LAJU DEKOMPOSISI LIMBAH DAUN KAYU PUTIH SEBAGAI BAHAN BAKU KOMPOS PADA KPH BURU
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of giving an EM4 bio-activator on the rate of decomposition of cajuput leaf waste at KPH Buru. This study used a Quantitative Descriptive method by comparing the properties of compost made with SNI. The composting method uses the Indore Pit Method. The materials used in this study were waste from the cajuput oil distillation process which was given treatment A (without EM4), treatment B (10 ml EM4), C treatment (20 ml EM4), and D treatment (30 ml EM4). The results showed that the average rate of decomposition in treatment A was 83.4 grams/week, treatment B was 141.7 grams/week, treatment C was 239.6 grams/week and treatment D was 500 grams/week. This shows that the fastest decomposition rate was given 30 ml of EM4 bio-activator with a decomposition rate of 500 grams/week.
Downloads
References
Andriany, Fahruddin, A. Abdullah, 2018 Pengaruh Jenis Bioaktivator Terhadap Laju Dekomposisi Seresah Daun Jati Tectona Grandis L.F., Di Wilayah Kampus Unhas Tamalanrea., Bioama : Jurnal Biologi Makassar. Vol 3(2), pp: 31-42.
Hadisumarno, D, 1992, Teknik Pembuatan Kompos, Penerbit CIPS, Jakarta.
Hadiwidodo M , E. Sutrisno, D. S. Handayani, M. P.Febriani, 2018, Studi Pembuatan Kompos Padat Dari Sampah Daun Kering Tpst Undip Dengan Variasi Bahan Mikroorganisme Lokal (Mol) Daun, Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15(2),pp: 79-85.
Hanum, A. M, N. D. Kuswytasari, 2014, Laju Dekomposisi Serasah Daun Trembesi (Samanea saman) dengan Penambahan Inokulum Kapang, Jurnal Sain Dan Seni POMITS. Vol 3(1) pp: 17-21.
Isroi, 2008, Kompos, Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan, Bogor
Manullang R. R, Rusmini, Daryono,2018, Kombinasi Mikroorganisme Lokal Sebagai Bioaktivator Kompos, Jurnal Hutan Tropis. Vol 5(3),pp: 259-266.
Manuputty, M. C, A. Jacob, J. P. Haumahu, 2012, Pengaruh Effective Inoculant Promi dan EM4 terhadap Laju Dekomposisi dan Kualitas Kompos Dari Sampah Kota Ambon, Jurnal Agrologia. Vol 1(2),pp: 143-151.
Marady E. 2009, Aplikasi Campuran Kotoran Ternak Dan Sedimen Mangrove Sebagai Aktivator Pada Proses Dekomposisi Limbah Domestik. Tesis Pasca Sarjana, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Muharyani N, E. Abdillah , 2022, Potensi Penanganan Limbah Daun Kayu Putih Sisa Penyulingan Di Pmkp Krai-Gundih, Risalah Kebijakan Jurnal Pertanian Dan Lingkungan, Vol 9(1), pp: 28-36.
Rahmawati A, E. Alberto, Soemarno. 2016 Pengaruh Kompos Limbah Daun Minyak Kayu Putih Untuk Pertumbuhan Semai Tanaman Kayu Putih. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 3(1), pp:293-301.
Patrianingsih, E, A, 2000, Pengaruh Konsentrasi Campuran Isolat Bakteri Sedimen Mangrove Terhadap Dekomposisi Daun Bakau, Fakultas MIPA, Universitas Hassanudin, Makassar.
Pokja PPAS, 2019, SNI 19-7030-2004 Spesifikasi Kompas dari Sampah Organik Domestik, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Rimbawanto A, N. K. Kartikawati Prastyono. 2017. Minyak Kayu putih Dari Tanaman Asli Indonesia Untuk Masyarakat Indonesia, Penerbit Kaliwangi, Yogyakarta.
Permana, S. B., 2010, Efektifitas Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian The, Kompos Limbah Kulit Kopi dan Air Kelapa dalam Meningkatkan Keberhasilan Bunga Kakao Menjadi Buah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember, Jember.
Sukanto, 2013, Pembuatan Agen Bioaktivator Untuk Pengolahan Kotoran Ternak Menjadi Pupuk Organik Majemuk Secara Fermentasi, Fakultas Biologi Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.
Suwardi, 2004, Teknologi Pengomposan Bahan Organik sebagai Pilar Pertanian Organik, Proceeding Simposium Nasional Pertanian Organik: Keterpaduan Teknik Pertanian Tradisional dan Inovatif, Vol 2(1), pp: 25-33.
Syafrizal M. 2019.Kajian Kinetika Dekomposisi Pada Proses Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Menggunakan Pupuk Cair Organik Aktif (Pcoa) Sebagai Co-Composting, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Syahwan, F. L, 2010, Kualitas Produk Kompos Dan Karakteristik Proses Pengomposan Sampah Kota Tanpa Pemilahan Awal, Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 1(1), pp: 79-85.
Tendean MF. 2016. Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Starter Pada Proses Pengomposan Eceng Gondok Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms, Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar.
Yuwono, D, 2005, Kompos, Seri Agritekno, Jurnal Sains Dan Teknologi, Vol 7(2), pp: 58-61.
Waemese G W, S. F. W. Thenu, E. D. Leatemia ,2020, Kontribusi Industri Pengolahan Minyak Kayu Putih Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Wamana Baru Kecamatan Fena Leisela Kabupaten Buru, AGRILAN: Jurnal Agribisnis Kepulauan, Vol 8(1), pp: 14-25.
Widarti, B. N, W. K. Wardhini, E. Sarwono, 2015, Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis Dan Kulit Pisang, Junal Integrasi Proses. Vol 5(2), pp:75-80.
Widawati, S, 2005, Daya Pacu Aktivator Fungi Asal Kebun Biologi Wamena Terhadap Kematangan Hara Kompos, Serta Jumlah Mikrobia Pelarut Fosfat Dan Penambat Nitrogen, LIPI, Bogor
Widyaningrum, P, 2016, Penggunaan EM4 Dan MOL limbah tomat sebagai Bioaktivator pada Pembuatan Kompos, Jurnal Life Science, Vol 5(1),pp: 18-24