokal sebagai wujud jati diri yang mengandung beragam kearifan lokal.
Kata kunci: penguatan literasi, kearifan lokal, etnokomunikasi
Abstract: Strengthening literacy in schools is an effort made by involving teachers and students as a whole with the aim that schools become learning organizations whose citizens are literate consciously and responsibly. This is in line with the expected abilities, namely so that students are able to access, understand, and use things intelligently through various reading, writing, listening, and speaking activities. Based on the reality of the lack of access to literacy which has an impact on the low interest in reading and writing in Indonesian society, this community service activity is focused on increasing the skills of teachers and students in literacy based on local wisdom and emphasizing the importance of literacy in an ethnocommunication frame. The activity in the form of lectures interspersed with language and literary arts performances was attended by teachers, students, and the arts community of SMA Negeri 50 Central Maluku. The results achieved are aimed at understanding and uniform perception of the importance of strengthening literacy by making teachers as literacy pioneers in schools. The participants gained new knowledge and experience in terms of vehicle transfer and the concept of ethnocommunication so that they were able to explore the richness of local culture as a form of identity that contains a variety of local wisdom.
Keywords: literacy strengthening, local wisdom, ethnocommunication