PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING MELALUI MATERI DEBAT PADA SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 5 AMBON
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Negeri 5 Ambon, pada kelas X MIA 5 dengan 35 orang siswa, dan 1 orang guru sebagai kolaborator, berdasarkan observasi awal bahwa siswa kurang tertarik untuk berbicara di kelas, sehingga proses belajar mengajar kurang menyenangkan karena tidak ada respon dari siswa secara maksimal. Untuk itu, peneliti menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, penugasan dan angket. Pengumpulan data ini menggunakan pedoman wawancara, lembar observasi, format penilaian dan angket sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa, melalui model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, terjadi peningkatan jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), karena siswa telah memahami debat beserta tata cara dalam berdebat. Model dan materi yang digunakan memang mengharuskan keaktifan dari siswa, sehingga semua siswa di kelas dapat berbicara, karena memiliki perannya masing-masing dalam proses berdebat. Pada siklus I, hanya 16 orang siswa yang memenuhi KKM atau 45,7%. Setelah dilakukan siklus II, jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 29 siswa atau 83%.