ANALISA KUALITAS BRIKET ARANG (STUDI KASUS TANAMAN BAMBU DI HUTAN PENDIDIKAN DESA HONITETU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT)
Abstract
This study aims to analyze the relationship between bamboo (Javanese bamboo species (Schizostachyum brachycladum), petung bamboo (Dendrocalamus asper) and suanggi bamboo (Schizostachyum arundinaceae)] with pressure (3 tons, 2.5 tons and 2 tons treatment) on the quality of charcoal briquettes. The research procedure begins with the preparation of raw materials, drying, curing, grinding, adhesion, printing and pressing, drying briquettes and determining the quality of the briquettes. This study used a Completely Randomized Design (CRD) arranged in factorial with 3 replications where the factors studied were 2 factors: factor A (bamboo type) and factor B (pressure). The results showed that the analysis of bamboo species diversity (A) affected the air-dry water content and the heating value, pressure factor (B) and interaction (AB) affected the roughness of air-dried water while the other parameters did not affect. The value of dry air content ranges between 6.55-6.62%, Dry oven water levels range between 3.426-3.446%, ash content ranges between 4.154-4.240%, volatile substance levels range between 7.64-7.99%, bonded carbon content ranges between 60.295-60.456% and and heating value ranges from 4336.28-4833.24 cal/g. Research Results Meet SNI Standards SNI 01-6235-2000.
Downloads
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 2014. Pedoman Teknis Pembuatan Briket Arang. Departemen Kehutanan Bogor.
Esman, B. 2017. Pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sebagai sumber energi alternatif. Jurnal Sarwahita 14.
Faulina, A., S. Andari, D. Anggraeni. 2011. Response Surface Methodology (RSM) dan Aplkasinya, Surabaya. Institut Sepuluh Nopember.
Hastiawan, I., Haryono, E. Ernawati, A.R. Novianti, D.R. Eddy, Rukiah, dan B. Yuliati. 2016. Pembuatan Briket Dari Limbah Bambu Dengan Memakai Adhesive Pet Plastil Di Desa Cilayung, Jatinangor.
Hendra. D. 2007. Pembuatan briket arang dari campuran kayu, bambu, sabut kelapa dan tempurung kelapa sebagai energi alternatif. Jurnal Penelitiann Hasil Hutan 25: 242-255.
Gaspersz, V. 1989. Metode Perancangan Untuk Ilmu-Ilmu Pertanian dan Ilmu-Ilmu Teknik dan Biologi. Penerbit ARMICO.
Gusmailina, 2010. Pengaruh Arang Kompos Bioaktif Terhadap Pertumbuhan Anakan Bulian. Jurnal Penelitian Hasil Hasil Hutan, 28(2), 1-26.
Hendra D, Darmawan S, 2000. Pembuatan Briket Arang Dari Serbuk Gergajian Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Buletin Penelian Hasil Hutan Vol 18 No 1(2000) pp 1-9. Bogor.
Hendra D, Pari G, 2000. Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang. Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Hasil Hutan. Badan Peneliti dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.
Rustini, 2004. Pembuatan Briket Arang Dari Serbuk Gergaji Kayu Pinus (Pinus merkusii) Dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Skripsi) Bogor. Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Sarjono (2013). Studi Eksperimen Perbandingan Nilai kalor Briket Capuran Bioarang Sekam Padi dan Tempurung Kelapa. Majalah Ilmiah STTR Cepu, 11(17) 11-19.
Sudradjat R dan Gustam Pari, 2011. Arang Aktir, Teknologi Pengolahan dan Masa Depannya. Badan Penelitian dan Pengembangan-Kementerian Kehutanan. ISBN : 978-979-3132-38-9.
Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI Briket Arang Kayu SNI 01-6235-2000. Badan Standarisasi Nasional-BSN.
Putro, S, Musabbaikhah dan Sri Hartati, 2014. Setting Parameter Yang Optimal Pada Proses Pembriketan Limbah Biomasa Guna Mendapatkan Kadar Air Briket Minimal Dalam Menciptakan Energi Alternatif Yang Ekonomis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahadian D., Aji Muhammad,. Nur Her Riyadi Parnanto, Fanny Widadie, 2013. Kajian Peningkatan Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Dengan Alat Pengering Tipe Rak Berbahan Bakar Biomasa. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol VI No 1, Februari 2013.
Wibowo, W.W. 2012. Menghitung Nilai Kalor. Penerbit Kanisius – Yogyakarta.