BERAT, DAYA DAN SUSUT TETAS TELUR AYAM JOPER BERDASARKAN KLASIFIKASI BERAT TELUR TETAS YANG BERBEDA
WEIGHT, HATCHABILITY AND EGG LOSS OF HYBRID NATIVE CHICKEN EGGS BASED ON HATCHING EGG WEIGHT CLASSIFICATION
Abstract
Perbaikan mutu genetik dan peningkatan kualitas day old chicken (DOC) dapat dilakukan melalui proses seleksi terhadap berat telur tetas. Penelitian bertujuan mengevaluasi berat, daya dan susut tetas telur ayam joper berdasarkan klasifikasi berat telur tetas yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan berdasarkan klasifikasi berat telur yaitu: P0 (Berat Random), P1 (ekstra besar (>60 g)), P2 (besar (56-60 g)), P3 (sedang (51-55 g)), P4 (kecil (46-50 g)), dan P5 (ekstra kecil (<46 g)). Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit perlakuan dengan variabel yang diamati yaitu daya tetas, berat tetas dan susut tetas. Hasil penelitian menunjukkan persentase daya tetas yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P3 (83,69%) berbeda sangat nyata (P<0,01) jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Rataan berat tetas P1 (>60 g) menunjukkan perbedaan yang signifikan sebesar 46,08 g sedangkan rataan berat tetas terkecil pada perlakuan P5 (33,70 g). Penyusutan telur tetas berada pada kisaran 10,84 – 15,10%, semakin besar berat telur maka persentase susut semakin besar. Perlakuan P1 berat telur mengalami penyusutan selama proses inkubasi berbeda sangat sigifikan (P<0,01) dibandingkan dengan perlakuan lainnya, penyusutan terkecil pada perlakuan P5 sebesar 10,84% tidak berbeda nyata (P>0.01) dengan perlakuan P3 dan P4. Telur dengan kategori berat sedang (51-55 g) merupakan kelompok telur tetas dengan hasil pengamatan terbaik untuk seluruh variabel yang diuji.
ABSTRACT
Improving genetic quality and the quality of day-old chickens (DOC) can be done through a selection process for the weight of hatching eggs. The research aims to evaluate the weight, power, and hatching losses of Joper chicken eggs based on different weight classifications of hatching eggs. The design used was a Completely Randomized Design (CRD). Treatment based on egg weight classification, namely: P0 (Random Weight), P1 (extra large (>60 g)), P2 (large (56-60 g)), P3 (medium (51-55 g)), P4 (small (46-50 g)), and P5 (extra small (<46 g)). Each treatment consisted of 4 replications so 20 treatment units were obtained with the variables observed, namely hatchability, hatching weight, and hatching loss. The results showed that the highest percentage of hatchability was in the P3 treatment (83.69%) which was very significantly different (P<0.01) when compared to other treatments. The average hatching weight of P1 (>60 g) showed a significant difference of 46.08 g, while the average hatching weight was the smallest in the P5 treatment (33.70 g). The shrinkage of hatching eggs is in the range of 10.84–15.10%, the greater the egg weight, the greater the shrinkage percentage. In treatment P1, egg weight decreased during the incubation process, which was very significantly different (P<0.01) compared to other treatments, the smallest shrinkage in treatment P5 was 10.84%, not significantly different (P>0.01) from treatments P3 and P4. Eggs in the medium weight category (51-55 g) are the group of hatching eggs with the best observation results for all variables tested.
Downloads
References
Andaruisworo, S. (2022). Tatalaksana penetasan telur ayam joper (jowo super) di CV Joper Indonesia Unit Hatchery Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. In Prosiding Seminar Nasional Cendekia Peternakan, 1(1), 104-110.
Bandu, I. S., Sutedjo, H., & Jelantik, I. N. (2015). Pengaruh stain pejantan terhadap daya tetas dan berat DOC dari induk ayam petelur strain CP 909. Jurnal Nukleus Peternakan, 2(2), 179-185.
Depison, D., Prawira, R., Gushariyanto, G., & Erina, S. (2021). Hubungan morfologi telur dengan bobot telur dan bobot DOC dengan bobot badan ayam Kampung F1. Jurnal Ilmu Peternakan Terapan, 5(1), 19-30.
Hamid, G. A. W., Riyanti, R., Sutrisna, R., & Fathul, F. (2023). Penggunaan limbah pembuatan enzim bromelin sebagai feed additive pada ransum terhadap performa ayam joper umur 0-8 minggu. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 7(3), 298-305.
Hegab, I. M., & Hanafy, A. M. (2019). Effect of egg weight on external and internal qualities, physiological and hatching success of Japanese quail eggs (Coturnix coturnix japonica). Brazilian Journal of Poultry Science, 21, eRBCA-2018.
Herijanto, S., Supranoto, & Tugiyanti, E. 2017. Peforma itik yang diberi pakan silase limbah sayuran pasar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan, 5(2): 80-85.
Herlina, B., Karyono, T., Novita, R., & Novantoro, P. (2016). Pengaruh lama penyimpanan telur ayam merawang (gallus gallus) terhadap daya tetas. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 11(1), 48–57.
Junaedi, J., & Husnaeni, H. (2020). Relationship of Hatching Egg Weights with Egg Weight Loss and DOC Weights of Chickens from Bangkok Male Crossbreeding with Pelung Chicken Broodstock. Chalaza Journal of Animal Husbandry, 5(1), 35-39.
Ketta, M., & Tůmová, E. (2018). Relationship between eggshell thickness and other eggshell measurements in eggs from litter and cages. Italian Journal of Animal Science, 17(1), 234-239.
Kostaman, T., Sopiyana, S., Soewandi, B. D. P., & Komarudin, K. (2020). Persentase fertilitas dan daya tetas ayam cemani dan white leghorn berdasarkan ukuran bobot telur. Jurnal Agripet, 20(2): 118-125.
Liu, Y., Ma, Y., Chi, Y., & Chi, Y. (2022). Change in rapid salting kinetics and characteristics of hen egg yolks. Journal of Food Engineering, 329, 111090.
Munandar, R. A. (2023). Studi Ukuran Tubuh Beberapa Jenis Ayam Buras Di Kampung Unggas Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Disertasi. Mataram: Universitas Mataram.
Munira, M., Nafiu, L. O., & Tasse, A. M. (2016). Performans ayam kampung super pada pakan yang disubttusi dedak padi fermentasi dengan fermentor berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 3(2), 21-29.
Nasri, H., van den Brand, H., Najar, T., & Bouzouaia, M. (2020). Interactions between egg storage duration and breeder age on selected egg quality, hatching results, and chicken quality. Animals, 10(10), 1719.
Neonnub, J., Adriani, L., & Setiawan, I. (2019). Pengaruh level suhu mesin tetas terhadap daya tetas dan berat tetas puyuh. Jurnal Ilmu Ternak, 19(2), 85-89.
Okatama, M. S., Maylinda, S., & Nurgiartiningsih, V. M. A. (2018). Hubungan berat telur dan indeks telur dengan berat tetas itik dabung di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Ternak Tropika, 19(1), 1-8.
Rakhmadi, A. M. (2018). Rancangan bangunan mesin otomatis penetasan telur berbasis nodemcu dan andriod. Jurnal Tekno Sains Seri Teknik Komputer, 1(1), 1-15.
Rusdiana, S., & Soeharsono, S. (2019). Efisiensi Usaha Pembibitan Ayam Lokal Unggul Balitbangtan Skala Peternakan Rakyat: Business Efficiency of Local Chicken Breeding Superior of Balitbangtan On Small scale Farms. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 22(2), 73-83.
Samadi, 2021. Optimalisasi produktivitas ayam joper dengan pemberian feed additives (phytogenic) dan perbaikan manajemen pemeliharaan ayam joper di kabupaten aceh Besar. Media Kontak Tani Ternak 3(4):102-108.
Shinjo, A. 1990. First Course In Statistics. 1 Ed., Okinawa, Japan: University of the Ryukyus, Nishihara.
Susanti, I., Kurtini, T., & Septinova, D. (2015). Pengaruh lama penyimpanan terhadap fertilitas, susut tetas, daya tetas dan berat tetas telur ayam arab. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4), 185-190.
Syamsudin, G. S., Tanwiriah, W., & Sujana, E. (2016). Fertilitas, Daya Tetas, Dan Berat Tetas Ayam Sentul Warso Unggul Gemilang Farm Bogor. Skripsi. Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Wahjuni, S. (2013). Metabolisme Kimia. Denpasar: Udayana University Press.
Yuniarinda, C., Kurnianto, E., & Kismiati, S. (2019). Pengaruh bobot telur terhadap daya tetas dan bobot tetas itik magelang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan, 7(2), 1-4.
Zulfitri, E., Zen, S., & Noor, R. (2020). Pengaruh pemberian pakan ampas tahu dan daun indigofera zollingeriana miq. terhadap pertumbuhan ayam kampung (gallus-gallus domesticusl. Variasi joper) sebagai sumber belajar biologi. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 11(2), 152-159.