ANALISA DAN DETEKSI DEFORMASI PERMUKAAN TANAH BERUPA LONGSOR DAN RETAKAN PADA WILAYAH PONOROGO MENGGUNAKAN DATA SENTINEL-1A
Abstract
Salah satu bencana yang sering terjadi di daerah Ponorogo, Jawa Timur adalah longsor. Peristiwa longsor di daerah ponorogo ini dapat diakibatkan oleh dari gerakan massa tanah, batuan, atau kombinasinya. Untuk meminimalisasi dampak bencana tanah longsor, maka harus dilakukan upaya pengurangan risiko bencana berupa memetakan zona yang berpotensi longsor atau dengan mengetahui karakteristik dari penyebab longsor yang terjadi, sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi. Pada Longsor yang telah terjadi di daerah Ponorogo mengakibatkan beberapa infrastruktur yang berupa jalan raya, mushola, sekolahan, puskesmas, dan rumah penduduk (58 rumah) di Desa Tugurejo, Kec. Slahung, Ponorogo, mengalami retak-ratak dengan jalur retakan membentuk pola tertentu. Pola retakan ini perlu diketahui penyebabnya. Identifikasi longsor ini dilakukan Menggunakan Citra Sentinel-1a. Untuk mendeteksi deformasi permukaan akibat longsor, dalam penelitian ini digunakan 6 citra SAR yang merekam target untuk lokasi yang sama pada waktu yang berbeda, yaitu sesudah dan sebelum terjadi longsor. Hasil analisa DinSAR dibandingkan dengan peta geologi menunjukkan bahwa daerah yang telah mengalami longsor dan pergerakan tanah adalah daerah yang memiliki satuan litologi breksi pasiran. Jenis litologi ini merupakan kelompok batuan sedimen sehingga paling mudah terkikis dan terombak ketika dilewati oleh aliran air. Selain itu, pergerakan tanah ini mengakibatkan retakan pada tanah yang berkorelasi dengan nilai resistivitas rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa retakan tersebut terisi fluida.
Kata kunci: Longsor, Deformasi permukaan, Sentinel-1a, DinSAR