AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI SUPLEMEN BAGI PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT

  • Rosafira Putri Zistalia Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang km.21, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia
  • Mira Ariyanti Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang km.21, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia
  • Mochamad Arief Soleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang km.21, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia
Keywords: Kelapa sawit, air cucian beras, limbah, konsentrasi.

Abstract

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah pemberian unsur hara. Unsur hara yang biasa diberikan pada bibit kelapa sawit yaitu unsur N, P, K. Unsur hara tersebut dapat diperoleh dari pemberian pupuk organik, salah satunya yaitu yang berasal dari limbah air cucian beras. Air cucian beras banyak mengandung unsur yang bermanfaat bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit diantaranya unsur N, P, K Mg, dan karbohidrat. Percobaan ini bertujuan untuk  melihat pengaruh pemberian air cucian beras dengan konsentrasi dan interval waktu berbeda terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje, Universitas Padjadjaran, Kabupaten Sumedang pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan April 2018. Jenis tanah yang digunakan adalah Inseptisol dengan tipe curah hujan bertipe C menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 13 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan tiap ulangan berjumlah 2 tanaman. Perlakuan meliputi pemberian pupuk anorganik dan pemberian air cucian beras dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Interval waktu pemberian air cucian beras setiap hari, 3 hari sekali, 6 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air cucian beras dengan konsentrasi 100% dan interval penyiraman 3 hari sekali pada bibit kelapa sawit berpengaruh baik terhadap pertumbuhan lilit batang dan jumlah daun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrillah, M., F. E. Sitepu, dan C. Hanum. 2015. Respons pertumbuhan vegetatif tiga varietas kelapa sawit di pre nursery pada beberapa media tanam limbah. Jurnal Online Agroteknologi, 3(4), 1289–1295.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia 2014 - 2016Kelapa Sawit. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Dwiyana, S. R., Sampoerno, dan Ardian. 2015. Waktu dan volume pemberian air pada bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di main nursery. JOM Faperta 2(1).

FAO. 2016. FAOSTAT data 6-1-2017. Terdapat di http://www.fao.org/faostat/en/#data/QC. Diakses pada tanggal 24 November 2018.

Haryati. 2003. Pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Mukhtaruddin, Sufardi, dan A. Anhar. 2015. Penggunaan guano dan pupuk NPK mutiara untuk memperbaiki kualitas media subsoil dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Floratek, 10(2), 19-30.

Pakpahan, S., Sampoerno, dan S. Yoseva. 2015. Pemanfaatan kompos solid dan mikroorganisme selulolitik dalam media tanam pmk pada bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama. JOM Faperta, 26(4), 2–7.

Purniawati, D. I., Sampurno, dan Armaini. 2015. Pemberian air kelapa muda dan air cucian beras pada bibit karet (Hevea brasiliensis) stum mata tidur. JOM Faperta, 7(2), 493–510.

Samahah, N. 2015. Pengolahan air leri menjadi sabun pembersih wajah yang alami dan ekonomis. Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8, 26-27.

Sitio, Y., G. Wijana, dan I. G. N. Raka. 2015. Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit dan pupuk nitrogen sebagai subsitusi topsoil terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) periode pre nursery. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 4(4) ISSN: 2301-6515, 264-266.

Sudarso, Nelvia, dan K. Amrul. 2015. Pemberian zat pengatur tumbuh (zpt) alami pada bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di main nursery. JOM Faperta, 2(2), 1-3.

Sukarno, A. 2001. Pengaruh ukuran polybag dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan semai sengon laut (Paraserianthes falcataria). Jurnal Agritek. 9(4):34-38.

Syafi, S. 2008. Respons morfologis dan fisiologis bibit berbagai genotipe jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap cekaman kekeringan. Thesis Institut Pertanian Bogor.

Wardiana, E. dan M. Zainal. 2003. Tanaman sela diantara pertanaman kelapa sawit. Jurnal Lokakarya Sistem Integrasi Kelapa Sawit. Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan, Parung Kuda. Parung Kuda, Jawa Barat.

Wulandari, C., S. Muhartini, dan S. Trisnowati. 2011. Pengaruh air cucian beras merah dan beras putih terhadap pertumbuhan dan hasil selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Published
2018-10-02
How to Cite
Zistalia, R., Ariyanti, M., & Soleh, M. (2018). AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI SUPLEMEN BAGI PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT. JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL, 2(2), 230-237. Retrieved from https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jhppk/article/view/804
Section
Articles