KUALITAS MADU DAN BEE BREAD LEBAH TAK BERSENGAT ASAL PULAU SAPARUA DITINJAU DARI ANALISIS PROKSIMAT
HONEY AND BEE BREAD QUALITY OF STINGLESS BEE ORIGINAL FROM SAPARUA ISLAND REVIEWED FROM PROXIMATE ANALYSIS
Abstract
Apis cerana dan Apis dorsata merupakan jenis lebah tak bersengat yang menghasilkan madu, polen, propolis, royal jelly, bee venom, bee bread dan lilin lebah. Jenis lebah ini tersebar di pulau Maluku seperti Pulau Ambon dan Saparua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas madu dan bee bread berdasarkan kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar protein. Madu dan bee bread diambil dari sarang lebah yang terdapat di alam (pesisir pantai dan hutan) dan budidaya menggunakan tusuk sate untuk pengambilan bee bread dan spuit untuk pengambilan madu. Pengukuran kadar lemak menggunakan metode Soxhlet, kadar karbohidart menggunakaan refraktometer, dan kadar protein menggunakan metode Bradford. Data dianalisis menggunakan analysis of variance dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan kadar lemak madu berkisar antara 3,23-8,95% dan bee bread 2,18-9,92% kemudian kadar karbohidrat madu berkisar antara 66,0-69,5% dan bee bread 60% kemudian kadar protein madu berkisar antara 0,88-1,67% dan bee bread 3,89-6,41%. Hasil perbandingan antara kadar lemak, karbohidrat dan protein dari madu dan bee bread menunjukkan kadar protein madu lebih tinggi daripada kadar protein dan karbohidrat, sedangkan kadar karbohidrat bee bread lebih tinggi daripada kadar protein dan lemak.
ABSTRACT
Apis cerana and Apis dorsata are types of stingless bees that produce honey, pollen, propolis, royal jelly, bee venom, bee bread, and beeswax. This type of bee is spread across Maluku islands such as Ambon and Saparua islands. This research aims to determine the quality of honey and bee bread based on fat content, carbohydrate content, and protein content. Honey and bee bread are taken from beehives found in nature (coasts and forests) and cultivated using skewers to collect bee bread and syringes to collect honey. Fat content was measured using the Soxhlet method, carbohydrate content used a refractometer, and protein content used the Bradford method. Data were analyzed using analysis of variance and LSD test. The results showed that the fat content of honey ranged between 3.23-8.95% and bee bread 2.18-9.92%, then the carbohydrate content of honey ranged between 66-69.5% and bee bread 60%, then the protein content of honey ranged between 0, 88-1.67% and bee bread 3.89-6.41%. The comparison results between the fat, carbohydrate, and protein content of honey and bee bread show that the protein content of honey is higher than the protein and carbohydrate content, while the carbohydrate content of bee bread is higher than the protein and fat content.
Downloads
References
Afriliah, N., Taurina, W., & Andrie, M. (2022). Karakterisasi Simplisia Madu Kelulut (Heterotrigona itama) Sebagai Bahan Baku Sediaan Obat Penyembuhan Luka. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 26(3): 104-110.
Anaktototy, Y., Priawandiputra, W., Sayusti, T., Lamerkabel, J. S., & Raffiudin, R. (2021). Morfologi dan variasi morfometrik stingless bees di Kepulauan Maluku, Indonesia. Jurnal Entomologi Indonesia, 18(1), 10-10.
Anis, U., Silsia, D., & Kusumaningtyas, R. N. (2021). Pengaruh Variasi Pollen Terhadap Karakteristik Kimia Bee pollen. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 8(2), 111-124.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah. (2021). Maluku Tengah dalam Angka Tahun 2021. Masohi: BPS Maluku Tengah.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI 3545:2013. Madu. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.
Batoro, J., Lastriyanto, A., Yunus, M., Jaya, F., Masyithoh, D., Ustadi, Lamerkabel, Y., & Erwan. (2021). Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Bunga Pendukung Industri Lebah Madu. Malang: UB Press.
Fadiah, L. H. (2023). Peran Lebah Madu Klanceng (trigona sp) Dalam Mendukung Kesejahteraan Manusia Dan Lingkungan. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Hewani (JURRIH), 2(1), 44-55.
Dranca, F., Ursachi, F., & Oroian, M. (2020). Bee bread: Physicochemical characterization and phenolic content extraction optimization. Foods, 9(10), 2-14.
Gaspersz, V. (1995). Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Bandung: Tarsito.
Hakim, S. S., Wahyuningtyas, R. S., Siswadi, S., Rahmanto, B., Halwany, W., & Lestari, F. (2021). Sifat fisikokimia dan kandungan mikronutrien pada madu kelulut (Heterotrigona itama) dengan warna berbeda. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 39(1), 1-12.
Harmain, U., Saragih, J. R., Simarmata, M. M., & Pasaribu, M. P. (2022). Sosialisasi budidaya lebah madu tanpa sengat (stingless bee) dan manfaatnya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei, 2(2), 159-165.
Kamal, D. A. M., Ibrahim, S. F., Ugusman, A., Zaid, S. S. M., & Mokhtar, M. H. (2022). Kelulut Honey Improves Folliculogenesis, Steroidogenic, and Aromatase Enzyme Profiles and Ovarian Histomorphology in Letrozole-Induced Polycystic Ovary Syndrome Rats. Nutrients, 14(20), 4364.
Lamerkabel, J. S. A., Luhukay., M., Risamasu, R. G., Madubun, L., Laimeheriwa, S., Sopamena, J. F., & Uruilal, C. (2022). Cara Budidaya Lebah Madu Tak Bersengat Menggunakan Teknologi Sarang Stup Horisontal Dua Ruang Untuk Memproduksi Madu Bee bread Dan Propolis Secara Berkelanjutan Di Pulau Saparua. Laporan Pengabdian pada Masyarakat. Ambon: Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.
Lesmana, R. (2018). Komposisi Nutrisi Bee Bread Dari Serbuk Sari Kaliandra Pada Lebah Apis mellifera, Apis cerana, DAN Trigona sp. Disertasi. Malang: Universitas Brawijaya.
Lim, D. C. C., Abu Bakar, M. F., & Majid, M. (2019). Nutritional composition of stingless bee honey from different botanical origins. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 269(1), p. 012025.
Mohammad, S. M., Mahmud-Ab-Rashid, N. K., & Zawawi, N. (2020). Botanical Origin and Nutritional Values of Bee bread of Stingless bee (Heterotrigona itama) from Malaysia. Journal of Food Quality, 2020(1): 1-12.
Mohammad, S. M., Mahmud-Ab-Rashid, N. K., & Zawawi, N. (2021). Stingless bee-collected pollen (bee bread): Chemical and microbiology properties and health benefits. Molecules, 26(4), 957-262.
Nur, A., Noor, A., & Sirajuddin, S. (2019). Aktivitas Antibakteri Madu Trigona terhadap Bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan Bakteri Gram Negatif (Escherichia coli). Jurnal Kesehatan. 12(1), 134-140.
Nurdin, A. S., Saelan, E., & Nurdin, I. N. (2021). Composition and nutritional content of Honey Trigona sp in the Tikep forest management unit (KPH) North Moluccas. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 807(2), p. 022062.
Octaviani, W. 2021. Studi Perbandingan Lebah dan Produk Madu Meliponikultur di Desa Pincara dan di Desa Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Tesis. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Reflis., E. Yuliarti dan T. Marbun. 2022. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Lebah Madu Trigona Sp. Di Kota Bengkulu. Journal of Global Sustainable Agriculture, 2(2), 50-54.
Rosyidi, D., Radiati, L. E., Minarti, S., Mustakim, M., Susilo, A., Jaya, F., & Azis, A. (2018). Perbandingan sifat antioksidan propolis pada dua jenis lebah (Apis mellifera dan Trigona sp.) di Mojokerto dan Batu, Jawa timur, Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK), 13(2), 108-117.
Sidik, M., Sa’uddah, L. D., Lestari, I. A., Yani, A. A., & Priyambodo. (2022). Karakterisasi Beebread dari Tujuh Spesies Lebah Tanpa Sengat (Stingless bee) berdasarkan Keanekaragaman Pollen yang Dikumpulkannya. Jurnal Ilmiah Bologi, 2(1), 30-38.
Wahyuni, N., & Anggadhania, L. (2020). The characteristic of stingless bee’s products (Tetragonula spp.) in Lombok Island. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 457(1), p. 012045.