PERSEPSI MASYARAKAT SUKU TOGUTIL DALAM PENGELOLAAN HUTAN

  • Edom Bayau Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura Jln. Ir. Puttuhena, Kampus Poka-Ambo, Kode Pos. 97233
Keywords: Preseption, forest managemnt, suku Togutil

Abstract

Togutil tribe is one of marginal society which in other context is sometimes referred to as remote society inhabiting East Halmahera forest. The study was conducted to find out the perception of Togutil people in forest management and non-timber forest product utilization which is utilized as their life necessity without damaging the surrounding nature even though their life pattern all depends on nature.  This research was conducted for three months from September until December 2017 in northern wasilei district of East Halmahera Regency using qualitative descriptive method. Martodirdjo (1991: 74) who said the purpose of descriptive research is to describe and understand the pattern of behavior of a society as it is in the context of wholeness or a unified whole, and from the results of research shows that the existence of Togutil tribe people view the forest not as a place to meet the needs alone but in their perceptions, the forest must be on guard because it has residents of the ancestors who until the moment masi believed sehingg in the activity of demolition of a land must be preceded by performing rituals as a form of permission application to the ancestors.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antariksa (2009), “Kearifan Lokal dalam Arsitektur Perkotaan dan Lingkungan Binaan”, dalam Proseding Seminar Nasional, Unmer, Malang.

Ariyanto, Rachman I, & Toknok B. 2014. Kearifan Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Hutan Di Desa Rano Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala Warta Rimba 2: 84

Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Dephutbun RI. Jakarta.

Departemen Sosial RI, 1994 Data Dan Informasi Pembinaan Masyarakat Terasing, Direktorat Bina Masyarakat Terasing, Dirjen Bina Kesejahteraan Sosial,

Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara, 2008. Laporan Monitoring dan evaluasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil. Lokasi totodoku desa dodaga kecamatan wasilei timur. Ternate. Dinas sosial Maluku utara.

Geetz, Clifford. 1981. Abangan, Santri, Priyai dalam masyarakat jawa. Jakarta PT. Dunia Pustaka Jaya

Gunawan, W. 1999. Persepsi dan Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sirnasari Terhadap Pelestarian Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Gunung alimun. [skripsi]. Bogor : IPB

Huluselan M., 1979, Masalah Pemukiman Kembali Suku Bangsa Togutil di Kecamatan Wasilei, Halmahera Tengah. Majala ilmu-ilmu sastra Indonesi, edisi
November Jilid No.2. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia: Jakarta

Iskandar, 1992. Menyiapkan Masyarakat yang Sadar Ilmu dan. Teknologi melalui Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Gramedia

Junianto, B., 2007. Persepsi, Sikap dan Perilaku Masyarakat Sekitar Terhadap Keberadaan Hutan Penelitian Haurbentes (Studi kasus di Desa Jugalaya, RPH Jasinga, BKPH Jasinga). [skripsi]. Bogor : IPB

Kartini, 2006. Pemanfaatan Keanekaragaman Genetik Tumbuhan Oleh Masyarakat Togutil Di Sekitar Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Jurnal Fakultas Kehutanan IPB : Bogor.

Kementrian Sosial RI, 2009. Data Persebaran Komunitas Adat Terpencil Tahun 2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial.

Koentjaraningrat. 1983. Beberapa Metode Antropologi dalam penyeledikan Masayarakat dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Martodirdjo, H S. 1991. Orang Tugutil di Halmahera, Struktur dan Dinamika Sosial Masyarakat Penghuni Hutan. Bandung : Disertasi Program Pascasarjana Unpad.

Martodirjo 1993. “Masyarakat Togutil di Halmahera” (dalam Koentjaraningrat dkk.”masyarakat terasing di Indonesia) Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Martodirjo.1994. Masyarakat Terasing. Yogyakarta. Penerbit Aditya Media.

Miles, M. B. dan A. M Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Rohidi dan Tjetjep Rohendi. Jakarta: UI-Press.

Ngakan, P., Oka, H., Komaruddin, A. Achmad, Wahyudidana,Tako., 2006. Ketergantungan, Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Sumberdaya Hayati Hutan : Stusi Kasus di Dusun Pampli Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Center For International Forestry Research, Jakarta.

Nurjaya IN. 2008. Kearifan Lokal dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.www. blogmanifest.wordpress.com Pertanian Bogor

Ritonga A, Mardhiansyah M, Kausar. 2013.Identifikasi Kearifan Lokal MasyarakatHutan Larangan Adat Rumbio.www.portalgaruda.org

Rosmanita I. 2014. Kearifan Lokal dan Strategi Nafkah Masyarakat Adat. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor

Sawitri, R. dan E. Subiandono. 2011. Karakteristik dan Persepsi Masyarakat Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 8 No. 3. Hal (273-285).

Surati. (2014). Analisis sikap dan perilaku masyarakat terhadap Hutan Penelitian Parung Panjang. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(4), 339–347.

Topatimasang, R. 2004 Orang-orang kalah. Yogyakarta . Insist Pers

Ulaen J. A. 2010.” Weda bay Nickel, Forest Tobelo Project Impact Asessment” Laporan Akhir. Marin-CRC Manado.

Wulandari, C. (2010). Studi persepsi masyarakat tentang pengelolaan lanskap agroforestry di sekitar Sub DAS Way Besai, Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15 (3), 137–140.

Zain, AS. 1996. Hukum lingkungan Konservasi Hutan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Zain, AS. 1997. Aspek Pembinaan kawasan Hutan dan stratifikasi Hutan Rakyat. Penerbit Rineka cipta. Jakarta.
Published
2017-06-01
How to Cite
Bayau, E. (2017). PERSEPSI MASYARAKAT SUKU TOGUTIL DALAM PENGELOLAAN HUTAN. JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL, 1(4), 321-341. Retrieved from https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jhppk/article/view/610
Section
Articles