Pelatihan Bantuan Hidup Dasar pada Komunitas Pecinta Alam di Kota Ambon
CPR Goes to Society
Abstract
Abstract. Environmental and adventure communities (EAC) are often exposed to emergency conditions, risking life-threatening events such as cardiac arrest due to trauma. This community needs adequate knowledge and skills in basic life support (BLS). The purpose of this training was to improve the knowledge and skills of BLS, especially cardiopulmonary resuscitation (CPR) for EAC members in Ambon City. Three EACs were joining this training activity. In this training, the trainer presents the theory of BLS including CPR, followed by role-play based on certain emergency scenarios in small groups while practicing directly on mannequins. The knowledge of the participants was obtained through CPR knowledge questionnaire data taken before and after the training. The data shows the average value obtained is 47.5 before the training and 85.4 after the training is conducted. The percentage of participants with high knowledge also increased from 28.6% to 77.4% after the training with a p-value <0.05. Based on these results, it can be concluded that this training provides benefits to increase the knowledge of participants about BLS and CPR so that it is expected to be a provision in dealing with emergency problems while carrying out activities in the wild.
Keyword: Basic life support, cardiopulmonary resuscitation, environmental and adventure communities
Abstrak. Komunitas pecinta alam sering kali terpapar kondisi gawat darurat, sehingga berisiko mengalami kejadian yang mengancam jiwa seperti henti jantung akibat trauma. Komunitas ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bantuan hidup dasar (BHD). Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan BHD khususnya resusitasi jantung paru (RJP) bagi anggota pecinta alam di Kota Ambon. Sebanyak tiga komunitas pecinta alam mengikuti kegiatan pelatihan ini. Dalam pelatihan ini, trainer memaparkan teori BHD termasuk RJP yang dilanjutkan dengan role play berdasarkan skenario kegawatdaruratan tertentu dalam kelompok kecil sambil berlatih langsung pada manekin. Pengetahuan peserta diperoleh melalui data angket pengetahuan RJP yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 47,5 sebelum pelatihan dan 85,4 setelah pelatihan dilakukan. Persentase peserta dengan pengetahuan tinggi juga meningkat dari 28,6% menjadi 77,4% setelah pelatihan dengan p-value < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan peserta tentang BLS dan CPR sehingga diharapkan dapat menjadi bekal dalam menangani masalah kegawatdaruratan saat melakukan aktivitas di alam liar.
Kata Kunci : Bantuan hidup dasar, resusitasi jantung paru, pecinta alam
Downloads
Copyright (c) 2025 The Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.