ANALISIS FAKTOR EKOLOGIS VEGETASI MANGROVE DI NEGERI ETI TELUK PIRU KABUPATEN SBB

  • Mega M.S. Badu Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura,Kampus Poka, Jl Ir M. Putuhena
  • Fanny Soselisa )Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Kampus Poka, Jl Ir M. Putuhena
  • Anjela. Sahupala Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Kampus Poka, Jl Ir M. Putuhena
Keywords: Identification,, Mangrove, Environmental Factors

Abstract

This study aims to determine the types of mangrove vegetation and the factors where mangroves grow in the land of Eti, Teluk Piru, West Seram Regency. The methods used in the measurement and observation in this study were descriptive and field surveys. Based on the results of mangrove research in the country of Eti, Teluk Piru, West Seram Regency, the types of vegetation that make up the mangrove ecosystem at the research site are: Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Bruguiera gymnorrhyza, Bruguiera cylindrica, Avicennia officinalis, Xylocarpus granatum, Nypa fruticaria. agallocha and Scyphiphora hydrophyllacea and the measurement results of environmental parameters that affect mangroves, namely. Temperature: the lowest temperature range is 27oC to the highest temperature is 33oC. Salinity: the lowest salinity level is 21 ppt to the highest salinity is 33 ppt. The degree of acidity (pH) of water: the range of the lowest water pH is 5.5 to the highest temperature 8. The degree of acidity (Ph) of the soil: the range of the lowest water pH is 5 to the highest temperature 8. Subsrak: the condition of the soil at the study site has a type of substrate mud up to sandy mud. DO: the average DO front is 2.9 mg/1 and the average DO back is 2.8 mg/1 in the results obtained the average DO value is 5.3 mg/l. mud thickness: the average thickness of the front mud is 43 cm, the average thickness of the middle mud is 31 cm and the average thickness of the rear mud is 29 cm.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfosius, T., Dekme, Z.F., Marten, T.L., dan Roynold, P.K. 2015. Keanekaraman Jenis Tumbuhan Di Hutan Mangrove Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. (Online). Fakultas Pertanian. (http://ejournal.unstrat.ac.id). Diakses 09 November 2017.

Anonim.2011.https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/pulau-pulau-itu-punya-nama.

Anonymous. 2010. Ekosistem mangrove dan karang di Teluk Piru. Laporan Akhir Penelitian. Pusat Penelitian Laut Dalam Ambon.67hlm.

Ari, S., Indrowuryanto., Kusumo, W. Setyawan, A. D., dan Wiryanto. 2015. Tumbuhan Mangrove Di Pesisir Jawa Tengah: Keanekaragaman Jenis. Biodiversitas. (Online). 6 (20) : 90-94. Fmipa Uns: Surakarta.(http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id). Diakses 10 November 2017.

Azis, N.B., Kusumo, A., dan Munifatul, I. 2016. Struktur Vegetasi Kawasan Hutan Alam Dan Hutan Regdegradasi Di Taman Nasional Tesso Nillo.Jurnal Ilmu Lingkungan. (Online). 14 (1) ISSN :1829-8907.: UNDIP. (http://media.neliti.com). Diakses 09 November 2017.

Bengen, G.D. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisi dan Laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir. Institut Pertanian Bogor.

Bismark, M., Endro, S., dan Heriyanto. 2009. Keragaman dan Potensi Jenis Serta Kandungan Karbon Hutan Mangrove di Sungai Subelen Siberut. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. (Online). 5 (3) : 297-306. Bogor : Badan Litbang Kehutanan. (http://www.litbang.pertanian.go). Diakses 23 November 2017.

Bradley, B.W., Breatrice, C., Edward, B., Farid, D.G., Jhon, M.K., Jurgene, H.P., Patrik, R., Ruchi, B., dan Syed, A.H. 2008. Ethnobiology, Socio-Economics and Management Of Mangrove Forest : A Review. Aquatiq Botany. (Online). 89 : 220-236. (http://www.journals.elsevier.com). Diakses 11 November 2017.

Cahyo, W., Iskandar, Z.R., Istomo., Kusmana, C., Sri, W.B.R., Sukristijono, S., Tatang, T. 2008. Manual Silvikultur Mangrove Di Indonesia. Jakarta : Koica.Cambpell, N.A. 2010. Biology. Jakarta: Erlangga.

Chandra, I.A., G. Seca, dan A.M.K. Hena, 2011. Aboveground Biomass Production of Rhizophora apiculata Blume in Sarawak Mangrove Forest. Agricultural and Biological Sciences. 6(4). 469-474.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengeloaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioteknologi. Jakarta : PT Bumi Aksara.xci Fadli,. Khadrijon., Nery, S. 2015. Analisis Vegetasi Avicennia Sp. Dan Karakteristik Sedimen Di Kawasan Mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. (Online). JOM FMIPA. 2 (1) : 23-35. Binawidya.(http://jurnal.neliti.com). Diakses 09 Juni 2018.

Irwan, Z.D. 2015. Prinsip-Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan, dan Pelestarianya. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Jamili, 2009. Struktur dan Komposisi Mangrove di Pulau Kaledupa Taman Nasional Wakatobi Sulawesi Tenggara. Jurnal ISSN Vol : 0853 – 7291.

Junaidi. 2014. Identifikasi Komposisi Vegetasi Mangrove Di Kawasan Wisata Alam Bangka Bangko Kabupaten Lombok Barat. 18 (2) ISSN: 0854 0098.Portalgaruda. (Online). Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan. Universitas Gunung Rinjani. (http://download.portalgaruda.org). Diakses 09 November 2017.

Kazali, Y.M., Noor, R., dan Suryadiputra, I.N. 2012. Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia. Bogor: PHKA/WI-IP.

Kusmana, C. 2014. Intergrated Suinstable Mangrove Forest Management. Silvikultur. (Online). 5 (1): 1-6. Bogor : IPB. (http://www.academia.edu). Diakses 10 November 2017.

Noor, Y R., M. Khazali dan N.N. Suryadiputra, 2012. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Cetakan ke 3. Wetlands Internasional Indonesia Programe. Bogor.

Nugroho, R A. 2013. Studi Kandungan Bahan Organik dan Mineral (N, P, K, Fe dan Mg) Sedimen di Kawasan Mangrove Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Journal Of Marine Research. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 62-70.

Nugraha, R.T. 2011. Seri Buku Informasi Dan Potensi Mangrove. Banyuwangi: Taman Nasional Alas Purwo.Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan Dan Analisis Vegetasi Hutan Mangrove. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Palar, H dan Rialdia. Kamus Biologi. Jakarta : Rineka Cipta.Poedjirahajoe, E. 2015. Klasifikasi Habitat Mangrove Untuk Pengembangan Silvofishery Kepiting Soka (Scylla Serrata) Di Pantai Utara Kabupaten Rembang. Jurnal Ilmu Kehutanan. (Online). 9 (2) :UGM.(http://download.portalgaruda.org). Diakses 15 Desember 2017.

Priyono, A. 2010. Panduan Praktis Teknik Rehabilitasi Mangrove Di Kawasan Pesisir Indonesia. Semarang : Kesemat.Purwani, K.I. dan Ardhiani, A.S. 2017. Inventarisasi Tumbuhan Mangrove di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (Online). Jurnal Sains Dan Seni Pomits. 6 (2): 2337-3520. EISSN 2301-928X. (http://e-journal.its.ac.id). Diakses 09 Juni 2018.

Rahmawaty, 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasar Pendekatan Masyarakat. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Rusdianti, K dan Satyawan, S. 2012. Konservasi Lahan Hutan Mangrove Serta Upaya Penduduk Lokal Dalam Merehabilitasi Ekosistem Mangrove. Portalgaruda. (Online). 06 (1). ISSN : 1978-4333. Departement Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. IPB. (http://download.portalgaruda.org). Diakses 09 November 2017.

Syarifuddin, A dan Zulharman. 2012. Analisa Vegetasi Hutan Mangrove Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gamma. (Online). 7 (2) : 01-13. ISSN: 2086-3071. Jurusan Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Fakultas Pertanian Dan Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang. (http://www.jurnalgamma.com). Diakses 10 November 2017.

Ulqodry, T. Z. 2010. Karakteristik Perairan Mangrove Tanjung Api - Api Sumatera Selatan Berdasarkan Sebaran Parameter Llingkungan Perairan Dengan Menggunakan Analisis Komponen Utama (PCA). Bogor. Maspari Journal 01 (2010) Vol : 16-21.
Published
2022-04-30
How to Cite
Badu, M., Soselisa, F., & Sahupala, A. (2022). ANALISIS FAKTOR EKOLOGIS VEGETASI MANGROVE DI NEGERI ETI TELUK PIRU KABUPATEN SBB. JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL, 6(1), 44-56. https://doi.org/10.30598/jhppk.v6i1.5791
Section
Articles