PEMBUATAN BIOPELET DARI KAYU PUTIH DENGAN PENAMBAHAN GONDORUKEM SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

  • Sofia Mustamu Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena. Kampus Poka Ambon 97237
  • Gysberth Pattiruhu Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena. Kampus Poka Ambon 97237
Keywords: biopellet, cajeput waste, caloric value, gondorukem waste

Abstract

Biopelet is one of the renewable energy alternatives that have uniformity of size, shape, density, and energy content. The purpose of this study was to examine the characteristics of biopelet consisting of a mixture of cajeput and gondorukem, and to determine the composition of the raw materials that can produce a biopelet with the best quality. The compositions of a mixture in this research are as follow 95%:5%, 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%, 60%:40%, 50%:50%, cajeput 100% and gondorukem 100%. The manufacture of biopelet used a 20 mesh of dust with the pressure of 526.4 kg/cm2  at a temperature of 200 â—¦C for 15 minutes. Types of tests performed on biopelet include density, moisture content, volatile matter, ash content, carbon bonded, and calorific value. The results of the best quality of biopelet was in the percentage of cajeput and gondorukem was 70%:30%,  tests showed densities of biopelet 0,84 g/cm3, moisture content5,89%, ash content 2,42%, volatile matter 73,99%, fixed carbon 18,96%, and calorific value 5152 kkal/kg.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adapa P, Tabil L, Schoenau G. 2009. Compression Characteristics of Selected Ground Agricultural Biomass. Agricultural Engineering International: the CIGR Ejournal 9: 1347.

Ali, A., & Restuhadi, F. (2010). Optimasi pembuatan biopelet dari bungkil Picung (pangium edule Reinw) dengan penambahan solar dan perekat tapioka. Sagu, 9(1), 1-7.

Basu, P. (2010). Biomass gasification and pyrolisis, practical design and theory. (US): Academic Press.

Bergman, R., & Zerbe, J. (2008). Primer on Wood Biomass for Energy, 1–10. Retrieved from
http://www.fpl.fs.fed.us/documnts/fpmu/biomass_energy/primer_on_wood_biomass_for_energy.pdf

Christanty NA. 2014. Biopelet Cangkang dan Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hendra, D., & Darmawan, S. (2002). Pembuatan briket arang dari serbuk gergajian dengan penambahan tempurung kelapa. Buletin Penleitian Hasil Hutan, 18, 1-9.

Hendra D. 2012. Rekayasa pembuatan mesin pellet kayu dan pengujian hasilnya. J Penelitian Hasil Hutan. 30(2):144-154.

Kartikasari, D. (2007). Studi pengusahaan minyak kayu putih (cajeput oil) di PMKP Jatimunggul, KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Liliana, W. (2010). Peningkatan kualitas biopelet bungkil jarak pagar sebagai bahan bakar melalui teknik karbonisasi. [Tesis]. Bogor (ID): Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Liu, Z., Fei, B., Jiang, Z., Cai, Z., & Liu, X. (2014). Important Properties of Bamboo Pellets to Be Used as Commercial Solid Fuel in China. Journal Wood Science and Technology, 48(5), 903–917.

Mani S, Tabil LG, Sokhansanj S. 2006. Effects of Compressive Force, Particle Size and Moisture Content on Mechanical Properties of Biomass Pellets from Grasses. Biomass and Bioenergy (30): 648 - 654.

Nurwigha, R. (2012). Pembuatan biopelet dari cangkang kelapa sawit dengan penambahan arang cangkang sawit dan serabut sawit sebagai bahan bakar alternatif terbarukan. (Skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Onu, F., Rahman, M.B.N., & Sudarja. (2010). Pengukuran nilai kalor bahan bakar briket arang kombinasi cangkang pala (myristica fragan Houtt) dan limbah sawit (elaeis guinennsis). Seminar Nasional Teknik Mesin. UMY; Yogyakarta, Indonesia.

Pari, G. (2004). Kajian struktur arang aktif dari serbuk gergaji kayu sebagai adsorben emisi formaldehida kayu lapis [Disertasi Doktor]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rahman. 2011. Uji keragaan biopelet dari biomassa limbah sekam padi (Oryza sativa sp.) sebagai bahan bakar alternatif terbarukan [skipsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rusdianto, A.S. (2013). Kajian potensi penggunaan By product industri pertanian di kabupaten jember sebagai bahan baku pembuatan biopelet untuk bahan bakar alternatif. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Jember.

Rusdianto, A.S., Choiron, M., & Novijanto N. (2014). Karakterisasi limbah industri tapee sebagai bahan baku pembuatan biopelet. Jurnal Industrialisasi, 1(3), 27-32.

Saptoadi H. 2008. The best briquette dimension and its particle size. Asian J. Energy Environ. 9:161-175.

Saragih AE. 2013. Karakteristik biopelet dari campuran cangkang sawit dan kayu sengon sebagai bahan bakar alternatif terbarukan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. (2014). Pelet kayu. (SNI 8021-2014). Badan Standardisasi Nasional. Jakarta

Sutapa JPG, Hidayat AN. 2011. Pemanfaatan Limbah dan Daun Ranting Penyulingan Minyak Kayu Putih (Melaleuca cajuputi Powell) untuk Membuat Arang Aktif. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XIV; 2011. Nov 2; 379-385 Yogyakarta, Indonesia. Yogyakarta (ID): MAPEKI. hlm 379-385.

Winata, A. (2013). Karakteristik Biopelet dari Campuran Serbuk Kayu Sengon dengan Arang Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.
Published
2018-04-01
How to Cite
Mustamu, S., & Pattiruhu, G. (2018). PEMBUATAN BIOPELET DARI KAYU PUTIH DENGAN PENAMBAHAN GONDORUKEM SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF. JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL, 2(1), 91-100. Retrieved from https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jhppk/article/view/752
Section
Articles