Prospek Pariwisata Kota Ambon Dengan Mempertahankan Brand Ambon City Of Music
Abstract
Kota Ambon memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dengan brand : Ambon City of Music tetapi belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena terhambat berbagai masalah. Hal ini berdampak juga pada pendapatan Asli Daerah yang minim. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu dengan mempertahankan image Brand : Ambon City Of Music dapat meningkatkan prospek pariwisata Kota Ambon. Dengan sendirinya apabila pariwisata Kota Ambon mengalami kemajuan PAD pun bisa meningkat. Penelitian ini bersifat eksploratif-kualitatif, yaitu mengeksplorasi atau menggali potensi, dampak positif dan negatif, serta kemungkinan pengembangan kota sebagai daya tarik wisata Kota secara kualitatif. Pada akhirnya berdasarkan data dan informasi potensi, dampak positif dan negatif pengembangan, kemudian dianalisis menjadi keputusan apakah memungkinkan dikembangkan kota sebagai daya tarik Pariwisata dengan mempertahankan Brand Ambon City of Music. Lokasi penelitian adalah Kota Ambon. Dalam menjadikan kota Ambon sebagai kota Musik seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah belum mendapat dukungan yang memadai dari masyarakat. Masyarakat masih menganggap Musik bagian dari kehidupan mereka, nadi mereka, ciri khas mereka, tapi belum sampai pada kesadaran bahwa ciri khas tersebut bisa dijadikan identitas kota mereka. Dalam hal fisik pun pemerintah daerah belum sepenuhnya menggarap bangunan-bangunan fisik untuk dijadikan ciri identitas kota mereka, padahal ciri-ciri fisik yang tercermin pada bangunan-bangunan fisik ini akan sangat membantu para turis memberikan kesan pada kota Ambon. “Ambon City of Music” akan sangat menempel pada kesan wisatawan jika mereka mendapatkan dari bangunan-bangunan ataupun ciri-ciri fisik yang bertebaran di kota tersebut, tetapi hal itu belum seluruhnya.
Downloads
References
Anonim. 2001). Visitor Profile Report 2001. Hong Kong Tourism Board.
Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 TentangKepariwisataan.Jakarta.
Aninom. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2010 Tentang CagarBudaya. Jakarta.
Ardika, I W. (2003). Pariwisata Budaya Berkelanjutan, Refleksi dan Harapan di Tengah Perkembangan Global. Program Studi Magister (S2): (Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana)
Ashworrth, G, Tunbridge. (2000). In contemporary society, heritage is often treated as a commodity for economic uses, especially for tourism
Baud-Bovy, Manuel and Lawson, Fred (1998). Tourism and Recreation: Handbook of Planning and Design. Architectural Press, Oxford
Catanese, A.J., dan Snyder J.C. (1996), Perencanaan Kota (Judul Asli : Urban Planning, McGeaw-Hill Inc), Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
Gamal Suwantoro.1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi Joko Purwanto dan Hilmi. 1994. Pengantar Pariwisata. Bandung : Angkasa. Edisi Kesatu.
Gallion, Arthur B dan Simon, Eisner. 1992. Pengantar Perancangan Kota, Jakarta: Erlangga.
Gunn, C. (1998). Tourism planning (3rd ed.). New York: Taylor and Francis.
Hewison. (1988). The tourism product or as a ‘commodity: Culture has become a commodity
Inskeep, Edward, (1991) : Tourism Planning An Integrated Sustainable Approach,Van Nostrand Reinhold, New York.
James, C, Snyder (1996), Perencanaan Kota (Judul Asli: Urban Planning, McGeaw-HillInc), Edisi Kedua, Erlangga,Jakarta.
Kotler P., Keller K. (2006). Marketing Management, 12th Edition, Pearson Education Inc, New Jersey.
Kotler, P., Gary A. (1999). Principle of Marketing. 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Lowenthal, D. (1996). The Heritage Crusade and the Spoils of History. The Free Press, New York.
Page,Stephen J. Dan Hall, Michael C., (2003). Managing Urban Tourism, Pearson Education Limited, Harlow.
Paturusi, Syamsul Alam.2008. Perencanaan Kawasan Pariwisata. Denpasar : Press UNUD
Pitana, I G., Gayatri, PG. (2005). Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi Yogyakarta.
Poerwadarminta WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta : Balai Pustaka. 2002
Postma, Albert. (2002) An Approach for integrated development of quality tourism. InFlanagan, S.,Ruddy, J.,Andrews, N. (2002)Innovation tourism planning. Dublin : Dublin Institute of Technology : Sage
Rangkuti Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. Gramedia.
Shackley, M. (2001). Managing Sacred Sites. Continuum, London.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES Spillane, James J. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabet. Suwantoro Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata.Yogyakarta : Andi.
Timothy, D. J. (1997). Tourism and the Personal Heritage Experience. Annals of Tourism Research, 24(3), 751–754.
Wacik, J. (2010). Kata Sambutan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Program Tahun Kunjung Museum 2010. Dalam Google: Museum dan Kebudayaan.
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.
Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu. Semarang Penerbit Kanisius.
Copyright (c) 2023 Francisca R Sinay
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.