PENGELOLAAN AGROFORESTRY BERDASARKAN POLA TANAM OLEH MASYARAKAT DI NEGERI WAAI KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH
Abstract
Penelitian ini dilakukan di negeri Waai kecamatan Salahutu kabupaten Maluku Tengah pada bulan Agustus – September 2023 dengan tujuan untuk 1). Mengetahui karakteristik masyarakat dalam pengelolaan agroforesitri (dusung) dan 2).Mengetahui pola tanam di lahan agroforestry yang dilakukan oleh masyarakat di negeri Waai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode observasi langsung, wawancara dan kuisioner. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yakni sampel yang diambil adalah responden yang termasuk petani pemilik dusung sebanyak 20 responden sedangkan . analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui pola-pola agroforestri yang diterapkan oleh responden di negeri Waai. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden memperngaruhi responden dalam pengelolaan agroforestry diantaranya umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jarak dari rumah ke lahan agroforestri dan status kepemilikan lahan. Terdapat 2 pola tanam pada lahan agroforestri yang diterapkan oleh responden/ petani di negeri Waai kecamatan Salahutu kabupaten Maluku Tengah yaitu pola tanam trees along borders, dan pola tanam mixture random
Downloads
References
Ary Widiyanto dan Aditya Hani, (2021). Peran dan Kunci Sukses Agroforestri. Sebuah Tinjauan. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perkebunan (JIPP) No.2, pp: 69-80.
Andi Irmayanti I dris, Andi Arafat, Fatmawati D, 2019, Pola dan Motivasi Agroforestry Serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Petani Hutan Rakyat Di Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Hutan dan Masyarakat. Vol 11(2), pp: 92 – 113.
Kusumedi, P., dan N.A Jariyah. 2010, Analisis Finansial Pengelolaan Agroforestri dengan Pola Sengon Kapulaga Di Desa Tirip, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, Vol 7(2), pp 93-100.
Leunufna M. H, Wattimena C. M. A, Sahureka M. 2023. Pola Tanam Agroforestry Dusung di Negeri Leahari Kecamatan Leitimur Selatanan Kota Ambon, AE Innovation Journal. Vol. 1(2), pp. 139-149.
Limba S, Adam F. 2014, Agroforestry: Suatu Upaya Pemanfaatan Lahan Secara Optimal, Prosiding Seminar Nasional Agroforestri ke-5, Ambon, pp: 115 -123.
Martini, E., Riyandoko dan Roshetko, J. M. 2017. Pedoman Membangun Kebun Agroforestri Kopi. Buku. Word Agroforestry Centre. Bogor.
Maruapey A, dan Ohorella S, 2020, Pengelolaan Usaha Dan Sumberdaya Hutan Dusung di Negeri Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Proseding Seminar Nasional Perhutanan Sosial dan Masa Depan Pengelolaan Hutan, Universitas Pattimura – Ambon. pp: 78 - 88
Mayrowani, H., dan Ashari, 2011. Pengembangan Agroforestri untuk mendukung Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan petani di Sekitarnya. Jurnal Article Forum Penelitian Agro Ekonomi. pp: 83 - 98
Minata, M., Seran, W., & Nampa, I. W. (2021). Analisis Pendapatan Komposisi Agroforestri Petani Di Desa Romarea Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende. Jurnal Wana Lestari,Vol 05(2), pp: 161 – 177.
Mulyana S, 2014 Pemilihan Jenis Pohon Menentukan Pendapatan Petani Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat (Studi Kasus Kabupaten Tasikmalaya) Prosiding Seminar Nasional Agroforestri Ke-5 pp: 583 -591.
Naharuddin N, 2018. Sistem Pertanian Konservasi Pola Agroforestri dan Hubungannya dengan Tingkat Erosi di Wilayah Sub-DAS Wuno, DAS Palu Sulawesi Tengah. Jurnal Wilayah dan Lingkungan. Vol 6(3),pp: 183 -191.
Octavia D,Suharti S , Murniati 1, Dharmawan S. I Wayan, Nugroho H. Y. S. H, Supriyanto B, Dede Rohadi, Njurumana N.G., Yeny I, Hani A, Mindawati N, Suratman, Adalina Y, Prameswari S, Hadi E.E. W. and Ekawati S. 2022. Mainstreaming Smart Agroforestry for Social Forestry Implementation to Support Sustainable Development Goals in Indonesia: A Review, Sustanaible , 14. 9313, pp: 1-29.
Rahman SA., Healey JR., Sunderland T., Jacobsen JB., dan Roshetko JM. 2017. Finding Alternatives to Swidden Agriculture: Does Agroforestry Improve Livelihood Options and Reduce Pressure on Existing Forest? Agroforest Syst, Vol 9(2),pp: 185 – 199
Safitri A. W, Yanti N.R, Suwarno E, 2023, Nilai Ekonomi Dan Kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu Terhadap Pendapatan Masyarakat Desa Ppaban Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat, Jurnal Belantara Jurnal Belantara Vol. 6(1),pp: 69 – 79.
Silaya M. Th. 2014, Agroforestri Tradisional “Dusung” Sebagai Solusi Kelola Hutan Pulau Kecil Di Maluku (Kasus Pulau Ambon) Prosiding Seminar Nasional Agroforestri Ke-5- Ambon pp. 506 - 513.
Sahureka. M, 2018, Konsep Manajemen Pengelolaan dan Pengembangan Agroforestry Tradisional “Dusung” (Kajian di Di Desa Tawiri Kota Ambon), Jurnal Agrohut Vol 9 (1), pp: 23 - 30.
Sari Y. V , Q. Rommy, Duryat dan Bakri S, 2021, Komposisi Tanaman Pada Pola Agroforestri Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Batutegi (Studi Kasus Di Gapoktan Hijau Makmur Dan Gapoktan Cempaka) Prosiding Seminar Nasional Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) dan Komunitas Manajemen Hutan Indonesia VI
Syahputra, O. H. (2022). Masa Depan Kedaulatan Pangan. Prosiding Seminar Nasional Vol 4(1), pp: 255–266.
Senoaji, G. 2012. Pengelolahan Lahan Dengan Sistem Agroforestri Oleh Masyarakat Baduy Di Banten Selatan. Bumi Lestari, Jurnal Bumi Lestari, Vol 12(2), pp: 283 - 293.
Tentua E. V, Laimeheriwa S, Patty. J.R, 2022, Analisis Musim Tanam dan Pengaturan Pola Tanam Tanaman Pangan pada Berbagai Kondisi Curah Hujan di Daerah Amahai Kabupaten Maluku Tengah, Jurnal Pertanian Kepulauan, Vol.6(1), pp: 23-27.
Ulfiasih, Indrianti M. A, 2018 Diversifikasi Pangan Melalui Sistem Usaha Tani, Agroforestri Di Kabupaten Boalemo Prosiding Konferensi Tahunan Keadilan Sosial, pp: 227 - 231.
Wanderi., Qurniati, R., dan Kaskoyo, H. 2019. Kontribusi Tanaman Agroforestri Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani. Jurnal Sylva Lestari. Vol 7(1), pp:118 – 127.
Yuhono, J. T., & Suhirman, S. (2006). Analisis Sosial Ekonomi Usaha Tani Konservasi pada Lahan Miring dengan Pola Tanam Jambu Mete, Kemiri, Melinjo dan Jati di Kabupaten Lombok Barat. Buletin Penelitian Tropika, XVII. pp: 22 -29